Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

Problematika Permasalahan Di Desa Sungai Kerawang Yang Menimbulkan Konflik, Perspektif Agama Dan Budaya. Nur Ihksan; Dian Vitria
AL-Ikhtiar : Jurnal Studi Islam Vol. 2 No. 1 (2025): AL-Ikhtiar : Jurnal Studi Islam
Publisher : 4

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.71242/kfcd1619

Abstract

Penelitian ini mengungkapkan berbagai problematika permasalahan yang ada di desa Sungai kerawang, kec. Batu ampar, kab. Kubu raya, Kalimantan barat Perspektif agama dan budaya. Konflik yang muncul seringkali disebabkan oleh tumpang tindih kepentingan, kurangnya komunikasi antarwarga, dan perbedaan sudut pandang terkait adat istiadat serta pemahaman agama. Artikel ini bertujuan untuk mengkaji problematika tersebut dari perspektif agama dan budaya, dengan fokus pada penyebab konflik, dampaknya terhadap kehidupan masyarakat, serta solusi yang dapat diterapkan untuk menciptakan harmoni sosial. Melalui metode penelitian kualitatif dengan pendekatan studi kasus, data dikumpulkan melalui wawancara mendalam, dan observasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa perbedaan paham dalam interpretasi ajaran agama dan nilai-nilai budaya menjadi pemicu utama konflik di Desa Sungai Kerawang. Selain itu, kurangnya ruang dialog dan mediasi memperparah situasi. Dalam perspektif agama, pentingnya musyawarah dan perdamaian ditekankan sebagai solusi yang sejalan dengan nilai budaya lokal yang mengutamakan gotong royong. Kesimpulannya, integrasi nilai-nilai agama dan budaya dapat menjadi fondasi untuk menyelesaikan konflik di Desa Sungai Kerawang. Rekomendasi praktis meliputi penguatan pendidikan lintas budaya dan agama, serta pembentukan forum dialog antarwarga yang inklusif. Dengan pendekatan ini, diharapkan tercipta masyarakat yang lebih harmonis dan saling menghargai perbedaan. AbstractThis study reveals various problematic issues in Sungai Kerawang Village, Batu Ampar District, Kubu Raya Regency, West Kalimantan from a religious and cultural perspective. Conflicts that arise are often caused by overlapping interests, lack of communication between residents, and differences in perspectives regarding customs and religious understanding. This article aims to examine these problems from a religious and cultural perspective, focusing on the causes of conflict, its impact on people's lives, and solutions that can be applied to create social harmony. Through a qualitative research method with a case study approach, data were collected through in-depth interviews and observations. The results of the study indicate that differences in understanding in the interpretation of religious teachings and cultural values are the main triggers of conflict in Sungai Kerawang Village. In addition, the lack of space for dialogue and mediation exacerbates the situation. From a religious perspective, the importance of deliberation and peace is emphasized as a solution that is in line with local cultural values that prioritize mutual cooperation. In conclusion, the integration of religious and cultural values can be a foundation for resolving conflicts in Sungai Kerawang Village. Practical recommendations include strengthening cross-cultural and religious education, and establishing an inclusive dialogue forum between residents. With this approach, it is expected to create a more harmonious society that respects differences.
Penyelesaian Sengketa Jual Beli Barang Bermasalah Melalui Arbitrase: Studi Kasus Motor Rusak Pasca Cod Nur Ihksan; Ahmad Jais; Tiara Sari
Al-Iqtisodiyah : Jurnal Ilmu Ekonomi dan Ekonomi Islam Vol. 1 No. 3 (2025): Ilmu Ekonomi dan Ekonomi Islam
Publisher : Al-Iqtisodiyah : Jurnal Ilmu Ekonomi dan Ekonomi Islam

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

The Cash on Delivery (COD) transaction system has become increasingly common in the sale and purchase of goods, including used motor vehicles. Although practical, this system poses legal risks, especially when the item received is damaged or does not match the promised condition. This article examines disputes in used motorcycle sales after COD transactions, and explores the possibility of resolving them through arbitration as a form of Alternative Dispute Resolution (ADR). This study employs a normative juridical method, analyzing relevant legislation and legal literature. The findings show that arbitration is difficult to apply in informal transactions due to the absence of a written agreement. However, a voluntary arbitration mechanism can be pursued if both parties agree after the dispute arises. This article also highlights the importance of legal protection for consumers and the need for legal literacy in informal, trust-based transactions. Abstrak Sistem transaksi Cash on Delivery (COD) semakin umum digunakan dalam jual beli barang, termasuk kendaraan bermotor bekas. Meskipun praktis, sistem ini memiliki risiko hukum, terutama jika barang yang diterima ternyata rusak dan tidak sesuai dengan yang dijanjikan. Artikel ini membahas sengketa jual beli motor rusak pasca transaksi COD, serta mengkaji kemungkinan penyelesaiannya melalui arbitrase sebagai bentuk Alternatif Penyelesaian Sengketa (ADR). Penelitian ini menggunakan metode yuridis normatif dengan pendekatan analisis terhadap peraturan perundang-undangan dan literatur hukum. Hasil kajian menunjukkan bahwa arbitrase sulit diterapkan dalam transaksi informal karena tidak adanya perjanjian tertulis. Namun, mekanisme arbitrase sukarela (voluntary arbitration) dapat dilakukan apabila kedua belah pihak menyepakatinya pasca sengketa. Artikel ini juga menyoroti pentingnya perlindungan hukum bagi konsumen serta perlunya edukasi hukum dalam transaksi informal berbasis kepercayaan.