Metode Cement Treated Base (CTB) atau "Base yang Diperkuat dengan Semen" adalah metode konstruksi jalan yang melibatkan penggunaan campuran bahan agregat dan semen untuk menciptakan lapisan dasar yang kuat dan stabil. Jumlah sumber daya alam yang terbatas untuk menyediakan material pembentuk beton menimbulkan sejumlah masalah yang signifikan. Bottom ash adalah limbah yang berasal dari sisa pembakaran batubara. Karena mengandung logam berat, limbah dapat mencemari lingkungan dan mengganggu kesehatan. Salah satu upaya memperbaiki kerusakan pondasi jalan raya adalah dengan pengembangan teknologi recycling terhadap perkerasan yang rusak menjadi pondasi dan stabilisasi tanah dasar dengan semen. CTB memiliki kekuatan tekan sebesar 45-55kg/cm². Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui perbandingan kuat tekan antara CTB normal dengan CTB yang menggunakan bottom ash sebagai substitusi agregat. Pada pengujian ini menggunakan kadar Subtitusi Bottom ash 0%, 10%, 25%, dan 50% dan menggunakan variasi kadar air sebesar 6%, 7%, dan 8%. Dari hasil penelitian ini diperoleh kesimpulan bahwa Kadar Air 6% dengan Kadar Subtitusi Bottom ash 0%, 10%, 25%, dan 50% didapatkan nilai kuat tekan sebesar 42,42kg/cm², 43,37 kg/cm², 52,79 kg/cm², dan 38,65 kg/cm². Kadar Air 7% dengan Kadar Subtitusi Bottom ash 0%, 10%, 25%, dan 50% didapatkan nilai kuat tekan sebesar 45,25kg/cm², 47,14kg/cm², 50,91 kg/cm², dan 35,82 kg/cm². Kadar Air 8% dengan Kadar Subtitusi Bottom ash 0%, 10%, 25%, dan 50% didapatkan nilai kuat tekan sebesar 39,60kg/cm², 41,48kg/cm², 44,31 kg/cm², dan 32,05 kg/cm². Pada penelitian ini di dapat nilai kuat tekan tertinggi pada Kadar Air 7% dan Kadar Subtitusi Bottom ash 25% dengan nilai 50,91 kg/cm².