Kegiatan eksplorasi dan produksi industri minyak dan gas bumi yang terus mengalami peningkatan menghasilkan limbah yang berbentuk padat, cair, dan gas dengan komposisi 80% merupakan limbah cair. Limbah cair dari proses produksi tersebut mengandung banyak sekali senyawa berbahaya salah satunya gas sulfida terlarut (H2S) yang jika langsung dialirkan ke badan sungai akan menyebabkan kerusakan pada ekosistem sungai dan berbahaya apabila terhirup oleh manusia. Penelitian ini bertujuan untuk mereduksi kadar sulfida terlarut (H2S) dengan metode adsorbsi dengan Jar Test dan dilakukan pengamatan pengaruh zeolit, lama pengadukan, dan kecepatan pengadukan agar didapatkan variabel paling optimum untuk mereduksi air limbah kilang PPSDM Migas Cepu. Zeolit sebelum dan sesudah aktivasi dilakukan analisis SEM untuk memastikan bahwa adsorben sudah teraktivasi kemudian zeolit sesudah proses adsorpsi dianalisis gugus fungsinya guna melihat H2S yang terserap menggunakan metode FTIR. Penelitian ini berfokus pada % penurunan H2S. Adapun rasio zeolit yang digunakan dalam penelitian ini yaitu 10 gram, 20 gram, 30 gram, 40 gram, dan 50 gram. Lama pengadukan yang digunakan dengan variasi 15 menit, 30 menit dan 45 menit dengan masing masing kecepatan pengadukan 60 rpm dan 120 rpm. Zeolit untuk proses adsorpsi dilakukan aktivasi guna mengaktifkan pori dan sisi permukaannya. Zeolit teraktivasi ini kemudian diuji dengan metode SEM untuk membandingkan pori-pori sebelum dan sesudah aktivasi. Hasil terbaik yang memiliki %penurunan kadar H2S tertinggi, adsorben zeolit yang digunakan diuji FTIR untuk diidentifikasi gugus fungsinya. Hasil terbaik memiliki penurunan kadar H2S sebesar 92,09% terjadi pada variabel massa zeolit 50 gram selama 120 menit dengan kecepatan pengadukan 120 rpm.