Pneumonia merupakan penyebab kematian menular terbesar pada anak-anak di seluruh dunia. Setiap tahun, penyakit ini menyebabkan kematian lebih dari 2 juta anak di bawah usia lima tahun. Pada tahun 2018, pneumonia merenggut nyawa lebih dari 800.000 anak balita di seluruh dunia atau 39 anak per detik. Sebagian besar kematian terjadi pada anak berusia di bawah dua tahun dan nyaris 153.000 kematian terjadi pada bulan pertama kehidupan. Angka kematian anak akibat penyakit ini lebih tinggi dibandingkan penyakit lainnya, diare menyebabkan kematian 437.000 anak balita. Angka kejadian pneumonia di Indonesia adalah 20,06 per 1.000 anak, sedikit menurun dibandingkan angka tahun 2017 yang sebesar 20,56 per 1.000 anak. Penelitian ini adalah penelitian kuantitatif dengan menggunakan desain penelitian deskriptif. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis data kasus dan kematian akibat Pneumonia di Indonesia dari tahun 2019-2023. Hasil penelitian menunjukkan bahwa selama 2019–2023, kasus pneumonia paling banyak terjadi pada anak usia 1–<5 tahun, terutama laki-laki. Provinsi dengan kasus terbanyak bervariasi, didominasi Jawa Barat dan Jawa Timur, dengan puncak tertinggi di Jawa Barat tahun 2019. Kematian terbanyak terjadi pada bayi <1 tahun, dengan provinsi berbeda setiap tahunnya, tertinggi di Maluku (2019) dan Sulawesi Barat (2023). Kesimpulan pada penelitian ini yaitu, selama tahun 2019–2023, kasus pneumonia lebih banyak terjadi pada anak laki-laki dan paling tinggi pada kelompok umur 1–<5 tahun, sedangkan kematian tertinggi terjadi pada bayi <1 tahun. Jawa Barat dan Jawa Timur bergantian menjadi provinsi dengan kasus tertinggi, sementara kematian balita terbanyak bervariasi tiap tahun di beberapa provinsi. Kasus pneumonia tertinggi tercatat pada tahun 2019 dan terendah pada tahun 2021.