Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

Pendampingan Hukum Fikih dan Pembelajaran Al Qur’an Metode Utsmani di TPQ Roudlotul Jannah Ponorogo Fatmawati, Indah; Jihan Zahara, Aulia; Her Perdiansyah, Eka Andanni; Darin Rofifah, Khansa; Salsabila, Miyah; Rifaldy, Mohammad; Sugiyanto
Jurnal Aksi Afirmasi Vol. 6 No. 1 (2025): February 2025
Publisher : Lembaga Penerbitan dan Publikasi Ilmiah

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35897/jurnalaksiafirmasi.v6i1.1768

Abstract

Understanding fiqh law and Qur'an education is a very important education to be taught. Fiqh punishes obligatory 'ain for everyone to study the Qur'an. Understanding the jurisprudence and education of the Qur'an is also prioritized to be taught when a human being is still in childhood. In Ponorogo itself, there are many Qur'an Education established by the Government and the private sector. Of the many existing Qur'an Educational Institutions, there are various methods applied in teaching the Qur'an to students, such as the Ummi, Ottoman and even classical methods. The success of each method used certainly depends on various factors. Meanwhile, the understanding of fiqh law can be inserted in the study of the Qur'an. In order to realize success in providing understanding and education of the Qur'an, Academicians of the Riyadlotul Mujahidin Ngabar Ponorogo Islamic Religious Institute (IAIRM Ngabar) and several students who were divided into several groups then assisted in understanding fiqh law and learning the Qur'an at TPQ Roudlotul Jannah which was located in Carangejo Village, Sampung District, Ponorogo Regency. The assistance carried out was carried out by introducing fiqh law and Ottoman methods and began by analyzing what factors were obstacles in learning fiqh law and the Qur'an in the village. The results of the mentoring have a positive impact with the increasing enthusiasm of students in learning fiqh law and Qur'anic.
Dampak Perceraian Bagi Anak Dalam Mencapai SDGs Di Indonesia Salsabila, Miyah; Mahasin, Ashwab
Pro Justicia: Jurnal Hukum dan Sosial Vol. 3 No. 1 (2023)
Publisher : Institut Agama Islam Riyadlotul Mujahidin Ngabar (IAIRM) Ponorogo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.55380/projus.v3i1.493

Abstract

Salah satu alasan masih banyaknya kasus cerai gugat dari pihak istri dan cerai talak dari pihak suami dilatar belakangi adanya perselisihan dan pertengkaran antara keduanya, alasan lain juga dikarenakan oleh perekonomian dan kekerasan dalam rumah tangga (KDRT). Saat ini banyak sekali perceraian dikarenakan adanya pihak ketiga dalam rumah tangga. Perceraian yang dilakukan oleh orang tua bukan hanya berdampak kepada mereka saja, tetapi pada psikologis anak, dimana anak yang tumbuh dari pencarian orang tua memiliki kondisi mental yang tidak stabil. Maka Tujuan penelitian ini untuk mengetahui bagaimana dampak perceraian orang tua terhadap psikologis anak. Bertitik dari uraian di atas,maka dapat di rumuskan hal-hal sebagai berikut: Apa dampak perceraian orang tua bagi anak? dan apa yang harus dilakukan orang tua sebelum bercerai? Penelitian ini mengunakan metode penelitian kualitatif (Library research). Sesuai uraian di atas, maka penulis dapat menarik kesimpulan dari rumusan masalah, sebagai berikut: Perceraian orang tua akan memberi dampak terhadap kondisi psikologis anak. Berbagai penelitian menyebutkan bahwa pada umumnya perceraian akan membawah resiko yang besar pada anak, baik dari sisi psikologi, kesehatan maupun akademik. Hal ini hanya menyebabkan terhambatnya upaya berkelanjutan dalam SDGs di Indonesia, sebagaimana SDGs yang tidak menginginkan seorangpun tertinggal dalam pencapaian nya. Maka adapun hal yang harus dilakukan orang tua sebelum perceraian terjadiantara lain: (a) Segera memberi tahu anak bahwa akan terjadi perubahan dalam hidupnya. (b) Sebelum berpisah ajaklah anak untuk melihat tempat tinggal yang baru. (c) Jelaskan kepada anak tentang perceraian tersebut. (d) Berilah alasan bahwa perceraian yang terjadi bukanlah salah si anak. (e) Tidak menempatkan anak di tengah - tengah konflik yang sedang terjadi. (f) Tidak menjadikan anak sebagai senjata untuk menekan pihak lain demi membela dan mempertahankan ego diri sendiri.
DAMPAK PENERAPAN ATURAN DISPENSASI NIKAH BAGI SANTRI LKSA AL-IKHLAS PONOROGO Bagus Putra, Imas; Salsabila, Miyah
Journal of Islamic Science Community Vol. 1 No. 2 (2022)
Publisher : Institut Agama Islam Riyadlotul Mujahidin

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.55380/isc.v1i2.455

Abstract

Law Number 1 of 1974 article 7 is a special attraction for early childhood children. Even for the students of LKSA al-Ikhlas Ponorogo who are still underage on average. Mental and economic readiness is a scary thing for them. In this problem, the author uses the library method, which is to examine the law and aspects of the discussion in the PKM IAIRM HKI Study Program discussion at LKAS al-Ikhlas Ponorogo. In this discussion, it was found that in the discussion there were more shortcomings in the marriage dispensation than the advantages. In other words, there are more harms than benefits.