Secara global, insidensi LN terjadi pada 20–65% kasus SLE. Meskipun LN merupakan komplikasi utama SLE, glomerulopati yang disebabkan oleh etiologi lain pada pasien SLE merupakan temuan yang jarang terjadi. Studi tentang koeksistensi sindrom nefritik seperti nefropati IgA (IgAN) dengan LN sebagai sindrom nefrotik saat ini masih jarang. Dalam studi ini, penulis menyajikan penilaian, terapi, dan evaluasi gejala dari tiga kasus LN dengan hasil histopatologi biopsi ginjal yang didominasi oleh endapan IgA. Studi ini ditulis menurut kriteria pelaporan Case Report Guidelines (CARE). Pengumpulan data meliputi informasi demografi, gejala klinis, tes laboratorium darah, urinalisis, analisis histologis biopsi ginjal, ultrasonografi ginjal (USG), dan terapi. Tanda-tanda klinis dan pengujian laboratorium dilakukan sebelum biopsi serta pada bulan pertama dan ketiga setelah memulai pengobatan. Ketiga kasus tersebut memenuhi kriteria diagnostik untuk SLE yang ditetapkan dalam pedoman European League Against Rheumatism (EULAR)/American College of Rheumatology (ACR) tahun 2019. Studi ini melaporkan tiga kasus nefropati IgA pada pasien nefritis lupus. Evaluasi dalam waktu tiga bulan setelah pengobatan menunjukkan prognosis yang baik. Kombinasi metilprednisolon, asam mikofenolat, dan ACEI terbukti berhasil menginduksi remisi gejala dan perbaikan hasil laboratorium. Saat ini, belum ada rekomendasi yang ditetapkan untuk penanganan IgAN dan LN yang terjadi bersamaan. Investigasi lebih lanjut terhadap kasus histopatologi serupa dan studi yang lebih luas tentang pengobatan IgAN dalam konteks SLE mungkin diperlukan.