<![CDATA[Penelitian ini mengkaji tentang penerapan manajemen risiko dalam upaya meningkatkan kinerja keuangan koperasi dan dapat melakukan perkiraan keputusan apa yang diambil guna mencapai tujuannya. Diharapkan suatu badan usaha koperasi atau lembaga keuangan syariah akan berusaha menjadi badan usaha yang modern dengan cara menganalisis rasio keuangan pada laporan keuangan Koperasi Baitul Maal Wattamwil Khairul Ikhwan Martapura. Jenis penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan pendekatan deskriptif.yang didukung data sekunder berupa laporan keuangan Koperasi Serba Usaha BMT Khairul Ikhwan Martapura periode tahun 2019 - 2021. Hasil penelitian menunjukkan tahun 2019, 2020, dan 2021 memiliki angka rasio lancar 138,35%, 135,59%, dan 124,09%, dengan kriteria cukup baik untuk tahun 2019-2020, sedangkan tahun 2021 menunjukkan kriteria kurang baik. Untuk rasio kas berturut-turut sebesar 28,54%, 20,24%, dan 31,81%. yang menunjukkan kriteria kurang baik, baik dan tidak baik. Pada analisis rasio total utang terhadap total aktiva menunjukkan hasil sangat baik, yaitu sebesar 88,33%, 87,62% dan 87,81%. Analisis rasio utang terhadap modal sendiri menghasilkan angka rasio yang tidak baik, yaitu 921,71%, 789,06% dan 813,32%. Hasil tersebut menunjukkan bahwa modal sendiri yang dimilki koperasi tidak cukup solvable dalam memenuhi kewajiban jangka panjangnya. Rasio rentabilitas ekonomi (ROA) menghasilkan rasio 2,08%, 1,28% dan 1,20% dengan kriteria kurang baik, menunjukkan koperasi BMT Khairul Ikhwan kurang mampu menggunakan aktivanya secara produktif sehingga belum mampu menghasilkan SHU yang maksimal. Sedangkan pada analisis rasio Return on Equity (ROE) menghasilkan angka rasio 21,68% dengan kriteria baik sekali, 11,48% dan 11,15% dengan kriteria cukup baik yang menunjukkan bahwa modal yang dimilki koperasi cukup rentabel dalam menghasilkan laba bersih.]]>
