Claim Missing Document
Check
Articles

Found 10 Documents
Search

PENURUNAN KADAR H2S PADA AIR LIMBAH KILANG DI PPSDM MIGAS CEPU DENGAN METODE ADSORPSI Yani, Syifa Narita Dewa; Faradillah, Laily; Wibowo, Agung Ari; Kusuma, Rieza Mahendra; Ro’isatin, Umi Anis
DISTILAT: Jurnal Teknologi Separasi Vol. 11 No. 2 (2025): June 2025
Publisher : Politeknik Negeri Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33795/distilat.v11i2.6783

Abstract

Kegiatan eksplorasi dan produksi industri minyak dan gas bumi yang terus mengalami peningkatan menghasilkan limbah yang berbentuk padat, cair, dan gas dengan komposisi 80% merupakan limbah cair. Limbah cair dari proses produksi tersebut mengandung banyak sekali senyawa berbahaya salah satunya gas sulfida terlarut (H2S) yang jika langsung dialirkan ke badan sungai akan menyebabkan kerusakan pada ekosistem sungai dan berbahaya apabila terhirup oleh manusia.  Penelitian ini bertujuan untuk mereduksi kadar sulfida terlarut (H2S) dengan metode adsorbsi dengan Jar Test dan dilakukan pengamatan pengaruh zeolit, lama pengadukan, dan kecepatan pengadukan agar didapatkan variabel paling optimum untuk mereduksi air limbah kilang PPSDM Migas Cepu. Zeolit sebelum dan sesudah aktivasi dilakukan analisis SEM untuk memastikan bahwa adsorben sudah teraktivasi kemudian zeolit sesudah proses adsorpsi dianalisis gugus fungsinya guna melihat H2S yang terserap menggunakan metode FTIR. Penelitian ini berfokus pada % penurunan H2S. Adapun rasio zeolit yang digunakan dalam penelitian ini yaitu 10 gram, 20 gram, 30 gram, 40 gram, dan 50 gram. Lama pengadukan yang digunakan dengan variasi 15 menit, 30 menit dan 45 menit dengan masing masing kecepatan pengadukan 60 rpm dan 120 rpm. Zeolit untuk proses adsorpsi dilakukan aktivasi guna mengaktifkan pori dan sisi permukaannya. Zeolit teraktivasi ini kemudian diuji dengan metode SEM untuk membandingkan pori-pori sebelum dan sesudah aktivasi. Hasil terbaik yang memiliki %penurunan kadar H2S tertinggi, adsorben zeolit yang digunakan diuji FTIR untuk diidentifikasi gugus fungsinya. Hasil terbaik memiliki penurunan kadar H2S sebesar 92,09% terjadi pada variabel massa zeolit 50 gram selama 120 menit dengan kecepatan pengadukan 120 rpm.
ANALISIS PERBANDINGAN EFISIENSI ADSORPSI KARBON AKTIF (VARIASI MASSA ADSORBEN) DAN AERASI UNTUK PENGOLAHAN AIR LIMBAH DI UNIT API (American Petroleum Institute) II PPSDM MIGAS Anggraeni, Veronika Nirmala Mei; Ayunisa, Nazilla; Kusuma, Rieza Mahendra
Swara Patra Vol 15 No 2 (2025): Swara Patra : Majalah Ilmiah PPSDM Migas
Publisher : Pusat Pengembangan Sumber Daya Manusia Minyak dan Gas Bumi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37525/sp/2025-2/1182

