Claim Missing Document
Check
Articles

Found 5 Documents
Search

TROMBOSITOPENIA PADA PASIEN WEIL’S DISEASE : LAPORAN KASUS Putri, Hadyan Prasetyaningtyas; Handajaningrum, Ita Murbani
PREPOTIF : JURNAL KESEHATAN MASYARAKAT Vol. 8 No. 3 (2024): DESEMBER 2024
Publisher : Universitas Pahlawan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/prepotif.v8i3.35505

Abstract

Weil’s disease merupakan bentuk parah dari penyakit leptospirosis atau dikenal dengan istilah leptospirosis ikterik dengan angka kematian >10%. Trombositopenia merupakan salah satu manifestasi hematologi yang dapat terjadi pada weil’s disease. Terjadinya trombositopenia pada pasien weil’s disease bersifat multifaktorial. Agreasi trombosit yang berlebihan hingga menyebabkan penurunan jumlah trombosit dalam sirkulasi darah, gagal ginjal akut, invasi langsung dari leptospira, serta sifat nefrolitik yang dimiliki oleh bakteri leptospira merupakan beberapa faktor risiko yang dapat menyebabkan trombositopenia pada pasien weil’s disease. Memahami penyakit ini secara menyeluruh sangat penting dalam penegakkan diagnosa, penatalaksanaan serta mencegah terjadinya kegagalan banyak organ. Sebuah kasus weil’s disease pada pasien berusia 60 tahun mengeluhkan kuning pada mata dan seluruh tubuh disertai demam, mual, penurunan nafsu makan, nyeri kepala dan sedikit berkemih. Pemeriksaan fisik didapatkan sklera ikterik pada kedua mata, kulit ikterik, nyeri tekan epigastrium. Pemeriksaan laboratorium ditemukan leukositosis, trombositopenia, peningkatan fungsi hati dan ginjal, ketidakseimbangan elektrolit, hipoglikemia, hiperurisemia, peningkatan HbA1C, serta IgM leptospira positif. Hasil USG abdomen mengesankan adanya fatty liver grade I, simple cyst ren dextra, nephrolithiasis ren sinistra, dan gambaran sistitis. Hasil foto thorax mengesankan adanya kardiomegali disertai dengan kalsifikasi arkus aorta dan gambaran bronkopneumonia. Dilakukan perawatan inap pada pasien selama 1 minggu dan pasien mengalami perbaikan hingga diperbolehkan untuk pulang.
CLINICOPATHOLOGICAL CHARACTERISTIC OF LUPUS NEPHRITIS : A CASE SERIES AND LITERATURE REVIEW Simanjuntak, Rahel Abigael Putri Sabatini; Handajaningrum, Ita Murbani
PREPOTIF : JURNAL KESEHATAN MASYARAKAT Vol. 9 No. 1 (2025): APRIL 2025
Publisher : Universitas Pahlawan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/prepotif.v9i1.42021

Abstract

Lupus nefritis (LN) merupakan salah satu manifestasi klinis dari penyakit Lupus Sistemik Eritematosus (LES) yang disebabkan oleh proses peradangan yang timbul akibat terganggunya mekanisme imunologis penderitanya. Penelitian ini memuat 5 kasus LN dimana setiap pasien menunjukkan karakteristik klinikopatologi yang bervariasi setelah dilakukan analisa terstruktur terhadap data rekam medis pasien. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa sebagian besar pasien LN adalah perempuan. Melalui temuan ini didapatkan adanya kemungkinan hubungan antara respon imun yang meningkat dengan hormon estrogen pada perempuan. Penderita LN dapat tampil dengan keluhan terkait abnormalitas urin seperti urin yang berbusa, namun pasien LN juga dapat tampil dengan gejala klasik LN seperti edema periorbital maupun perifer. Gejala klinis lainnya yang dapat timbul pada pasien LN antara lain mual, muntah, sesak nafas, dan adanya tanda-tanda anemia. Pengukuran kreatinin, ureum, dan laju filtrasi glomerulus (LFG) penting dilakukan untuk mengevaluasi fungsi ginjal pasien LN. Terdapat hubungan antara temuan laboratorium dan gejala klinis yang tampil pada pasien. Hasil pemeriksaan histopatologi menunjukkan sebagian besar pasien terklasifikasi dalam LN Kelas II. Pemeriksaan histopatologi adalah pemeriksaan penunjang yang paling tepat untuk menentukan tipe lesi ginjal pada pasien LN. Sulitnya menegakkan diagnosis LN pada tahap awal perjalanan penyakit membutuhkan perhatian lebih. Untuk itu, perlu dilakukan pemeriksaan dan analisa karakteristik klinikopatologi yang terstruktur sejak tahap awal perjalanan penyakit agar tercapainya prognosis yang lebih baik bagi pasien.
CLINICAL CHARACTERISTICS AND LABORATORY PARAMETERS OF LUPUS NEPHRITIS WITH IGA NEPHROPATHY: A CASE SERIES AND LITERATURE REVIEW OF ATYPICAL LUPUS NEPHRITIS REMISSION Kurnia Niaga, Karmenia Jessica; Handajaningrum, Ita Murbani
PREPOTIF : JURNAL KESEHATAN MASYARAKAT Vol. 9 No. 1 (2025): APRIL 2025
Publisher : Universitas Pahlawan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/prepotif.v9i1.44016

