Abstract. Film as a learning medium plays a crucial role in shaping the character and moral values of its viewers. This study aims to analyze the implications of moral education in the film My Idiot Brother for children with special needs using Roland Barthes' semiotic approach. The film illustrates how interactions within a family that includes a child with special needs can serve as a means of moral education for all family members and the surrounding community. The research employs a qualitative approach with semiotic analysis as the primary method. Data were collected through film observation and analyzed based on Barthes' theories of denotation, connotation, and myth. This study identifies various forms of moral education depicted in the film, including morality towards God (hablum minallah), morality towards fellow humans (hablum minannas), and morality towards oneself (hablum minannafs). Furthermore, the study finds that moral education methods such as habituation, role modeling, advice, as well as reward and punishment, are evident in the interactions among the characters in the film. Keywords: Moral education, film, children with special needs. Abstrak. Film sebagai media pembelajaran memiliki peran penting dalam membentuk karakter dan nilai-nilai moral bagi penontonnya. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis implikasi pendidikan dalam film My Idiot Brother terhadap anak berkebutuhan khsusus menggunakan pendekatan semiotika Roland Barthes. Film ini menggambarkan bagaimana interaksi dalam keluarga yang memiliki anak berkebutuhan khusus dapat menjadi sarana pembelajaran akhlak bagi setiap anggota keluarga dan masyarakat sekitar. Metode penelitian yang digunakan adalah pendekatan kualitatif dengan metode analisis semiotika. Data dikumpulkan melalui observasi film dan dianalisis berdasarkan teori denotasi, konotasi, dan mitos yang dikembangkan oleh Barthes. Penelitian ini mengidentifikasi berbagai bentuk pendidikan akhlak dalam film, termasuk akhlak terhadap Allah (hablum minallah), akhlak terhadap sesama manusia (hablum minannas), dan akhlak terhadap diri sendiri (hablum minannafs). Selain itu, metode pendidikan akhlak seperti pembiasaan, keteladanan, nasihat, serta hukuman dan reward juga ditemukan dalam interaksi antar tokoh dalam film ini. Kata Kunci: pendidikan akhlak, film, anak berkebutuhan khusus.