Caturulandari, Caturulandari
Unknown Affiliation

Published : 2 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

STUDI PERBANDINGAN DAMPAK PENDIDIKAN ORANG TUA TERHADAP RESILIENSI SISWA MADRASAH ALIYAH Caturulandari, Caturulandari; Kur’ani, Nur; Ramadhan, Riszky
PAEDAGOGY : Jurnal Ilmu Pendidikan dan Psikologi Vol. 5 No. 2 (2025)
Publisher : Pusat Pengembangan Pendidikan dan Penelitian Indonesia (P4I)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.51878/paedagogy.v5i2.5403

Abstract

This study aims to examine the comparative influence of parental education level on student resilience at Madrasah Aliyah Negeri 1 Pontianak and Madrasah Aliyah Mempawah. The background of this study departs from the importance of parental education as an external factor that influences adolescents' mental resilience, especially in dealing with academic and social pressures at the end of secondary education. The study used a quantitative approach with cluster random sampling method, involving 72 XII grade students from both madrasahs. Data were collected through a Likert scale measuring parents' education level and students' resilience, with the validity of the instrument having been checked by experts and the reliability of the scale amounting to 0.802. The results of descriptive analysis showed that most of the respondents' parents had a high school education, and the average score of students' resilience was quite high (mean = 83.94). Data normality and homogeneity tests showed that the data met the requirements for further statistical analysis. Hypothesis testing using Chi-Square gave a significance value of 0.046, which indicated a significant difference in the level of student resilience based on parental education. This finding confirms that parental education has a significant influence on students' mental resilience, where students with higher educated parents tend to have better resilience. This study provides empirical evidence of the important role of family support, especially parental education, in shaping the character and resilience of adolescents in the madrasah aliyah environment, and can be the basis for developing character education programs and social interventions in schools. ABSTRAKPenelitian ini bertujuan untuk mengkaji perbandingan pengaruh tingkat pendidikan orang tua terhadap resiliensi siswa di Madrasah Aliyah Negeri 1 Pontianak dan Madrasah Aliyah Mempawah. Latar belakang penelitian ini berangkat dari pentingnya pendidikan orang tua sebagai faktor eksternal yang memengaruhi ketahanan mental remaja, terutama dalam menghadapi tekanan akademik dan sosial di masa akhir pendidikan menengah. Penelitian menggunakan pendekatan kuantitatif dengan metode cluster random sampling, melibatkan 72 siswa kelas XII dari kedua madrasah tersebut. Data dikumpulkan melalui skala Likert yang mengukur tingkat pendidikan orang tua dan resiliensi siswa, dengan validitas instrumen telah diperiksa oleh ahli dan reliabilitas skala sebesar 0,802. Hasil analisis deskriptif menunjukkan bahwa sebagian besar orang tua responden memiliki pendidikan setingkat SMA/SMK, dan rata-rata skor resiliensi siswa tergolong cukup tinggi (mean = 83,94). Uji normalitas dan homogenitas data menunjukkan bahwa data memenuhi persyaratan untuk analisis statistik lanjutan. Pengujian hipotesis menggunakan Chi-Square memberikan nilai signifikansi 0,046, yang mengindikasikan adanya perbedaan signifikan dalam tingkat resiliensi siswa berdasarkan pendidikan orang tua. Temuan ini menegaskan bahwa pendidikan orang tua memiliki pengaruh signifikan terhadap ketahanan mental siswa, dimana siswa dengan orang tua yang berpendidikan lebih tinggi cenderung memiliki resiliensi yang lebih baik. Penelitian ini memberikan bukti empiris mengenai pentingnya peran dukungan keluarga, khususnya pendidikan orang tua, dalam membentuk karakter dan ketangguhan remaja di lingkungan madrasah aliyah, serta dapat menjadi dasar untuk pengembangan program pendidikan karakter dan intervensi sosial di sekolah
Hubungan peran orang tua dengan resiliensi akademik siswa sekolah menengah atas di Kalimantan Barat: bahasa indonesia Kur'ani, Nur; Tsabitah, Althaf; Caturulandari, Caturulandari; Rahmadhani, Zulfa
Jurnal Konseling dan Pendidikan Vol. 13 No. 2 (2025): JKP
Publisher : Indonesian Institute for Counseling, Education and Therapy (IICET)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29210/1133300

Abstract

Penelitian ini mengkaji hubungan peran orang tua dengan resiliensi akademik siswa SMA di Kalimantan Barat. Resiliensi akademik dipahami sebagai kemampuan siswa untuk bertahan, bangkit, melakukan adaptasi positif terhadap tekanan akademik, emosi dan sosial yang berkaitan dengan proses belajar. Fokus penelitian pada peran orang tua didasarkan pada pentingnya dukungan keluarga dalam membentuk ketahanan siswa. Peran orang tua diukur berdasarkan teori Baumrind yaitu pola asuh authoritarian, autoritatif dan permisif yang diukur melalui skala validasi ahli dan meliputi aspek dukungan emosional, pengasuhan serta keterlibatan dalam pendidikan siswa. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif dengan desain deskriptif korelasional. Sampel penelitian ini terdiri dari 104 siswa kelas XII dari tiga SMA yang dipilih melalui teknik cluster random sampling. Instrument yang digunakan berupa skala resiliensi akademik (28 aitem) dan skala peran orang tua (16 aitem), dianalisis menggunakan korelasi product moment dengan bantuan SPSS versi 23. Hasil penelitian menunjukkan terdapat hubungan peran orang tua dengan resiliensi akademik siswa (r = 0,359, p <0,01), dengan kekuatan hubungan tergolong rendah. Temuan ini menunjukkan bahwa persepsi positif siswa terhadap keterlibatan dan dukungan orang tua berkaitan dengan tingkat resiliensi akademik siswa yang lebih tinggi. Data deskriptif menunjukkan 75,9% siswa menilai peran orang tua dalam kategori tinggi sementara 42,3% siswa memiliki tingkat resiliensi akademik yang tinggi. Implikasi praktis mencangkup perlunya pelatihan pola asuh sesuai dengan nilai budaya lokal Kalimantan Barat, serta program intervensi berbasis keluarga. Kebaruan penelitian ini terletak pada konteks budaya Kalimantan Barat yang belum banyak dikaji.