Azrimultiya, Viyolanda
Unknown Affiliation

Published : 3 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

Peningkatan Daya Saing Ekspor Produk melalui Pengembangan Usaha pada UMKM di Pamulang Azrimultiya, Viyolanda; Jubaedah, Jubaedah; Juliannisa, Indri Arrafi; Sugianto, Sugianto
IKRAITH-EKONOMIKA Vol. 8 No. 2 (2025): IKRAITH-EKONOMIKA Vol 8 No 2 Juli 2025
Publisher : Universitas Persada Indonesia YAI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Kegiatan pengabdian kepada masyarakat harus dilakukan sejalan dengan SDG (Sustainable Development Goals). Salah satu cara yang dapat dilakukan untuk mewujudkan SDG 1 yang berfokus pada pengentasan kemiskinan dan SDG 10 untuk mengatasi ketimpangan adalah meningkatkan income dari UMKM. Dalam kegiatan pengabdian kepada masyarakat ini, peneliti melakukan optimalisasi pada mitra Sahabat UMKM Pamulang (SUP) dengan cara menggunakan media digital, khususnya Google Bisnisku sebagai media promosi dan penjualan produk. Agar kegiatan eskpor UMKM sukses, ada beberapa syarat yang harus dipenuhi: (1) memiliki scan barcode resmi, (2) memiliki desain kemasan yang menarik dan komunikatif, (3) kemasan harus dilindungi Haki, (4) Berlabel halal untuk memudahkan ekspor produk dan pencarian bagi konsumen, (5) Mendapat izin edar dari BPOM, (6) Memerlukan biaya untuk promosi. Dalam kegiatan ini, peneliti membagi prosedur kerja menjadi 2 tahap: (1) memberi edukasi/sosialisasi mengenai persamaan persepsi kemasan untuk peningkatan nilai produk, (2) pemasaran dan pengiklanan produk dengan tampilan baru. Hasil dari kegiatan ini menunjukkan bahwa adanya peningkatan pemahaman mitra Sahabat UMKM Pamulang (SUP) mengenai daya saing ekspor produk UMKM sebesar 93%. Hal ini dibuktikan melalui data kuesioner yang disebarkan sebelum dan sesudah kegiatan abdimas. Melalui program ini, diharapkan adanya tahap pendampingan pengembangan usaha serta evaluasi seberapa jauh manfaat program ini bagi mitra Sahabat UMKM Pamulang
Peran Kebijakan Pemerintah dalam Ekspor dan Impor pada Sektor Agrikultur dan Manufaktur di Indonesia Azrimultiya, Viyolanda
IKRAITH-EKONOMIKA Vol. 8 No. 2 (2025): IKRAITH-EKONOMIKA Vol 8 No 2 Juli 2025
Publisher : Universitas Persada Indonesia YAI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Pertumbuhan ekonomi Indonesia sejalan dengan pertumbuhnan ekonomi sektoragrikultur dan manufaktur yang memberikan kontribusi terbesar pada PDB Indonesia.Pertumbuhan Ekonomi juga ditopang oleh kegiatan ekspor dan impor dimana volumeekspor dan impor sektor agrikultur dan manufaktur meningkat setiap tahunnya pada tahun2020 sampai 2023. Namun mengalami penurunan pada tahun 2024 dari sisi ekspor, hal inidikarenakan pada tahun 2023 mulai terjadi moderasi ekspor seiring turunnya harga batubara dan CPO, sehingga mengalami penurunan pada tahun 2024. Sementara itu dari sisiimpor secara keseluruhan konsisten tumbuh sejak pemulihan pasca pandemi. Metodepenelitian yang diterapkan dalam penelitian ini adalah pendekatan studi literatur unukmenganalisis Peran Pemerintah dalam Penerapan Kebijakan Ekspor dan Impor pada SektorAgrikultur dan Manufaktur di Indonesia. Hasil penelitian menunjukkan pemerintah telahberperan dalam menjaga kegiatan ekspor dan impor dengan cara menetapkan kebijakankuota impor, tarif bea masuk, hilirisasi produk, menambahkan standar persyaratan produk.Serta, pemerintah juga berupaya menjawab tantangan yang akan dihadapi kedepannyadengan menggunakan strategi-strategi yang dapat meningkatkan nilai ekspor dan tidakmerugikan produsen dengan adanya impor. Pendapatan negara dapat meningkat karenapertumbuhan ekonomi yang sesuai dengan perencanaan dan neraca perdagangan yangseimbang.
Analisis Keseimbangan dan Efesiensi Ekonomi Industri Gula Indonesia Azrimultiya, Viyolanda; Ghania, Sarah; Khatimah , Khusnul
Journal of Development Economics and Digitalization Vol 4 No 1 (2025): JDED, February 2025
Publisher : Universitas Pembangunan Nasional Veteran Jakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.59664/jded.v4i1.10589

