Sahidin, Husnul Khotimah
Unknown Affiliation

Published : 1 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 1 Documents
Search

Gambaran Persepsi Penyakit Dan Kecemasan Pada Pasien Gagal Ginjal Kronik Yang Menjalani Hemodialisa : Gambaran Persepsi Penyakit Dan Kecemasan Pada Pasien Gagal Ginjal Kronik Yang Menjalani Hemodialisa Sahidin, Husnul Khotimah; Majid, Abdul; Ningrat, Syahrul; Fitriani, Nurlaila
Alauddin Scientific Journal of Nursing Vol 6 No 1 (2025): MEI
Publisher : Universitas Islam Negeri Alauddin Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24252/asjn.v6i1.56201

Abstract

Hemodialisis menjadi terapi alternatif yang dapat menggantikan fungsi ginjal yang memiliki efek samping yang beragam yang berdampak pada persepsi dan kecemasan pasien gagal ginjal kronik. Tujuan: untuk mengetahui gambaran persepsi penyakit dan tingkat Kecemasan pada pasien gagal ginjal kronik yang menjalani Hemodialisa di RSUP Dr Tadjuddin Chalid Makassar. Metode: Desain penelitian ini adalah cross sectional dengan melibatkan 90 responden pasien gagal ginjal kronik yang menjalani hemodialisis, yang diambil menggunakan teknik total sampling. Data dikumpulkan menggunakan kuesioner Brief Illness Perception Questionnaire dan Hamilton Anxiety Rating Scale, kemudian dianalisis menggunakan analisis univariat. Hasil: Hasil penelitian menunjukkan sebagian besar pasien gagal ginjal kronik yang menjalani Hemodialisis di RSUP Dr. Tadjuddin Chalid Makassar memiliki persepsi positif 47 responden 52.2% dan persepsi negatif 43 responden (47.8%). Tingkat kecemasan normal 41 responden (45.6%), tingkat kecemasan Ringan 27 responden (30%), tingkat kecemasan sedang 13 Responden (14.4%), dan tingkat kecemasan Berat 9 responden (10%). Kesimpulan dan saran: Persepsi penyakit pasien gagal ginjal kronik yang menjalani hemodialisa di RSUP Dr. Tadjuddin Chalid Makassar tergolong positif dan tingkat Kecemasan responden umumnya berada dalam kategori normal, disarankan agar tenaga kesehatan dapat meningkat edukasi pasien berfokus kepada pemahaman penyakit untuk mempertahankan persepsi positif pasien dan melakukan sesi konseling serta menyediakan layaan dukungan psikososial