This Author published in this journals
All Journal Jurnal Ilmiah KORPUS
MAYASARI, KORIA
Unknown Affiliation

Published : 1 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 1 Documents
Search

ANALISIS KATA SAPAAN KEKERABATAN DAN NONKEKERABATAN PADA SUKU LEMBAK DI KABUPATEN BENGKULU TENGAH MAYASARI, KORIA; Djunaidi, Bambang; Suryadi
Jurnal Korpus Vol 6 No 2: Agustus 2022
Publisher : UNIB Press

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33369/jik.v6i2.21037

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan penggunaan kata sapaan kekerabatan dan nonkekerabatan pada bahasa Lembak yang digunakan oleh masyarakat Suku Lembak di Kabupaten Bengkulu Tengah. Penelitian ini termasuk pada penelitian kualitatif dengan metode deskriptif. Langkah pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan metode simak (observasi) dan metode cakap (wawancara). Langkah analisis dilakukan melalui tahap pengumpulan data, reduksi data, penyajian data, verifikasi dan kesimpulan. Hasil penelitian menunjukkan penggunaan kata sapaan kekerabatan dan nonkekerabatan pada bahasa lembak yang digunakan oleh masyarakat suku lembak di kabupaten Bengkulu tengah. Sapaan kekerabatan kategori vertikal meliputi sapaan untuk orang tua dari moyang (moneng) hingga sapaan untuk anak dari cicit (cicit), serta  sapaan untuk kakak ayah dan ibu (pak wo, bak dang,mak wo, mak dang, wak) dan sapaan untuk adik ayah dan ibu (bak cik, mak cik, wan, cik, wancik, muwan, bucik, mak bungsu, bicik, bungsu). Sapaan kekerabatan kategori horizontal meliputi sapaan untuk saudara kandung dan sepupu (dang, do, wo, docik, donga, wocik, wonga, inga, dodo, adik, adi’, anak pisat, bungsu, pangil nama) serta sapaan untuk kemenakan (nakan, nak, kan, yung, pik, ponakan). Sapaan nonkekerabatan kategori vertikal meliputi sapaan untuk laki-laki dan perempuan yang usianya setara kakek/nenek dan ayah/ibu (datuk, nek, pak wo, mak wo, wak, wan, cik). Sapaan nonkekerabatan kategori horizontal meliputi sapaan untuk laki-laki dan perempuan yang usianya setara kakak dan adik (do, wo, cik), dan sapaan untuk laki-laki dan perempuan yang usianya setara (seumuran penulis: panggil nama, denga, nga, sanak, panggilan penghormatan). Sapaan nonkekerabatan berdasarkan kaitannya dengan status sosial dalam masyarakat meliputi sapaan untuk tokoh-tokoh masyarakat (pak kades, pak imam, ketue adat) dan juga sapaan karena pencapaian tertentu (pak guru, buk bidan, pak polisi, pak ustad, pak aji).