Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi dan memahami bentuk-bentuk diskriminasi kerja yang dialami oleh perempuan pekerja di perkebunan kelapa sawit swasta di Kabupaten Kuantan Singingi. Kajian ini dianalisis menggunakan pendekatan teori feminis sosialis, khususnya teori nature dan nurture, dengan metode penelitian kualitatif. Subjek utama dalam penelitian ini adalah perempuan pekerja perkebunan kelapa sawit, sedangkan informan tambahan terdiri dari pekerja laki-laki dan mandor perawatan sawit. Pemilihan subjek dilakukan secara purposif dengan mempertimbangkan beberapa kriteria, yaitu lama bekerja, tingkat pendidikan, serta jumlah tanggungan anak. Jumlah informan dalam penelitian ini sebanyak sembilan orang, terdiri dari lima orang perempuan pekerja, dua orang pekerja laki-laki, dan dua orang mandor. Data dikumpulkan melalui wawancara mendalam, observasi, dan dokumentasi, kemudian dianalisis melalui tahapan reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat tiga bentuk utama diskriminasi kerja yang dialami oleh perempuan pekerja, yaitu marginalisasi, stereotipe, dan beban ganda. Bentuk diskriminasi ini berkaitan erat dengan sejumlah faktor, seperti status perkawinan, pembagian kerja berdasarkan jenis kelamin dan kekuatan fisik, serta norma sosial yang berlaku di lingkungan kerja. Simpulan dari penelitian ini menunjukkan bahwa diskriminasi kerja terhadap perempuan pekerja perkebunan tidak terlepas dari konstruksi sosial yang menempatkan perempuan pada peran domestik, seperti mengurus anak dan rumah tangga, sehingga mereka lebih banyak ditempatkan pada jenis pekerjaan perawatan sawit yang dianggap sesuai dengan peran tradisional.