Dewitasari, Mariska Latifa
Unknown Affiliation

Published : 1 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 1 Documents
Search

HUBUNGAN FREKUENSI KONSUMSI MAKANAN CEPAT SAJI DAN STATUS GIZI DENGAN KEJADIAN DISMENORE PADA REMAJA PUTRI SMA BATIK 2 SURAKARTA Dewitasari, Mariska Latifa; Kisnawaty, Sudrajah Warajati; Mardiyanti, Nur Lathifah
PREPOTIF : JURNAL KESEHATAN MASYARAKAT Vol. 9 No. 2 (2025): AGUSTUS 2025
Publisher : Universitas Pahlawan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/prepotif.v9i2.44767

Abstract

Dismenore adalah nyeri panggul saat menstruasi akibat peningkatan prostaglandin, terbagi menjadi primer tanpa kelainan organ genital (umumnya usia 15-25 tahun) dan sekunder karena kelainan organ reproduksi (sering >30 tahun). Prevalensi dismenore primer global sekitar 50%, dengan angka di Indonesia mencapai 54,89% pada remaja 14-19 tahun. Faktor risiko meliputi pola hidup seperti jarang sarapan, kurang aktivitas fisik, konsumsi kafein berlebih, stres, dan konsumsi makanan cepat saji berlemak tinggi yang meningkatkan sekresi prostaglandin. Status gizi tidak normal, baik obesitas maupun kekurangan berat badan, juga meningkatkan risiko dismenore melalui mekanisme prostaglandin berlebih. Studi pendahuluan di SMA Batik 2 Surakarta menunjukkan 83% siswi mengalami dismenore yang mengganggu aktivitas belajar, hal ini menjadi alasan peneliti tertarik melakukan penelitian di SMA Batik 2 Surakarta. Penelitian ini menggunakan pendekatan penelitian cross-sectional dan bersifat observasional. Kuesioner WaLLid digunakan untuk menentukan kejadian dismenore, IMT/U digunakan untuk mengukur status gizi, dan FFQ 1 bulan sebelumnya digunakan untuk mengukur frekuensi konsumsi makanan cepat saji. Sampel penelitian sebanyak 37 remaja dipilih dengan teknik simple random sampling. Uji statistik yang digunakan untuk menganalisis hubungan adalah uji Rank Spearman. Hasil penelitian menunjukkan adanya korelasi antara kejadian dismenore dengan frekuensi konsumsi makanan cepat saji dan status gizi (nilai p masing-masing 0,00 dan 0,033). Kejadian dismenore berkorelasi dengan status gizi dan frekuensi konsumsi makanan cepat saji.