Abstract

Air limbah dari industri minyak dan gas bumi (migas) mengandung polutan yang dapat mencemari lingkungan. Penelitian ini membandingkan efektivitas adsorpsi karbon aktif (dengan variasi massa adsorben) dan aerasi dalam mengolah air limbah di Unit API II PPSDM Migas. Sampel air limbah dianalisis untuk parameter COD, sulfida terlarut (H₂S), amonia (NH₃-N), fenol, dan pH, kemudian hasilnya dievaluasi berdasarkan Peraturan Menteri Negara Lingkungan Hidup No. 19 Tahun 2010. Hasil penelitian menunjukkan bahwa metode adsorpsi dengan 400 gram karbon aktif paling efektif menurunkan COD hingga 54,4 mg/L dan fenol hingga 0,133 mg/L, keduanya memenuhi baku mutu. Untuk sulfida, aerasi (0,188 mg/L) sedikit lebih efektif dibanding adsorpsi 400 gram (0,199 mg/L), sementara aerasi juga lebih baik dalam menurunkan kadar amonia (0,1195 mg/L) dibanding adsorpsi. Semua perlakuan menghasilkan pH dalam kisaran baku mutu (6–9). Dengan demikian aerasi lebih unggul dalam menurunkan sulfida dan amonia sedangkan adsorpsi karbon aktif lebih unggul dalam menurunkan COD dan fenol.
Karakterisasi Isoterm Adsorpsi Zeolit Alam terhadap Hidrogen Sulfida dalam Air Limbah Industri Migas: Optimasi Konsentrasi dan Massa Adsorben untuk Efisiensi Maksimal Dini, Natasya Aisyah; Widyaputri, Safira Wahda; Kusuma, Rieza Mahendra
Swara Patra Vol 15 No 2 (2025): Swara Patra : Majalah Ilmiah PPSDM Migas
Publisher : Pusat Pengembangan Sumber Daya Manusia Minyak dan Gas Bumi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37525/sp/2025-2/1199

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji karakteristik isoterm adsorpsi zeolit alam dalam menghilangkan hidrogen sulfida (H2S) dari air limbah industri minyak dan gas (migas). Variabel yang dianalisis meliputi konsentrasi awal H2S dan massa adsorben. Uji adsorpsi dilakukan dalam batch reactor pada suhu kamar dengan variasi konsentrasi H2S (10–100 ppm) dan massa zeolit (1–10 gram). Zeolit dikarakterisasi menggunakan XRD, SEM, dan BET untuk memahami struktur pori dan luas permukaan. Data hasil adsorpsi dianalisis menggunakan model isoterm Langmuir dan Freundlich. Hasil menunjukkan bahwa model Freundlich memberikan kesesuaian yang lebih baik (R² = 0.987) dibandingkan Langmuir (R² = 0,932), menandakan sifat adsorpsi bersifat multilayer dan heterogen. Efisiensi penyerapan optimum mencapai 93,5% pada konsentrasi 50 ppm dengan massa zeolit 8 gram. Penelitian ini menunjukkan potensi besar pemanfaatan zeolit alam sebagai adsorben murah dan efektif dalam pengolahan air limbah migas.
Pengaruh Variasi Zeolit terhadap Adsorpsi H₂S di Kilang PPSDM Migas Cepu: Tinjauan Visual dan Perspektif Fisika Material Sekar Wangi, Dewi; Wibi, Diva Apreliani; Kusuma, Rieza Mahendra
Swara Patra Vol 15 No 2 (2025): Swara Patra : Majalah Ilmiah PPSDM Migas
Publisher : Pusat Pengembangan Sumber Daya Manusia Minyak dan Gas Bumi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37525/sp/2025-2/1293

Abstract

Penelitian ini mengeksplorasi efektivitas zeolit dalam menyerap gas H₂S dari larutan limbah melalui indikator perubahan warna larutan iodin dan tiosulfat. Reaksi redoks antara H₂S dan iodin menyebabkan larutan coklat memudar, sementara titrasi dengan tiosulfat menghilangkan warna biru sebagai bukti bahwa iodin telah sepenuhnya bereaksi. Fenomena ini menunjukkan bahwa H₂S berhasil diadsorpsi oleh zeolit. Mekanisme ini sejalan dengan teori difusi molekuler, di mana molekul H₂S bergerak menuju permukaan dan pori-pori zeolit, kemudian berikatan secara fisik dan kimiawi pada situs aktif di dalam material. Keberhasilan adsorpsi ditandai oleh hilangnya warna-warna indikator secara visual, mengonfirmasi efektivitas difusi dan kapasitas adsorpsi. Hasil menunjukkan bahwa semakin baik difusi dan kontak antara zeolit dan H₂S, semakin cepat dan jelas perubahan warna terjadi. Studi ini menegaskan bahwa metode pengamatan berbasis visual dan reaksi kimia dapat digunakan sebagai pendekatan kualitatif untuk mengamati efisiensi adsorpsi berdasarkan prinsip fisika permukaan dan material berpori.
EVALUASI NERCA MASSA KINERJA KOLOM FRAKSINASI C-1 PUSAT PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA MINYAK DAN GAS BUMI CEPU Hakim, Moch. Abdul; Takwanto, Anang; Kusuma, Rieza Mahendra
DISTILAT: Jurnal Teknologi Separasi Vol. 7 No. 2 (2021): August 2021
Publisher : Politeknik Negeri Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33795/distilat.v7i2.238

