Pratami, Syera Yuniari
Unknown Affiliation

Published : 2 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

POTENSI PEMANFAATAN EKSTRAK BUNGA TELANG (Clitoria ternatea) SEBAGAI BAHAN DISCLOSING PENDETEKSI PLAK GIGI Melysa, Melysa; Pratami, Syera Yuniari; Nazihah, Nailah Putri; Wijaya, Dhandi
Jurnal Kesehatan Gigi dan Mulut (JKGM) Vol 7 No 1 (2025): Jurnal Kesehatan Gigi dan Mulut (JKGM)
Publisher : Jurusan Kesehatan Gigi, Poltekkes Kemenkes Palembang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36086/jkgm.v7i1.2819

Abstract

Latar Belakang: Masalah kesehatan gigi dan mulut merupakan isu yang signifikan di Indonesia. Berdasarkan data Riskesdas 2018, sebanyak 57,6% masyarakat Indonesia mengalami masalah gigi dan mulut, yang sebagian besar disebabkan oleh akumulasi plak gigi akibat kurangnya kebersihan gigi dan mulut. Plak gigi, yang merupakan kumpulan bakteri seperti Streptococcus mutans dalam matriks organik, dapat menyebabkan berbagai gangguan jika tidak ditangani dengan baik. Untuk membantu mendeteksi plak, bahan disclosing digunakan sebagai alat bantu visual untuk menilai kebersihan gigi dan mendukung keberhasilan kontrol plak. Bahan disclosing bekerja dengan memberikan warna kontras pada plak sehingga mudah terlihat. Eritrosin, salah satu bahan disclosing yang umum digunakan, memiliki kekurangan seperti sifat karsinogenik, potensi menimbulkan alergi, dan meninggalkan noda pada gigi jika digunakan dalam jangka panjang Oleh karena itu, diperlukan alternatif yang lebih aman dan ramah lingkungan, salah satunya dengan memanfaatkan sumber daya alam Indonesia. Indonesia memiliki keanekaragaman hayati yang melimpah, termasuk sekitar 90.000 spesies tumbuhan, salah satu tanaman yang berpotensi dimanfaatkan adalah bunga telang (Clitoria ternatea), yang mengandung pigmen alami antosianin. Pigmen ini tidak hanya memberikan warna ungu-kebiruan yang menarik, tetapi juga bersifat antioksidan, aman digunakan sebagai pewarna alami, dan telah diakui secara internasional sebagai pewarna pangan selain itu, bunga telang juga mengandung senyawa metabolit sekunder seperti alkaloid dan flavonoid yang memiliki sifat antibakteri, yang dapat menghambat pertumbuhan bakteri penyebab plak gigi. Dengan potensi ini, bunga telang dapat menjadi alternatif alami dalam pengembangan bahan disclosing yang lebih aman, efektif, dan ramah lingkungan. Penelitian lebih lanjut mengenai manfaat dan efikasi bunga telang sebagai bahan disclosing dapat memberikan solusi inovatif untuk mendukung kesehatan gigi dan mulut masyarakat Indonesia.Metode: Penelitian ini merupakan penelitian quasi experiment yang bertujuan untuk mengetahui potensi ekstraks bunga telang (Clitoria ternatea) sebagai bahan disclosing. Dengan jumlah sampel sebanyak 32 orang mahasiswa Tingkat 1 Jurusan Kesehatan Gigi Poltekkes Palembang, Subjek penelitian dibagi menjadi 2 kelompok, yaitu kelompok yang diberikan ekstrak bunga telang sebagai bahan disclosing pendeteksi plak gigi dan kelompok pembanding menggunakan tri plaque gel. Hasil: Pada penelitian terlihat bahwa ekstrak bunga telang dapat melekat pada plak gigi, namun perlekatannya tidak sejelas apabila menggunakan disclosing buatan pabrik, selain itu usia plak gigi juga tidak dapat dibedakan secara nyata. Keadaan ini kemungkinan disebabkan oleh kadar antosianin yang tidak terlalu tinggi pada bunga telang sehingga penggunaan ekstraks bunga telang sebagai bahan disclosing pewarna plak perlu dilakukan penelitian lebih lanjut. Kesimpulan: Berdasarkan uji karakteristik, uji klinis dan uji laboratorium bunga telang dapat berfungsi sebagai bahan disclosing untuk mendeteksi plak gigi.
Penggunaan Aplikasi Syera RiskCare dalam Deteksi Risiko Karies Gigi pada Anak Sekolah Dasar Pratami, Syera Yuniari; Widodo, Yufen; Listrianah, Listrianah; Wahyuni, Sri
Jurnal Kesehatan Gigi dan Mulut (JKGM) Vol 7 No 1 (2025): Jurnal Kesehatan Gigi dan Mulut (JKGM)
Publisher : Jurusan Kesehatan Gigi, Poltekkes Kemenkes Palembang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36086/jkgm.v7i1.2888

Abstract

Latar Belakang: Karies gigi merupakan masalah kesehatan gigi yang sering dialami oleh anak usia sekolah dasar, terutama pada rentang usia 6–14 tahun yang sedang mengalami pergantian gigi sulung ke gigi permanen. Deteksi dini terhadap risiko karies sangat penting untuk mencegah kerusakan yang lebih parah. Aplikasi Syera RiskCare hadir sebagai inovasi dalam mendeteksi risiko karies gigi. Tujuan Penelitian: Mengetahui penggunaan aplikasi Syera RiskCare dalam mendeteksi risiko karies gigi pada anak sekolah dasar. Metode Penelitian: Menggunakan metode deskriptif dengan pendekatan cross-sectional. Sampel berjumlah 90 anak kelas III SD Negeri 117 Palembang, dipilih melalui teknik purposive sampling. Data dikumpulkan melalui wawancara (kebiasaan menyikat gigi, kebiasaan makan, pemeriksaan kesehatan gigi), pemeriksaan klinis (kondisi gigi, kondisi saliva), observasi (gerakan menyikat gigi), data aplikasi Syera RiskCare, dan kuesioner kepuasan. Analisis dilakukan secara univariat. Hasil Penelitian: Tingkat risiko karies terbanyak pada anak sekolah dasar dengan kategori buruk memiliki kriteria sedang berdasarkan faktor risiko seperti kondisi gigi (lubang gigi (86,3%)), kondisi saliva (93,2%), kebiasaan menyikat gigi (gigi belakang menghadap pipi (76,5%)), kebiasaan makan (minum manis (87,1%)), dan pemeriksaan kesehatan gigi (80,3%). Aplikasi Syera RiskCare menunjukkan potensi sebagai alat deteksi dini yang mudah digunakan oleh anak-anak. Tingkat kepuasan terhadap aplikasi cukup tinggi, dengan 61,1% anak menyatakan puas. Kesimpulan: Aplikasi Syera RiskCare dapat digunakan sebagai alat bantu dalam mendeteksi risiko karies gigi pada anak sekolah dasar, mayoritas anak berada dalam kategori buruk dengan tingkat risiko sedang dengan tingkat kepuasan terhadap aplikasi ini cukup tinggi, menunjukkan bahwa aplikasi ini berpotensi dalam mendukung upaya pencegahan karies sejak dini.