Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

Evaluation of the Condition and Prediction of the Remaining Life of the Old Kutai Bridge Using the Bridge Management System (BMS) Prabowo, Sigit Herananda; Tukimun; Admaja, Wahyu Mahendra Trias
ARRUS Journal of Engineering and Technology Vol. 5 No. 1 (2025)
Publisher : PT ARRUS Intelektual Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35877/jetech3720

Abstract

The Kutai Lama Bridge, which has been in operation for 15 years in Kutai Kartanegara Regency, East Kalimantan Province, is a critical infrastructure experiencing deterioration, with signs of damage in the expansion joints and corrosion on the steel structure. Evaluation using the Bridge Management System (BMS) indicates that the bridge is in severely damaged condition, with a Condition Index (NK) of 3. The remaining life of this bridge is 8.722 years. Based on these findings, this study recommends a rehabilitation program to ensure the bridge’s operational sustainability, with an estimated budget of IDR 7,879,754,000.00.
Penerapan Teknologi Mortar Busa sebagai Solusi Penggantian Jembatan Tanpa Jalur Alternatif (Studi Kasus: Penggantian Jembatan pada Ruas Tj. Redeb – Batas Bulungan) Prabowo, Sigit Herananda
Jurnal Teknik Industri Terintegrasi (JUTIN) Vol. 8 No. 2 (2025): April
Publisher : LPPM Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/jutin.v8i2.42941

Abstract

Application of foam mortar technology for bridge approach construction in the Bridge Replacement project Tj. Redeb - Bts. Bulungan provided significant cost efficiency. With the construction method half of the old bridge section remained in use for traffic lanes, while the other half was dismantled and rebuilt using foam mortar. After the foam mortar reached sufficient strength in 14 days, traffic could be diverted to the new bridge, so the remaining half of the bridge could be demolished and rebuilt using the same method, eliminating the need for temporary bridge construction and relocation of affected buildings, which are generally costly. Analyses showed that construction using foam mortar could save up to 10.77% over the conventional preferred backfill method, reducing total expenditure from IDR 7.3 billion to approximately IDR 6.59 billion. Additional benefits include a reduction in the need for retaining walls and an accelerated implementation time, thanks to its self-compacting properties and rapid hardening in 14 days.
ANALISIS KERUSAKAN, PROGRAM PENANGANAN, DAN ESTIMASI BIAYA REHABILITASI JEMBATAN KUTAI LAMA DENGAN BRIDGE MANAGEMENT SYSTEM Prabowo, Sigit Herananda; Suwito, Tukimun Darmo; Admaja, Wahyu Mahendra Trias
Jurnal Teknik Gradien Vol 17 No 01 (2025): JURNAL TEKNIK GRADIEN
Publisher : Fakultas Sains dan Teknologi Universitas Ngurah Rai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47329/teknik_gradien.v17i01.1399

Abstract

Jembatan Kutai Lama merupakan infrastruktur vital yang menghubungkan Desa Kutai Lama dengan wilayah sekitarnya. Jembatan tersebut sudah beroperasi sekitar 15 tahun. Seiring waktu, berbagai bentuk kerusakan terjadi pada elemen jembatan, seperti retak pada struktur beton, korosi pada rangka baja, serta sistem drainase yang tersumbat. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis kondisi jembatan, merancang program penanganan, serta mengestimasi biaya rehabilitasi dan pemeliharaan menggunakan Bridge Management System (BMS) yaitu sebuah sistem manajemen yang dikembangkan khusus untuk mengelola jembatan. Tujuan utama dari BMS adalah untuk menyusun agenda, melaksanakan tindakan perawatan, dan melakukan pemantauan secara berkala terhadap kondisi jembatan sehingga didapatkan sebuah program perawatan jembatan sesuai dengan kerusakan yang terjadi. Metode penelitian yang digunakan adalah pendekatan deskriptif kuantitatif, dengan teknik pengumpulan data melalui survei lapangan dan analisis dokumen teknis yang dikumpulkan dari hasil survey lapangan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kondisi beberapa elemen jembatan mengalami kerusakan sedang hingga berat, sehingga diperlukan tindakan pemeliharaan rutin, berkala, serta rehabilitasi. Metode perawatan tersebut akan ditentukan berdasarkan tingkat keparahan dari kerusakan yang ada. Untuk pelaksanaan program perawatan tersebut dibutuhkan estimasi biaya perbaikan berdasarkan Analisa Harga Satuan Pekerjaan (AHSP) Bina Marga 2023 menunjukkan total anggaran sebesar Rp7.879.754.000,00 (tujuh milyar delapan ratus tujuh puluh sembilan juta tujuh ratus lima puluh empat ribu rupiah). Program perawatan jembatan tersebut diharapkan mampu mempertahankan umur rencana (UR) jembatan sesuai perencanaan yang dibuat. Rekomendasi penanganan yang diusulkan mencakup perbaikan elemen beton dengan injeksi epoksi, pengecatan ulang struktur baja, serta penggantian elemen yang rusak. Dengan implementasi program pemeliharaan yang efektif, diharapkan umur layanan jembatan dapat diperpanjang dan keselamatan pengguna tetap terjaga.