Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

Keefektifan Tindakan Keperawatan (Elevasi Kepala) yang Bisa dilakukan Untuk Menurunkan Tekanan Intra Kranial pada Pasien Stroke Infark: Literature Review Astuti, Kharina Indira; Rosyid, Fahrun Nur
Jurnal Ners Vol. 9 No. 3 (2025): JULI 2025
Publisher : Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/jn.v9i3.46290

Abstract

Stroke adalah penyakit otak di mana pembuluh darah ke otak tersumbat, menyebabkan hipoksia, Pemberian tindakan keperawatan berupa elevasi kepala 30 derajat yang berguna untuk memperlancar sirkulasi darah ke saraf otak, untuk meningkatkan pertukaran gas dalam tubuh dan meningkatkan tingkat kesadaran sehingga meningkatkan saturasi oksigen. Tujuan penelitian : untuk mengetahui pengaruh pemberian elevasi kepala 30 derajat dalam penurunan tekanan intra kranial. Metode : Metode penelitian ini adalah literature review dengan pendekatan data menggunakan database research gate, Pubmed dan google scholar dengan kata kunci yang digunakan seperti "stroke iskemik" OR “stroke” AND “head up 300” OR “head elevation” AND "decrease intracranial" OR “decreased intracranial adaptive capacity”.. Hasil : Hasil dari literature review yang dilakukan didapatkan sebanyak 1622 artikel dan 8 artikel literature yang memenuhi kriteria inklusi. Kesimpulan : Pemberian elevasi kepala 30 derajat dapat berpengaruh dan memiliki keefektifan dalam penurunan intrakranial pada pasien yang mengalami stroke.
ORAL HYGIENE PASIEN ICU ON VENTILATOR : LITERATURE REVIEW Astuti, Kharina Indira; Janah, Sherly Nur; Rosyid, Fahrun Nur
PREPOTIF : JURNAL KESEHATAN MASYARAKAT Vol. 9 No. 2 (2025): AGUSTUS 2025
Publisher : Universitas Pahlawan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/prepotif.v9i2.47103

Abstract

Pasien yang dirawat di ruang Intensive Care Unit (ICU) cenderung mengalami gangguan dalam pemenuhan kebutuhan Activities of Daily Living (ADL), salah satunya adalah kebutuhan akan perawatan kebersihan mulut atau oral hygiene. Gangguan ini umumnya terjadi karena kondisi pasien yang tidak sadar atau memiliki keterbatasan fisik, terutama pada pasien yang terpasang ventilator. Dalam kondisi tersebut, pasien sangat membutuhkan bantuan dari tenaga perawat untuk menjaga kebersihan mulutnya agar tetap bersih dan terhindar dari infeksi, termasuk risiko terjadinya Ventilator Associated Pneumonia (VAP) yang merupakan komplikasi umum pada pasien ICU dengan penggunaan ventilator mekanik.Penelitian ini menggunakan metode literature review dengan pendekatan pencarian data melalui beberapa basis data ilmiah seperti ResearchGate, PubMed, dan ANJ. Kata kunci yang digunakan dalam pencarian literatur meliputi "oral hygiene", “intensive care unit”, “ICU”, “unconscious patient”, “mechanical ventilator”, dan “ventilator”. Berdasarkan hasil penelusuran dan analisis literatur, ditemukan bahwa perawatan kebersihan mulut terbukti efektif dalam mencegah terjadinya VAP, terutama jika menggunakan bahan yang memiliki kandungan antibakteri dan antiseptik.Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa pemberian oral hygiene secara rutin dan menggunakan bahan yang mampu menekan pertumbuhan serta membunuh bakteri, sangat penting dilakukan pada pasien ICU yang menggunakan ventilator. Perawatan ini menjadi bagian krusial dalam upaya pencegahan infeksi sekunder yang dapat memperburuk kondisi pasien.
The Relationship of Foot Care with the Incident of Diabetic Foot Ulcers in Diabetes Mellitus Patients Astuti, Kharina Indira; Purwanti, Okti Sri
Indonesian Journal of Global Health Research Vol 6 No 2 (2024): Indonesian Journal of Global Health Research
Publisher : GLOBAL HEALTH SCIENCE GROUP

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37287/ijghr.v6i2.2971

Abstract

Diabetes mellitus is a non-communicable disease which ranks 6th as a cause of death in developing countries. Diabetics are at risk of complications if blood glucose is not controlled. High glucose levels can damage the nerves, blood vessels and arteries leading to the heart. This condition causes an increased risk of heart attack, stroke, kidney failure, peripheral vascular disease and other complications. In severe cases, diabetes can cause blindness, amputation, and even death. Objective to determine the relationship between foot care and the incidence of diabetic ulcers in diabetes mellitus sufferers at RSUD Dr. Soehadi Prijonegoro Sragen. This research uses quantitative methods with a cross sectional approach. The population in this study were all diabetes mellitus sufferers at RSUD Dr. Soehadi Prijonegoro Sragen in January-November 2023 with a total of 1565 patients. The sample in this study consisted of 66 diabetes mellitus patients who were selected using a purposive sampling technique. Data collection was carried out using the Nottingham Assessment of Functional Footcare (NAFF) questionnaire and observation sheets. The data analysis test in this study used a univariate test and a bivariate test using the chi square test. The majority of diabetes mellitus sufferers who were respondents in this study were female with the majority aged > 60 years, had a high school education level and had suffered from diabetes mellitus for a period of between 6-10 years. The majority of diabetes mellitus sufferers who were respondents in this study experienced diabetic ulcers. The majority of respondents in this study had good foot care. There was a significant relationship between foot care and the incidence of diabetic ulcers in diabetes mellitus sufferers at Dr. Soehadi Prijonegoro Hospital, Sragen. with a p-value of 0.009 (P<0.05). There is a significant relationship between foot care and the incidence of diabetic ulcers in diabetes mellitus sufferers at Dr. Soehadi Prijonegoro Hospital, Sragen.