Abstract

Gula merupakan salah satu hasil industri pertanian yang diatur ketetapannya dalam Peraturan Presiden Nomor 71 Tahun 2015 dan Nomor 59 Tahun 2020 tentang Penetapan dan Penyimpanan Barang Kebutuhan Pokok dan Barang Penting. Hasil survei Kementerian Perdagangan tahun 2013 –2015 mengindikasikan bahwa terdapat sekitar 100.000 ton gula rafinasi yang penyalurannya tidak sesuai peruntukan. Selain itu, pemisahan pasar gula juga mengakibatkan kenaikan margin perdagangan dan pengangkutan (MPP) berkisar 30% - 33,18% sehingga menyebabkan kenaikan harga gula di tingkat eceran sebesar 3 - 6% (Kementerian Perdagangan, 2020). Karena kebijakan pemisahan pasar gula justru menyebabkan inefisiensi industri gula, maka diperlukan kebijakan alternatif untuk meningkatkan efisiensi ekonomi industri gula, misalnya melalui kebijakan penyatuan pasar gula. Penyatuan pasar gula diharapkan akan memberikan dampak positif bagi kinerja industri nasional sehingga industri gula nasional makin efisien dan berdaya saing. Penyatuan pasar gula akan mengubah harga keseimbangan gula sehingga diperlukan analisis keseimbangan dan efisiensi ekonomi industri gula jika kebijakan penyatuan pasar gula dilaksanakan. Dengan adanya penyatuan pasar gula maka harga gula akan lebih stabil karena penawaran dan permintaan gula menjadi lebih elastis karena GKP bisa masuk ke pasar industri dan sebaliknya GKR bisa juga masuk pasar konsumsi langsung. Kata kunci: Kebijakan Tata Niaga, Industri Gula, Efisiensi Ekonomi Abstract Sugar is one of the agricultural industry products regulated by Presidential Regulation Number 71/2015 and Number 59 of 2020 concerning the Determination and Storage of Basic Needs and Essential Goods. The Ministry of Trade's survey results in 2013-2015 indicated that around 100,000 tonnes of refined sugar had not distributed as intended. In addition, the separation of the sugar market also resulted in an increase in trading and transportation margins (MPP) ranging from 30% to 33.18%, causing an increase in sugar prices at the retail level by 3 - 6% (Ministry of Trade, 2020). Since the sugar market separation policy causes inefficiency in the sugar industry, alternative policies are needed to improve the economic efficiency of the sugar industry, such as a sugar market unification policy. The unification of the sugar market is expect to positively impact the performance of the national sugar industry so that the sugar industry can become more efficient and competitive. The sugar market's unification will change the sugar's equilibrium price, so an analysis of the balance and economic efficiency of the sugar industry is needed if the sugar market unification policy is implemented. With the sugar market's unification, sugar prices will be more stable because the supply and demand of sugar become more elastic. GKP can enter the industrial market and vice versa; GKR can also enter the direct consumption market. Keywords: Trade Policy, Sugar Industry, Economic Efficiency