This study aims to explore the impact of the Kiai Ageng Muhammad Besari grave pilgrimage tradition on fostering humanistic and spiritual attitudes among students at SDN 2 Ngrupit Ponorogo. Employing a qualitative descriptive approach with phenomenological paradigm, the research involved 25 students from grades V-VI, 5 teachers, 3 community leaders, and 2 grave caretakers through participant observation and semi-structured in-depth interviews. Results indicate that 78% of students experienced increased empathy, tolerance, and self-reflection after consistently participating in pilgrimage traditions. Findings reveal that pilgrimage functions not merely as a religious ritual but also as an effective character education medium bridging historical knowledge, spiritual introspection, and humanistic values. The study concludes that integrating pilgrimage traditions into educational curriculum contributes holistically to developing students' moral character and responsiveness to humanitarian values as well as local cultural heritage. ABSTRAK Penelitian ini bertujuan mengeksplorasi dampak tradisi ziarah makam Kiai Ageng Muhammad Besari terhadap pembentukan sikap humanis dan spiritualis siswa SDN 2 Ngrupit Ponorogo. Menggunakan pendekatan deskriptif kualitatif dengan paradigma fenomenologi, penelitian melibatkan 25 siswa kelas V-VI, 5 guru, 3 tokoh masyarakat, dan 2 pengurus makam melalui observasi partisipan dan wawancara mendalam semi-terstruktur. Hasil menunjukkan 78% siswa mengalami peningkatan empati, toleransi, dan refleksi diri setelah mengikuti tradisi ziarah secara konsisten. Temuan mengungkap bahwa ziarah tidak hanya berfungsi sebagai ritual keagamaan, tetapi juga sebagai wahana pendidikan karakter yang efektif dalam menjembatani pengetahuan sejarah, introspeksi spiritual, dan nilai-nilai humanis. Penelitian menyimpulkan bahwa integrasi tradisi ziarah dalam kurikulum pendidikan berkontribusi holistik terhadap pembentukan karakter siswa yang bermoral dan responsif terhadap nilai-nilai kemanusiaan serta warisan budaya lokal.