Kepemimpinan dalam pendidikan Kristen menuntut lebih dari sekadar kemampuan manajerial; ia memerlukan pendekatan yang membina, mentransformasi, dan berakar pada nilai-nilai rohani. Permasalahan umum yang diangkat dalam penelitian ini adalah belum adanya kepemimpinan yang secara integratif menggabungkan teori kepemimpinan modern dengan narasi kepemimpinan Alkitabiah dalam konteks pendidikan Kristen. Penelitian ini bertujuan untuk merumuskan kepemimpinan transformasional yang berlandaskan teladan kepemimpinan Musa dalam Keluaran 18:13–27 serta teori Burns dan Bass. Teori kepemimpinan transformasional digunakan sebagai kerangka analisis utama, dengan empat dimensinya: inspirational motivation, idealized influence, individualized consideration, dan intellectual stimulation. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan pendekatan studi kepustakaan, melalui analisis literatur akademik dan eksposisi teks Alkitabiah. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Musa merefleksikan prinsip-prinsip kepemimpinan transformasional melalui delegasi tugas yang bertanggung jawab, pembinaan rohani yang terarah, dan pewarisan nilai-nilai spiritual. Berdasarkan temuan tersebut, dirumuskan penerapan kepemimpinan transformasional dalam pendidikan Kristen yang terdiri dari tiga komponen utama: delegasi yang bertanggung jawab, mentoring yang terarah, dan pembentukan karakter rohani. Kesimpulan dari penelitian ini menegaskan bahwa integrasi antara teori modern dan narasi biblis dapat menghasilkan kepemimpinan yang kontekstual, aplikatif, dan relevan bagi pembinaan pemimpin pendidikan Kristen masa kini yang berorientasi pada transformasi iman, karakter, dan tanggung jawab pelayanan.