Abstract

Kilang PPSDM Migas mengolah minyak mentah menjadi beberapa produk seperti pertasol CA, pertasol CB, pertasol CC, solar dan residu. Salah satu unit yang penting pada proses pengolahan minyak mentah pada PPSDM Migas adalah crude distillation unit proses pemisahan minyak mentah yang dilakukan oleh PPSDM menggunakan destilasi fraksinasi yang berarti memisahkan komponen-komponen (fraksi) minyak bumi berdasarkan titik didih atau sebagi pemurnian minyak bumi. Tujuan dari perhitungan neraca massa untuk menentukan efisiensi pada proses kolom destilasi menggunakan bantuan steam dan tanpa menggunakan bantuan steam untuk menentukan mana yang lebih efisien. Metode perhitungan yang digunakan adalah neraca massa pada proses destilasi fraksinasi C-1 PPSDM Migas Cepu, menentukan efisiensi pada proses destilasi fraksinasi C-1 menggunakan bantuan steam dan tanpa bantuan steam. Pengumpulan data didapatkan dari proses dilapangan dan control room. Berdasarkan hasil perhitungan pada kolom destilasi fraksinasi C-1 jika menggunakan bantuan steam maka dapat diperoleh efisiensi sebesar 68% sedangkan pada proses destilasi fraksinasi C-1 tenpa menggunakan bantuan steam dapat diperoleh efisiensi sebesar 62%. Dari data dan perhitungan menunjukkan bahwa proses operasi pada kolom destilasi fraksinasi C-1 lebih efisien menggunakan bantuan steam untuk meningkatkan efisiensinya.
EVALUASI KINERJA KOLOM FRAKSINASI C-1 DI PUSAT PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA MINYAK DAN GAS BUMI (PPSDM MIGAS) CEPU Ilhami, Aditya; Takwanto, Anang; Kusuma, Rieza Mahendra
DISTILAT: Jurnal Teknologi Separasi Vol. 7 No. 2 (2021): August 2021
Publisher : Politeknik Negeri Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33795/distilat.v7i2.256

Abstract

Pusat Pengembangan Sumber Daya Manusia Minyak dan Gas Bumi (PPSDM MIGAS) merupakan salah satu Instansi Pemerintah Pusat di bawah Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia Energi dan Sumber Daya Mineral, Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral. Kilang PPSDM MIGAS mengolah Crude oil menjadi beberapa produk utama diantaranya, Pertasol CA, pertasol CB, Pertasol CC, dan Solar. Proses pengolahan crude oil di PPSDM MIGAS dilakukan dengan metode pemisahan dengan menggunakan Crude Distillation Unit. Pada Crude Distillation Unit digunakan kolom fraksinasi C-1 untuk memisahkan crude oil menjadi solar dan pertasol. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui nilai efisiensi kolom fraksinasi C-1 dengan kondisi operasi tanpa steam. Metode perhitungan yang digunakan adalah direct method dimana efisiensi dihitung berdasarkan nilai kalor dari aliran massa (bahan) yang masuk maupun keluar dari kolom fraksinasi C-1. Evaluasi kolom fraksinasi C-1 dilakukan dengan membandingkan efisiensi kolom fraksinasi C-1 yang beroperasi menggunakan steam dengan efisiensi kolom fraksinasi C-1 yang beroperasi tanpa menggunakan steam. Hasil perhitungan menunjukkan bahwa efisiensi kolom fraksinasi C-1 yang beroperasi tanpa menggunakan steam adalah sebesar 42,72%. Sedangkan efisiensi kolom fraksinasi C-1 yang beroperasi menggunakan steam sebesar 53,72%. Hal ini menunjukkan bahwa kolom fraksinasi C-1 lebih efisien beroperasi menggunakan bantuan steam.
ANALISA BOD UNIT IPAL SISTEM CPI (CORRUGATED PLATE INTERCEPTOR) DAN EFISIENSI KINERJANYA DI PPSDM MIGAS CEPU Habiba, Shahifa; Budiono, Arief; Kusuma, Rieza Mahendra
DISTILAT: Jurnal Teknologi Separasi Vol. 7 No. 2 (2021): August 2021
Publisher : Politeknik Negeri Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33795/distilat.v7i2.282

