Escherichia coli ialah bakteri Gram-negatif yang ada secara alami di dalam sistem pencernaan manusia namun beberapa strainnya bersifat patogen dan dapat menyebabkan infeksi saluran pencernaan, saluran kemih hingga sepsis. Daun kemangi (Ocimum sanctum L.) dan daun kenikir (Cosmos caudatus Kunth) telah terdeteksi senyawa aktif di dalamnya seperti flavonoid, saponin dan minyak atsiri yang mempunyai potensi sebagai agen antibakteri. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk membandingkan aktivitas antibakteri ekstrak etanol tunggal dan kombinasi kedua tanaman terhadap E. coli. Ekstraksi menggunakan metode maserasi dengan etanol 70% sebagai pelarut. Pengujian aktivitas antibakteri dilakukan menggunakan metode difusi pada konsentrasi bertingkat: daun kemangi (12,5%, 25%, 50%), daun kenikir (15%, 30%, 60%) serta kombinasi (12,5%:15%, 25%:30%, 50%:60%). Berdasarkan hasil penelitian ekstrak daun kenikir konsentrasi 60% memberikan zona hambat terbesar yaitu 9,41 mm yang lebih tinggi dibandingkan dengan ekstrak daun kemangi konsentrasi 50% (6,58 mm) dan kombinasi 50%:60% (5,75 mm). Analisis data dengan uji ANOVA yang diteruskan dengan uji Tukey HSD mengindikasikan adanaya selisih yang signifikan antar kelompok perlakuan (p<0,05). Kesimpulan dari studi ini mengungkapkan bahwa ekstrak tunggal daun kenikir lebih efektif sebagai antibakteri terhadap E. coli dibandingkan dengan ekstrak tunggal daun kemangi maupun keduanya. Ketidaktercapaian efek sinergis pada kombinasi ekstrak diduga disebabkan oleh perbedaan atau interaksi antar senyawa aktif yang terkandung dalam masing-masing tanaman.