Arochim
Unknown Affiliation

Published : 2 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

Pemodelan Hidrodinamika untuk Menganalisis Arus Eddy di Perairan Laut Banda Bulan Desember 2016: Hydrodynamic Modeling to Analyze Eddy Currents in Banda Sea Waters in December 2016 Atikha Az-Zahra; Isnaini Cahyaningrum; Balqis Al Khansa Ayunita; Bagoes Alvin Wijaya; Nawanto Budi Sukoco; Arochim
Jurnal Hidrografi Indonesia Vol 7 No 1 (2025): Jurnal hidrografi Indonesia
Publisher : Pusat Hidro-Oseanografi TNI Angkatan Laut

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.62703/jhi.v7i1.132

Abstract

Pergerakan arus laut oleh arus Eddy yang terbentuk dari interaksi yang kompleks antara angin, perbedaan densitas di kolom air, batimetri bawah laut dan morfologi pulau di laut Banda menjadi fokus dalam penelitian ini. Dinamika arus Eddy akan mempengaruhi ketersediaan nutrusi, produktifitas perairan dan rantai makanan bagi ekosistem di Laut Banda. Kemunculan arus Eddy berusaha dianalisa secara spesifik selama musim barat di bulan Desember tahun 2016 dengan tujuan untuk mengetahui korelasinya secara fisis dengan proses upwelling dan downwelling. Metode yang digunakan untuk mensimulasikan dinamika arus di Laut Banda adalah menggunakan pemodelan hidrodinamika dengan konfigurasi 2D. Data angin dari website European Centre for Medium-Range Weather Forecast (ECMWF) Copernicus dengan jenis data reanalysis ER5 hourly data on single levels dan prediksi pasang surut pada bulan Desember 2016 digunakan sebagai data penggerak model. Hasil pemodelan menunjukkan adanya empat kejadian arus Eddy di Laut Banda, termasuk arus Eddy siklonik dan antisiklonik yang memiliki diameter bervariasi antara 4,44 km hingga 9,31 km. Perbedaan jenis arus Eddy ini berpengaruh terhadap dinamika upwelling dan downwelling di perairan tersebut. Temuan ini mengindikasikan pentingnya pemahaman terhadap fenomena arus Eddy untuk studi oseanografi dan perencanaan sumber daya laut oleh pemerintah untuk mengaplikasikan hasil penelitian terhadap proses pengambilan keputusan.
Perbandingan Data Pasang Surut, Arus, dan Angin dengan Prediksi pada Musim Peralihan Kedua di Laut Timor Tahun 2023: Comparison Between Tide, Current, and Wind Data with Prediction During Second Monsoon Transition in Timor Sea 2023 Dharma, Candrasa Surya; Rizki Khair, Deirus; Abimanyu, Alin; Fadhilah, Affan; Budi Sukoco, Nawanto; Arochim; Ronaldy, Tomy; Sugiyanto, Dedi; Setiyo Pranowo, Widodo; Herho, Sandy; Yusron, Ahmad; Alfahmi, Furqon; Fahim, Akhmad; Andika; Cahyono, Sigit
Jurnal Hidrografi Indonesia Vol 7 No 1 (2025): Jurnal hidrografi Indonesia
Publisher : Pusat Hidro-Oseanografi TNI Angkatan Laut

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.62703/jhi.v7i1.156

Abstract

Laut Timor memiliki peran geostrategis yang sangat tinggi bagi negara Indonesia dan Australia. Latihan survey bersama perdana antara kedua negara diberi nama Coordinated Hydrography Survey Exercise (CHSE) diselenggarakan pada tahun 2023. CHSE dilaksanakan dengan menggerakkan kapal riset perang KRI Spica milik TNI-AL Indonesia dan HMS Leeuwin milik Royal Navy Australia, yang masing-masing melakukan survey hidro-oseanografi dan meteorologi di wilayah teritorialnya. Data arus dan angin dari hasil survey kemudian dibandingkan dengan data sekunder Copernicus, sedangkan untuk data angin terhadap prediksi BMKG. Tidak terjadi kemunculan siklon selama kegiatan latihan, Kondisi batimetri di Perairan Laut Timor dalam penelitian ini bervariasi dari kedalaman 16,8 s.d. 218,7meter, dengan luas area sebesar 302NM2. Sirkulasi arus diukur menggunakan underway vessel mounted ADCP hingga kedalaman 40 meter, dengan interval rekaman data bervariasi antara 1 menit sampai 45 menit. Selain itu dipasang pula fix mooring current meter pada satu stasiun tetap. Hasil pengukuran menunjukkan pola sirkulasi arus dominan bergerak antara Timur Laut dan Barat Daya, dengan pola keseragaman secara vertikal. Kecepatan arus maksimum 0,273m/s, dan minimum 0,005m/s ke arah Barat Daya. Hal ini sejalan dengan data klimatologis yang menunjukkan pola arus dominan menuju ke Barat Daya dengan kecepatan 0,1 – 0,5 knot. Pola sirkulasi tersebut menunjukkan bahwa Laut Timor dipengaruhi oleh Indonesian Throughflow (ITF), dengan 30% dari variabilitasnya dipengaruhi oleh siklus musiman dari angin monsoon. Laut Timor, pada lapisan kolom airnya, mendapatkan pengaruh lokal dari gelombang kelvin pada kedalaman di bawah 600 meter, dilapisan yang lebih dangkal, arus dibangkitkan oleh kopling siklus gaya pasang surut diurnal dari Laut Banda, semidiurnal dari Samudera Hindia, dan siklus musiman dari gaya angin monsoon.