Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

Anestesi Wrist Block pada Fraktur Traumatic Digiti 3 Sinistra dengan Tindakan Debridement Riskiyanti Apriliah; Wirawan Harahap; Romy Hefta Mulya
Fakumi Medical Journal: Jurnal Mahasiswa Kedokteran Vol. 5 No. 1 (2025): Maret
Publisher : Universitas Muslim Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33096/fmj.v5i1.543

Abstract

Wrist Blok sering digunakan untuk operasi tangan dan jari, Anestesi blok saraf median atau wrist block adalah teknik anestesi yang melibatkan suntikan anestesi lokal di sekitar saraf medianus pada pergelangan tangan. Berdasarkan laporan kasus pasien laki-laki 49 tahun, didiagnosis dengan Fraktur terbuka akibat trauma amputasi digiti 3 sinistra, dilakukan tindakan elektif menggunakan metode wrist block menggunakan agen anestesi lokal bupivacain 0,25% total volume 15 ml. Dilakukan cek sensorik dan motoric dengan lama tindakan operasi 30 menit. Pada teknik anestesi ini merupakan tindakan yang efektif bagi kasus-kasus regional area jari dengan hemodinamik stabil tanpa penyulit dan komplikasi. Teknik anestesi yang dipilih sesuai lokasi luka dan persarafan sehingga pemilihan anestesi saraf medianus dilakukan yang digunakan pada indikasi pembedahan carpal tunnel, luka ibu jari hingga jari tengah.
Hidronefrosis dan Azotemia Postrenal ec Batu Urethra Anterior : Sebuah Laporan Kasus Abdul Raqib Rahman; Faisal Sommeng; Romy Hefta Mulya
The Indonesian Journal of General Medicine Vol. 15 No. 1 (2025): The Indonesian Journal of General Medicine
Publisher : International Medical Journal Corp. Ltd

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.70070/hxe5r424

Abstract

Latar Belakang: Batu uretra anterior merupakan kondisi yang jarang terjadi, hanya sekitar 1–2% dari seluruh kasus batu saluran kemih. Batu ini dapat berasal dari migrasi batu dari saluran kemih atas atau terbentuk lokal akibat faktor predisposisi seperti striktur uretra atau infeksi kronik. Obstruksi uretra oleh batu dapat menyebabkan retensi urin akut dan meningkatkan tekanan retrograd pada sistem pelviokaliks ginjal, yang berpotensi menimbulkan hidronefrosis dan gangguan fungsi ginjal berupa azotemia postrenal. Laporan Kasus: Seorang pria 36 tahun datang dengan keluhan nyeri berkemih, pancaran urin melemah, dan riwayat keluarnya batu bersama urin saat berkemih. Riwayat pancaran urin berkurang kurang lebih 3 hari sebelumnya dan urin tidak bisa keluar dialami sejak 1 hari sebelum masuk rumah sakit. Pemeriksaan fisik menunjukkan massa nyeri di glans penis, dan radiografi abdomen mengungkap batu uretra berukuran 1 x 1 cm di pars fossa navicularis. Pemeriksaan laboratorium menunjukkan anemia mikrositik hipokrom serta peningkatan ureum (200 mg/dL) dan kreatinin (7,3 mg/dL), yang mengindikasikan gangguan fungsi ginjal akut akibat obstruksi postrenal. Hasil: Pasien menjalani tindakan dorsal meatotomi dan ekstraksi batu uretra dengan sistoskopi menggunakan anestesi spinal. Prosedur berhasil menghilangkan obstruksi, mengembalikan aliran urin, serta memperbaiki fungsi ginjal. Operasi dorsal meatotomi dilakukan selama 1 jam tanpa penyulit dan komplikasi. Urin keluar sekitar 2500 cc, pasien dirawat selama 3 hari dan rawat jalan dalam kondisi stabil pada hari ke empat. Kesimpulan: Batu uretra anterior dapat menyebabkan komplikasi serius seperti hidronefrosis dan azotemia postrenal akibat obstruksi mekanik. Diagnosis dini dan penanganan cepat melalui prosedur ekstraksi batu sangat penting untuk mencegah kerusakan ginjal permanen. Anestesi spinal merupakan pilihan anestesi yang aman dan efektif dalam intervensi urologi bawah, mendukung proses pemulihan pasien secara optimal.