Abstract

Salah satu unit pengolahan minyak bumi di Indonesia adalah kilang minyak milik Pusat Pengembangan Sumber Daya Manusia Minyak dan Gas Bumi (PPSDM MIGAS) yang berada di Cepu, Blora, Jawa Tengah. Industri migas menghasilkan air limbah yang umumnya mengandung senyawa berbahaya yang dapat mengganggu kesehatan makhluk hidup dan kelestarian lingkungan. PPSDM MIGAS Cepu memiliki serangkaian Instalansi Pengolahan Air Limbah (IPAL) yang terdiri dari dua jenis, yaitu American Petroleum Institute (API) dan Corrugated Plate Interceptor (CPI). Salah satu parameter yang ditetapkan pada PERMENLH Nomor 19 Tahun 2010 mengenai baku mutu pembuangan air limbah proses dari kegiatan pengolahan minyak bumi adalah BOD. Biological Oxygen Demand (BOD) adalah salah satu parameter uji air limbah yang menunjukkan jumlah oksigen yang dibutuhkan oleh mikroorganisme untuk menguraikan senyawa organik. Analisa BOD dilakukan dengan cara metode Winkler sesuai dengan SNI 06-6989-72-2009. Metode tersebut dilakukan dengan cara titrasi blanko, sampel awal limbah, dan sampel limbah setelah inkubasi selama 5 hari dalam kondisi gelap dan suhu 20oC. Penelitian ini dilakukan untuk mengevaluasi kinerja unit CPI yang ada di PPSDM MIGAS Cepu berdasarkan parameter BOD. Hasil perhitungan nilai BOD pada inlet CPI sebesar 10,0817 mg/l dan outlet CPI sebesar 0,0337 mg/l. Efisiensi kinerja CPI berdasarkan parameter BOD adalah 99,6740%.
PENGARUH WAKTU PENGADUKAN DAN PERSENTASE PENAMBAHAN NaOH PADA PROSES TREATING PERTASOL CA DI PPSDM MIGAS CEPU Saida, Rizqy Ianatus; Agustin, Tiara Retsa Putri; Dewajani, Heny; Kusuma, Rieza Mahendra
DISTILAT: Jurnal Teknologi Separasi Vol. 8 No. 1 (2022): March 2022
Publisher : Politeknik Negeri Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33795/distilat.v8i1.322

Abstract

Pertasol CA merupakan salah satu produk dari PPSDM Cepu yang digunakan sebagai solvent dalam berbagai industri seperti industri cat, varnish, tinta, dan ban. Produksi pertasol CA terus meningkat seiring dengan meningkatnya permintaan dari konsumen PPSDM Migas Cepu. Permasalahan yang dihadapi pada produksi CA adalah adanya kandungan sulfur yang mempengaruhi mutu produk pertasol karena dapat menimbulkan korosi, menurunkan mutu produk, bau tidak enak saat pembakaran dan penurunan stabilitas pada penyimpanan. Untuk menghilangkan sulfur ini maka dilakukan proses caustic treating menggunakan NaOH sebagai pengikat sulfur. Tujuan penelitian ini adalah mengetahui pengaruh waktu pengadukan dan persentase penambahan NaOH pada proses treating untuk meningkatkan kualitas pertasol CA. Variasi yang digunakan yaitu waktu pengadukan (15 menit, 30 menit dan 45 menit) dan persentase penambahan NaOH (5%, 10%, 15%, dan 20%) . Parameter uji pada penelitian ini antara lain uji densitas, uji warna, doctor test, analisis aromatic content, analisis copper strip corrosion, uji distilasi, dan analisis sulfur content. Hasil yang didapatkan pada penelitian ini adalah penurunan kadar sulfur sebesar 33.90% dari kadar sulfur awal 151.9 ppm dengan persentase penambahan NaOH terbaik sebesar 20% dan waktu pengadukan 15 menit. Dari hasil uji didapatkan densitas sebesar 750.4 kg/m3, uji warna +30, distilasi dengan suhu 58°C - 165°C, doctor test negatif, kandungan aromatik sebesar 16%, analisis copper strip corrosion nomor 1, dan sulfur content sebesar 100.4 ppm.
EVALUASI KINERJA INSTALASI PENGOLAHAN AIR LIMBAH (IPAL) DI PPSDM MIGAS CEPU Paniklan, Vastu Kayhan Sang; Ardiansyah, Septian Dicky; Prayitno, Prayitno; Kusuma, Rieza Mahendra
DISTILAT: Jurnal Teknologi Separasi Vol. 8 No. 1 (2022): March 2022
Publisher : Politeknik Negeri Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33795/distilat.v8i1.311

