Penelitian ini bertujuan untuk memahami bagaimana anak-anak di kelas 2 Sekolah Dasar (SD) merespons dan menghadapi aturan yang berlaku di dua lingkungan yang signifikan dalam kehidupan mereka, yaitu di rumah dan di sekolah. Fokus utama dari penelitian ini adalah untuk menggali peran bernalar kritis dan komunikasi dalam pembentukan sikap mereka terhadap aturan. Dalam proses penelitian ini, kami menggunakan berbagai metode penelitian, termasuk observasi, wawancara, dan analisis data kuantitatif untuk mengumpulkan data tentang bagaimana anak-anak menjalani pengalaman mereka dalam menghadapi aturan. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa terdapat variasi dalam sikap anak-anak terhadap aturan di rumah dan di sekolah. Faktor-faktor seperti lingkungan keluarga, norma-norma sosial, dan pendidikan karakter memainkan peran penting dalam pembentukan sikap mereka. Kemampuan berpikir kritis tampaknya memengaruhi cara anak-anak memahami dan merespons aturan, dengan anak-anak yang mampu berpikir kritis cenderung memahami konsekuensi tindakan mereka dengan lebih baik. Komunikasi juga menjadi aspek kunci dalam pengaruh terhadap sikap anak-anak terhadap aturan. Komunikasi yang terbuka dan efektif membantu anak-anak memahami tujuan aturan, mengatasi konflik, dan berbicara tentang pemikiran serta perasaan mereka terhadap aturan. Komunikasi yang positif juga membantu anak-anak dalam mengembangkan keterampilan berbicara dan menyampaikan argumen mereka. Penelitian ini memberikan wawasan yang lebih dalam tentang cara anak-anak kelas 2 di SD merespons dan menghadapi aturan di lingkungan yang berbeda. Hasil penelitian ini dapat berguna dalam upaya untuk memahami bagaimana pendidikan karakter dan pengembangan kemampuan berpikir kritis dapat ditingkatkan di rumah dan di sekolah. Kesimpulan dan temuan penelitian ini dapat memberikan pandangan yang lebih mendalam tentang kompleksitas pembentukan sikap terhadap aturan pada usia ini.