Food loss merupakan penurunan kuantitas dan kualitas pangan disepanjang rantai pasok pangan. Kehilangan pangan didefinisikan sebagai kehilangan yang terjadi pada tahap produksi, penyimpanan, pengemasan dan distribusi. Tujuan penelitian ini adalah sebagai berikut: (1) Mengetahui penerapan mitigasi food loss pada kegiatan usaha tani petani kubis di Desa Bandungrejo, Kecamatan Ngablak, Kabupaten Magelang, (2) Mengetahui food loss pada kegiatan usaha tani petani kubis di Desa Bandungrejo, Kecamatan Ngablak, Kabupaten Magelang, (3) Untuk mengetahui pengaruh penerapan mitigasi food loss terhadap food loss pada kegiatan usaha tani petani kubis di Desa Bandungrejo, Kecamatan Ngablak, Kabupaten Magelang. Penelitian ini menggunakan jenis kajian statistik deskriptif dan inferensial dengan pendekatan kuantitatif. Lokasi penelitian ditetapkan dengan teknik purposive sampling berdasarkan data bahwa produksi kubis tertinggi di Kabupaten Magelang berada di Kecamatan Ngablak tepatnya di Desa Bandungrejo. Jumlah sampel dalam penelitian sebanyak 50 orang yang diambil dari kelompok tani yang ada di Desa Bandungrejo. Analisis data dilakukan dengan analisis deskriptif menggunakan skala likert. Hasil penelitian yaitu: (1) Penerapan mitigasi food loss paling rendah terjadi pada tahap pemrosesan dan pengemasan yaitu hanya 30,8 %, (2) Food loss terbesar terjadi pada tahap panen yaitu mencapai 29 % atau 1013,6 kg, (3) Analisis regresi menunjukkan bahwa penerapan mitigasi food loss pada tahap produksi dan penyimpanan berpengaruh signifikan terhadap tingkat food loss. Dari hasil penelitian ini diperlukan penyuluhan mitigasi food loss pada tahap produksi.