Sejatinya, pembelajaran moral telah diselenggarakan di sekolah, salah satunya melalui mata pelajaran PKn. Keberhasilan pembelajaran PKn tersebut dapat dicapai dengan menerapkan model pembelajaran yang sesuai. Salah satu model pembelajaran yang dapat diterapkan terkait dengan moral adalah Value Clarification Technique. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh model Value Clarification Technique (VCT) terhadap penalaran moral pada materi hak dan kewajiban kelas V SDN 1 Banjararum.Penelitian ini menggunakan menggunakan jenis penelitian kuantitatif dengan pendekatan Quasi Experimental Research (Penelitian Eksperimen Semu) dengan menggunakan bentuk Nonequivalent Control Group Design. Penelitian ini melibatkan 2 kelas yaitu kelas VA sebagai kelompok kontrol yang menggunakan model konvensional dan kelas VB sebagai kelompok eksperimen yang menggunakan model VCT.Hasil penelitian menunjukkan bahwa rata-rata pre-test kelas eksperimen 62,86 dan rata-rata pos-test kelas eksperimen 81,67, sedangkan rata-rata pre-test kelas kontrol 62,86 dan rata-rata pos-test kelas kontrol 72,14. Berdasarkan perhitungan tersebut nilai rata-rata pos-test kelas eksperimen lebih tinggi dari nilai rata-rata pos-test kelas kontrol. Hasil perhitungan uji-t dengan independent sample t-test, menunjukkan bahwa nilai signifikasi (2-tailed) yang diperoleh 0,000 0,05 sehingga Ho ditolak dan Ha diterima. Maka dapat disimpulkan bahwa terdapat perbedaan yang signifikan antara penggunaan model VCT (Value Clarification Techniquue) dengan model pembelajaran konvensional terhadap penalaran moral pada materi hak dan kewajiban kelas V SDN 1 Banjararum.Model pembelajaran VCT (Value Clarification Technique) hendaknya digunakan pada pembelajaran PKn di sekolah, karena model VCT dapat meningkatkan penalaran siswa terkait dengan moral. Sehingga tujuan dari pembelajaran PKn yaitu membentuk karakteristik dan moral yang baik dapat tercapai.