Abstract

Secara global, insidensi LN terjadi pada 20–65% kasus SLE. Meskipun LN merupakan komplikasi utama SLE, glomerulopati yang disebabkan oleh etiologi lain pada pasien SLE merupakan temuan yang jarang terjadi. Studi tentang koeksistensi sindrom nefritik seperti nefropati IgA (IgAN) dengan LN sebagai sindrom nefrotik saat ini masih jarang. Dalam studi ini, penulis menyajikan penilaian, terapi, dan evaluasi gejala dari tiga kasus LN dengan hasil histopatologi biopsi ginjal yang didominasi oleh endapan IgA. Studi ini ditulis menurut kriteria pelaporan Case Report Guidelines (CARE). Pengumpulan data meliputi informasi demografi, gejala klinis, tes laboratorium darah, urinalisis, analisis histologis biopsi ginjal, ultrasonografi ginjal (USG), dan terapi. Tanda-tanda klinis dan pengujian laboratorium dilakukan sebelum biopsi serta pada bulan pertama dan ketiga setelah memulai pengobatan. Ketiga kasus tersebut memenuhi kriteria diagnostik untuk SLE yang ditetapkan dalam pedoman European League Against Rheumatism (EULAR)/American College of Rheumatology (ACR) tahun 2019. Studi ini melaporkan tiga kasus nefropati IgA pada pasien nefritis lupus. Evaluasi dalam waktu tiga bulan setelah pengobatan menunjukkan prognosis yang baik. Kombinasi metilprednisolon, asam mikofenolat, dan ACEI terbukti berhasil menginduksi remisi gejala dan perbaikan hasil laboratorium. Saat ini, belum ada rekomendasi yang ditetapkan untuk penanganan IgAN dan LN yang terjadi bersamaan. Investigasi lebih lanjut terhadap kasus histopatologi serupa dan studi yang lebih luas tentang pengobatan IgAN dalam konteks SLE mungkin diperlukan.
IgA Nephropathy and Lupus Nephritis in a 17-Year-Old Female: A Case Report Kimberly Sardjono; Handajaningrum, Ita Murbani
Bioscientia Medicina : Journal of Biomedicine and Translational Research Vol. 8 No. 6 (2024): Bioscientia Medicina: Journal of Biomedicine & Translational Research
Publisher : HM Publisher

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37275/bsm.v8i6.1013

Abstract

Background: Acute nephritic syndrome is classically presented with proteinuria, haematuria, azotemia, red blood casts, oliguria, and hypertension (PHARAOH) occurring acutely. Extensive inflammation of the glomeruli causes a decrease in the glomerular filtration rate so that it will produce uremic symptoms such as water and salt retention which will give a clinical picture of edema and hypertension, positive protein in the urine, the presence of erythrocytes or the appearance of dysmorphic erythrocytes in the urine. Case presentation: A 17 year old female with nephritic syndrome is reported to have nephritic lupus and IgA nephropathy. He has been treated with corticosteroids, immunosuppressants, antihypertensives, and also diuretics followed by progress of clinical and laboratory conditions. Biopsy has been performed to provide a definitive diagnosis in the patient and determine the type of nephritic syndrome experienced. The biopsy showed features of IgA nephropathy (IgAN) and lupus nephritis. Conclusion: Nephritic syndrome has been suspected due to the presence of haematuria, proteinuria, eyelid swelling, and hypertension. The management given to patients is supportive and symptomatic. Long-term administration of corticosteroids is needed in the treatment of nephritic syndrome as a maintenance therapy. Observation during treatment is needed to assess improvement or worsening of the disease experienced.
IgA Nephropathy and Lupus Nephritis in a 17-Year-Old Female: A Case Report Kimberly Sardjono; Handajaningrum, Ita Murbani
Bioscientia Medicina : Journal of Biomedicine and Translational Research Vol. 8 No. 6 (2024): Bioscientia Medicina: Journal of Biomedicine & Translational Research
Publisher : HM Publisher

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37275/bsm.v8i6.1013

Abstract

Background: Acute nephritic syndrome is classically presented with proteinuria, haematuria, azotemia, red blood casts, oliguria, and hypertension (PHARAOH) occurring acutely. Extensive inflammation of the glomeruli causes a decrease in the glomerular filtration rate so that it will produce uremic symptoms such as water and salt retention which will give a clinical picture of edema and hypertension, positive protein in the urine, the presence of erythrocytes or the appearance of dysmorphic erythrocytes in the urine. Case presentation: A 17 year old female with nephritic syndrome is reported to have nephritic lupus and IgA nephropathy. He has been treated with corticosteroids, immunosuppressants, antihypertensives, and also diuretics followed by progress of clinical and laboratory conditions. Biopsy has been performed to provide a definitive diagnosis in the patient and determine the type of nephritic syndrome experienced. The biopsy showed features of IgA nephropathy (IgAN) and lupus nephritis. Conclusion: Nephritic syndrome has been suspected due to the presence of haematuria, proteinuria, eyelid swelling, and hypertension. The management given to patients is supportive and symptomatic. Long-term administration of corticosteroids is needed in the treatment of nephritic syndrome as a maintenance therapy. Observation during treatment is needed to assess improvement or worsening of the disease experienced.