Fraktur adalah kondisi terputusnya kontinuitas tulang akibat trauma atau tekanan berlebih. Salah satu penanganannya memerlukan tindakan operasi untuk mengembalikan posisi tulang dan memastikan proses penyembuhan berjalan optimal. Tindakan operasi dilakukan, pasien harus melewati tahapan pra-operasi, yang melibatkan evaluasi fisik, laboratorium, dan asesmen psikologis. Proses ini sering kali memicu reaksi stres, baik secara fisiologis maupun psikologis, yang paling umum berupa kecemasan. Kecemasan pra-operasi merupakan respons wajar terhadap ketidakpastian dan rasa takut akan prosedur medis yang akan dijalani.Tujuan penelitian ini adalah mengetahui pengaruh perawatan pre operasi terhadap Tingkat kecemasan pasien fraktur yang akan menjalankan operasi. Penelitian ini menggunakan metode design Quasy Experimental dengan menggunkaan pre-post. Penilaian kecemasan menggunakan HARS (Hamilton Anxiety Rating Scale). Populasi penelitian ini adalah pasien fraktur dengan 30 sampel dipilih menggunakan Purposive Sampling dengan teknik Non-probabilty sampling, dan analisis data menggunakan Uji Wilcoxon Sign Rank Test. Hasil penelitian menunjukan bahwa perawatan pre operasi berpengaruh secara signifikan terhadap penurunan kecemasan. Hasil analisis menggunakan Uji Wilcoxon Sign Rank Test menunjukan nilai p value 0,000 < 0,05 yang dapat disimpilkan terdapat pengaruh perawatan pre operasi terhadap penurunan kecemasan pasien fraktur yang akan menjalankan operasi.