Pemanfaatan sarana dan prasarana pendidikan merupakan komponen penting dalam mendukung efektivitas administrasi sekolah. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis secara mendalam bagaimana pegawai sekolah menengah di Kabupaten Maros memahami, memanfaatkan, dan mengelola sarana prasarana pendidikan dalam pelaksanaan tugas administratif. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan metode studi lapangan melalui wawancara mendalam, observasi partisipatif, dan telaah dokumen terhadap pegawai tata usaha serta pihak sekolah terkait. Data dianalisis secara tematik untuk mengidentifikasi pola-pola perilaku dan faktor yang memengaruhi pemanfaatan fasilitas. Hasil penelitian menunjukkan bahwa tingkat pemahaman pegawai mengenai fungsi sarana prasarana masih beragam, dipengaruhi oleh pengalaman, kesempatan praktik, dan pembagian tugas. Pemanfaatan fasilitas juga belum merata dan sangat bergantung pada budaya kerja, komunikasi internal, serta supervisi kepala sekolah. Kondisi sarana prasarana berbeda antar sekolah, di mana sekolah dengan sistem pemeliharaan yang jelas memiliki fasilitas lebih terawat dan digunakan secara optimal. Kemampuan teknis pegawai menjadi faktor penting yang menentukan keberhasilan pemanfaatan fasilitas, sedangkan hambatan seperti kurangnya pelatihan, keterbatasan kompetensi, dan kerusakan fasilitas yang tidak segera ditangani menjadi penghalang signifikan. Penelitian menyimpulkan bahwa keberhasilan pemanfaatan sarana prasarana tidak hanya ditentukan oleh ketersediaan fasilitas, tetapi juga oleh kualitas sumber daya manusia, kepemimpinan, budaya organisasi, serta sistem pemeliharaan yang diterapkan sekolah. Temuan ini diharapkan dapat menjadi dasar bagi peningkatan kebijakan manajemen fasilitas pendidikan di Kabupaten Maros.