Abstract

Salah satu IPAL yang berada di PPSDM Migas Cepu yaitu berupa unit American Petroleum Institue (API) dan Corrugated Plate Interceptor (CPI) merupakan alat pengolah limbah cair yang proses kerjanya yaitu pemisahan berdasarkan berat jenis. IPAL tersebut sudah beroperasi sejak tahun 1897. Tujuan dilakukannya penelitian ini yaitu untuk mengetahui bagaimana kinerja dari unit API dan CPI, efektifitasnya dalam mengolah limbah cair yang berada di PPSDM Migas Cepu dengan cara mengguji parameter yaitu BOD, COD dan amonia pada air limbah di bagian influent dan effluent dari API dan CPI. Hasil penelitian pada outlet API 2 mengalami penurunan dan masih dalam ambang batas baku mutu yang ditetapkan dan penurunan setiap parameter Amonia 10%, BOD 30% dan COD 10%.
EFEKTIVITAS KOAGULAN KITOSAN PADA PENGOLAHAN AIR DI UNIT WATER TREATMENT PPSDM MIGAS CEPU Mutakhabbibatillah, Mutakhabbibatillah; Mahendra, Rinda; Chumaidi, Achmad; Kusuma, Rieza Mahendra
DISTILAT: Jurnal Teknologi Separasi Vol. 8 No. 3 (2022): September 2022
Publisher : Politeknik Negeri Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33795/distilat.v8i3.396

Abstract

Air Sungai Bengawan Solo digunakan sebagai bahan baku pengolahan air di Unit Water Treatment PPSDM Migas Cepu. Air sungai ini diolah menjadi air industri dan air bersih yang didistribusikan ke konsumen. Metode yang digunakan adalah koagulasi flokulasi. Penggunaan koagulan dari bahan kimia pada metode tersebut sudah sering digunakan daripada koagulan alami. Pada penelitian ini menggunakan metode koagulasi flokulasi dengan kitosan dari cangkang udang sebagai koagulan. Kitosan dimodifikasi dengan menaut silangkan glutaraldehida atau disebut dengan cross linked glutaraldehyde (crosslink GA). Penelitian ini untuk mengetahui efektivitas penurunan kadar BOD (Biological Oxygen Demand), COD (Chemical Oxygen Demand), TSS (Total Suspended Solid), turbidity, dan pH pada air bersih di Unit Water Treatment PPSDM Migas Cepu menggunakan kitosan tanpa modifikasi dan dengan modifikasi. Variabel yang digunakan dalam penelitian ini adalah jenis dosis kitosan sebesar 400, 500, 600, dan 700 ppm. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kitosan crosslink GA lebih efektif menurunkan kadar TSS, turbidity, dan pH yang optimum pada dosis 400 dan 700 ppm dengan nilai masing-masing sebesar 24 mg/L; 7,86 mg/L; dan 7,26. Koagulan kitosan juga efektif menurunkan nilai BOD dengan nilai sebesar 0,135 mg/L pada dosis 700 ppm. Sedangkan COD tidak dapat diturunkan kadarnya menggunakan kedua koagulan karena pemberian dosis yang tidak sesuai.