Pengolahan hasil perikanan merupakan mata rantai penting dalam sektor perikanan yang bertujuan untuk memberikan nilai tambah dan memperluas akses pasar produk perikanan. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis nilai tambah dan manajemen industri pengolahan bandeng isi tanpa duri di UMKM Global Pangan Sadulur, Kecamatan Margaasih, Kabupaten Bandung, Provinsi Jawa Barat. Bandeng isi tanpa duri merupakan salah satu produk diversifikasi olahan ikan bandeng (Chanos chanos). Penelitian dilaksanakan pada bulan Mei 2025, dan menggunakan pendekatan studi kasus dan metode deskriptif - kuantitatif. Data dikumpulkan melalui observasi, wawancara, dan dokumentasi. Nilai tambah dianalisis dengan metode Hayami, sedangkan manajemen industri dianalisis melalui aspek sarana dan prasarana, pengadaan bahan baku, proses produksi, pengelolaan tenaga kerja, strategi pemasaran, distribusi produk, dan sistem pencatatan produksi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pengolahan bandeng isi tanpa duri memiliki nilai tambah yang tinggi dan dikelola dengan sistem manajemen industri yang baik. Nilai tambah yang dihasilkan sebesar Rp30.000/kg dengan rasio 31,58%. Pengelolaan sarana dan prasarana secara efisien dan disesuaikan dengan proses produksi yang sistematis untuk menjaga mutu dan efisiensi usaha. Pengelolaan tenaga kerja menerapkan sistem kerja terorganisir dengan pembagian jadwal dan tugas yang jelas. Strategi pemasaran mencakup segmentasi pasar yang tepat, penetapan harga berjenjang, promosi digital, dan saluran distibusi multikanal. Produk telah menjangkau pasar lokal maupun luar daerah, dan pencatatan produksi menggunakan sistem komputerisasi. Penelitian ini memberikan kontribusi data empiris mengenai nilai tambah dan manajemen industri produk olahan ikan skala UMKM. Temuan ini diharapkan menjadi referensi dalam pengembangan strategi peningkatan efisiensi produksi, penciptaan lapangan kerja, serta penguatan daya saing UMKM berbasis pengolahan hasil perikananFishery product processing is an important link in the fisheries sector, aiming to add value and expand market access. This study aims to analyze the added value and industrial management of the boneless stuffed milkfish processing at Global Pangan Sadulur, an MSME in Margaasih District, Bandung Regency, West Java Province. Boneless stuffed milkfish is one of the diversified processed milkfish (Chanos chanos) products. The study was conducted in May 2025 using a case study approach and descriptive-quantitative methods. Data were collected through observation, interviews, and documentation. Added value was analyzed using the Hayami method, while management was analyzed in terms of facilities and infrastructure, raw material procurement, production processes, workforce management, marketing strategy, product distribution, and production recording systems. The results show that boneless stuffed milkfish processing yields high added value and is managed with a good industrial management system. The added value generated is IDR 30,000/kg with a ratio of 31.58%. Facilities and infrastructure are managed efficiently through a systematic production process to maintain quality and efficiency. The workforce is organized with clear schedules and task division. Marketing strategies include segmentation, tiered pricing, digital promotion, and multi-channel distribution. Products are marketed locally and to other regions, and production is recorded with a computeriized system. This study provides empirical data on the added value and management of the fish processing at the MSME scale. These findings are expected to serve as a reference for developing strategies to increase production efficiency, create jobs, and strengthen the competitiveness fish processing-based MSMEs.