<![CDATA[Tujuan Penelitian: Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis hubungan dinamis antara suku bunga acuan dan harga saham di Indonesia pada periode 2010–2024. Fokus utama diarahkan pada identifikasi hubungan kausal, respons pasar terhadap guncangan kebijakan moneter, serta kontribusi variasi suku bunga dalam menjelaskan fluktuasi harga saham.Metode Penelitian: Pendekatan kuantitatif digunakan dalam studi ini dengan memanfaatkan data sekunder bulanan berupa BI Rate/BI-7DRR dan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG). Metode analisis yang diterapkan adalah Vector Autoregression (VAR), dengan uji kausalitas Granger, impulse response function (IRF), dan variance decomposition untuk menilai arah hubungan, respons jangka pendek, serta kontribusi variabel.Originalitas/Novelty: Penelitian ini memberikan kontribusi baru dengan menggabungkan data suku bunga dual-regime (BI Rate dan BI-7DRR) dalam satu kerangka model VAR jangka panjang. Selain itu, studi ini memperluas horizon analisis hingga 2024 dan mengintegrasikan pendekatan impulse response dan dekomposisi varians dalam konteks pasar berkembang, yang masih terbatas dalam literatur Indonesia.Hasil Penelitian: Hasil menunjukkan bahwa terdapat kausalitas satu arah dari suku bunga ke harga saham, dengan respon negatif IHSG terhadap guncangan kenaikan suku bunga dalam jangka pendek. Dekomposisi varians mengungkapkan bahwa sekitar 15% fluktuasi harga saham dalam jangka menengah dapat dijelaskan oleh variasi suku bunga.Implikasi: Temuan ini memberikan implikasi praktis bagi pembuat kebijakan moneter, investor, dan otoritas pasar modal di Indonesia. Sensitivitas pasar saham terhadap kebijakan suku bunga menuntut perumusan kebijakan yang lebih berhati-hati serta perlunya strategi mitigasi risiko bagi pelaku pasar di tengah dinamika moneter yang fluktuatif. Research Objective: This study aims to analyze the dynamic relationship between the benchmark interest rate and stock prices in Indonesia during the period 2010–2024. The primary focus is on identifying causal relationships, market responses to monetary policy shocks, and the extent to which interest rate variations explain stock price fluctuations.Research Method: A quantitative approach is used in this study, utilizing monthly secondary data consisting of the BI Rate/BI-7DRR and the Indonesia Composite Stock Price Index (IHSG). The analytical method employed is Vector Autoregression (VAR), including Granger causality tests, impulse response functions (IRF), and variance decomposition to assess the direction of relationships, short-term responses, and variable contributions.Originality/Novelty: This research offers a novel contribution by integrating dual-regime interest rate data (BI Rate and BI-7DRR) into a single long-term VAR framework. Additionally, the study extends the analysis horizon to 2024 and incorporates impulse response and variance decomposition approaches within the context of an emerging market, which remains underexplored in Indonesian literature.Research Findings: The results reveal a one-way causality from interest rates to stock prices, with the IHSG showing a negative response to interest rate shocks in the short term. The variance decomposition indicates that approximately 15% of stock price fluctuations in the medium term can be explained by interest rate variations.Implications: These findings offer practical implications for monetary policymakers, investors, and capital market authorities in Indonesia. The sensitivity of the stock market to interest rate policies highlights the need for more cautious policy formulation and emphasizes the importance of risk mitigation strategies for market participants amid fluctuating monetary conditions.]]>
