Claim Missing Document
Check
Articles

Found 1 Documents
Search

INTERAKSI SOSIAL DALAM MEDIA SOSIAL DITINJAU DARI TEORI DRAMATURGI ERVING GOFFMAN (STUDI KASUS SMA NEGERI 4 TANGERANG SELATAN) Wongkar, Daniel Jeremy; Luh Putu Sendratari; I Wayan Mudana
Jurnal Pendidikan Sosiologi Undiksha Vol. 7 No. 1 (2025): Jurnal Pendidikan Sosiologi Undiksha
Publisher : Universitas Pendidikan Ganesha

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23887/jpsu.v7i1.92713

Abstract

Berkaitan dengan fenomena perubahan gaya interaksi sosial di kalangan remaja, khususnya di SMA Negeri 4 Tangerang Selatan, yang dipengaruhi oleh penggunaan media sosial dan munculnya fenomena FOMO, dapat dianalisis melalui perspektif teori dramaturgi Erving Goffman terkait perbedaan perilaku peserta didik di dunia maya (panggung depan) dan kehidupan nyata (panggung belakang). Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan fenomena tersebut melalui perspektif teori dramaturgi Erving Goffman, yang menjelaskan bagaimana individu mengelola penampilan diri mereka di panggung depan (media sosial) dan panggung belakang (kehidupan pribadi). Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan metode deskriptif untuk memahami secara mendalam bagaimana remaja memanfaatkan media sosial dalam konteks sosial mereka. Hasil penelitian menunjukkan bahwa peserta didik memanfaatkan media sosial sebagai platform utama untuk berinteraksi dan memperoleh pengakuan sosial. Mereka cenderung menampilkan citra diri yang ideal dan sempurna di media sosial, sementara di kehidupan nyata mereka lebih bebas untuk menunjukkan identitas diri yang lebih autentik. Temuan ini sesuai dengan teori dramaturgi Goffman terkait pengelolaan impresi yang ingin ditampilkan individu di berbagai situasi sosial. Kesimpulan dari penelitian ini adalah bahwa meskipun media sosial memberikan manfaat dalam pengembangan keterampilan komunikasi dan perluasan jaringan sosial, terdapat pula dampak negatif seperti tekanan untuk mempertahankan citra diri yang sempurna, potensi cyberbullying, dan kecemasan akibat perbandingan sosial. Oleh karena itu, pemahaman tentang manajemen diri dan interaksi sosial di media sosial menjadi hal yang penting untuk diterapkan dalam konteks perkembangan remaja