Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji peran agensi perempuan dalam implementasi perdamaian pasca konflik antara Bangsamoro dan pemerintah Filipina. Agensi adalah kemampuan seseorang untuk membuat keputusan secara mandiri dan bebas tentang cara mereka hidup, bertindak, dan menjadi sesuai dengan nilai-nilai dan keinginan mereka sendiri. Metode penelitian yang digunakan adalah metode kualitatif dengan data sekunder yang diperoleh dari jurnal, internet, buku dan sumber pustaka lainnya, dan analisa konten sebagai teknik analisis data. Hasil penelitian menunjukan bahwa di pilar partisipasi menekankan bahwa perempuan harus berpartisipasi secara aktif dalam semua proses pengambilan keputusan yang berkaitan dengan perdamaian dan keamanan. Tokoh penting seperti Miriam Coronel Ferrer merupakan salah satu tokoh penting yang terikat dalam pilar partisipasi dan Organisasi perempuan di Filipina seperti We Act 1325, GABRIELA, UnYPhil-Women juga termasuk ke dalam pilar partisipasi. Di pilar perlindungan bertujuan untuk mengatasi sumber konflik dan mencegah kekerasan terhadap perempuan selama konflik. Tokoh penting seperti Irene Santiago adalah salah satu tokoh yang terkait pilar perlindungan. Organisasi perempuan Filipina MCW dan Nisa Ul Haqq Fi Bangsamoro juga termasuk ke dalam pilar perlindungan. Di pilar pencegahan menekankan bahwa perempuan dan anak perempuan harus dilindungi dari kekerasan berbasis gender, terutama selama dan setelah konflik. Tokoh penting seperti Annabelle Abaya yang terikat dalam pilar pencegahan. Organisasi perempuan di Filipina PCW juga termasuk ke dalam pilar pencegahan. Di pilar pemulihan berkaitan dengan kebutuhan khusus perempuan selama pemulihan dan rehabilitas pasca-konflik. Organisasi perempuan di Filiipina Tiyakap Kalilintad terlibat dalam pilar pemulihan. Kata Kunci: Agensi Perempuan, Konflik Bangsamoro dan Pemerintah Filipina, Perdamaian, Women peace security.