Pemberdayaan masyarakat dalam bidang perekonomian menjadi strategi utama dalam meningkatkan kesejahteraan dan mengurangi pengangguran, terutama di daerah pedesaan. Salah satu bentuk pemberdayaan yang berkembang adalah home industry songkok di Kampung Songkok, Desa Pengangsalan, Kecamatan Kalitengah, Kabupaten Lamongan, yang telah menjadi pusat produksi songkok secara turun-temurun. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis dinamika pemberdayaan ekonomi berbasis industri rumahan menggunakan teori actors, yang menyoroti peran berbagai aktor dalam mengelola peluang dan tantangan ekonomi. Metode deskriptif kualitatif digunakan dalam penelitian ini dengan teknik pengumpulan data melalui wawancara, observasi, dan dokumentasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa industri ini berkembang berkat dukungan dari masyarakat lokal, pemerintah, LSM, serta sektor swasta. Enam elemen utama dalam teori actors—authority, competence & confidence, trust, opportunity, responsibility, dan support—memainkan peran penting dalam keberlanjutan usaha ini. Namun, tantangan seperti keterbatasan akses modal, kurangnya pelatihan manajerial, serta hambatan pemasaran masih menjadi kendala utama. Temuan ini menegaskan bahwa pemberdayaan ekonomi melalui home industry dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakat jika didukung oleh kebijakan yang tepat, pelatihan berkelanjutan, serta ekosistem usaha yang kondusif. Oleh karena itu, diperlukan kolaborasi erat antara pemerintah, sektor swasta, dan masyarakat untuk mendorong pertumbuhan home industry di Kampung Songkok.