Claim Missing Document
Check
Articles

Found 1 Documents
Search

Pengaruh Suhu Pemanasan dan Variasi Konsentrasi Kombinasi Ekstrak Buah Belimbing Wuluh (Averrhoa bilimbi L.) dan Daun Sirih (Piper betle) Terhadap Bakteri Staphylococcus Aureus dan Escherichia Coli Tilarso, Dara; Muadifah, Afidatul; Indah Pratiwi, Putri; Hariani Nurjanah, Mutia
FASKES : Jurnal Farmasi, Kesehatan, dan Sains Vol. 2 No. 1 (2024): Bulan Juli 2024 Faskes : Jurnal Farmasi, Kesehatan, dan Sains
Publisher : Program Studi Farmasi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32665/faskes.v2i1.3047

Abstract

Latar belakang Buah belimbing dan daun sirih telah terbukti berkhasiat sebagai antibakteri yang dapat menghambat bakteri Staphylococcus aureus dan Escherichia coli karena mengandung senyawa sebagai antibakteri yaitu flavonoid, tanin, alkaloid, terpenoid, dan saponin. Tujuan: Mengetahui pengaruh suhu pemanasan dan variasi konsentrasi terhadap aktivitas antibakteri kombinasi ekstrak buah belimbing wuluh dan daun sirih menggunakan perbandingan 1:2 terhadap bakteri Staphylococcus aureus dan Escherichia coli. Metode: Metode hidroekstraksi yang digunakan dengan variasi suhu 40°C, 50°C, 60°C, dan 90°C serta dengan variasi konsentrasi 10%, 50%, dan 100%, serta difusi cakram untuk uji aktivitas bakteri. Hasil: Kombinasi ekstrak buah belimbing wuluh dan daun sirih memiliki aktivitas daya hambat optimum pada suhu 50°C pada konsentrasi 100% dengan diameter hambat Staphylococcus aureus sebesar 25,5 mm yang bersifat sangat kuat dan dengan diameter hambat Escherichia coli sebesar 22,17 mm yang bersifat kuat. Simpulan dan saran: Kombinasi ekstrak buah belimbing dan daun sirih memiliki potensi sebagai antibakteri. Diperlukan uji lanjutan untuk mengetahui senyawa spesifik yang terkandung dalam kombinasi ekstrak.