Indonesia memiliki keragaman budaya yang sangat luas. Namun demikian, dunia pendidikan masih belum sepenuhnya memanfaatkan kekayaan ini sebagai elemen penting sebagai komponen yang dapat diintegrasikan secara aktif dalam proses pembelajaran. Pada masa kini yang ditandai dengan kemajuan pesat di berbagai bidang, Kurikulum Merdeka telah diterapkan sebagai sistem pendidikan nasional, yang di dalamnya mengandung unsur budaya sebagai bagian integral. Salah satu strategi pembelajaran yang diterapkan dalam kurikulum ini adalah Culturally Responsive Teaching (CRT), yakni suatu pendekatan instruksional yang secara sengaja menghubungkan konteks budaya peserta didik dengan isi pembelajaran yang disampaikan. Pendekatan ini sangat relevan dengan tuntutan pembelajaran di era abad ke-21 yang turut menyoroti pentingnya penguasaan literasi yang sesuai dengan perkembangan zaman. Salah satu literasi penting yang perlu dikembangkan adalah literasi humanistik, karena literasi ini berperan sebagai landasan dalam membentuk perilaku sosial serta mendorong keterlibatan aktif dalam kehidupan masyarakat. Penelitian ini bertujuan untuk memperkuat literasi humanistik melalui pendekatan CRT, khususnya dalam mengenalkan kekayaan budaya bangsa. Dengan pendekatan ini, peserta didik diharapkan dapat mengenali dan menghormati keragaman budaya yang ada di Indonesia, sekaligus membangun sikap saling menghargai terhadap perbedaan budaya di sekitar mereka. Kajian ini dilakukan dengan menggunakan metode kualitatif interpretatif, yang meliputi perancangan studi secara sistematis, riset secara khusus, pembentukan kerangka konsep, analisis data, hingga penetapan standar penelitian. Hasil penerapan pendekatan CRT dinilai efektif dalam meningkatkan literasi humanistik, terutama pada jenjang sekolah menengah atas. Desain pembelajaran berfokus pada pemahaman nilai-nilai sosial peserta didik dan penguatan pondasi sosial mereka melalui integrasi nilai-nilai budaya ke dalam proses pembelajaran.