Rumah adalah kebutuhan dasar yang sangat penting bagi setiap orang. namun sebagian  orang  masih  belum  memiliki  rumah  sendiri.  Faktor  penyebabnya  adalah mahalnya  harga  tunai  rumah.  Oleh  karena  itu pemerintah  melalui  menteri  perumahan rakyat membuat  program  Kredit Pemilikan  Rumah  (KPR). Program KPR ini ditujukan untuk masyarakat berpenghasilan rendah yang disebut KPR subsidi. Salah satu bank yang menjadi  pelaksana  program  tersebut  yaitu  Bank  Tabungan    Negara  Syariah  (BTN Syariah). Penelitian skripsi ini mengenai sistem transaksi KPR yang dilakukan oleh BTN Syariah  Semarang  dan  tinjauan  hukum  Islam  terhadap  sistem  transaksi  KPR  di BTN Syariah Semarang. Jenis penelitian ini menggunakan  penelitian hukum normatif dengan pendekatan  konseptual  agar dapat memahami  sistem transaksi  KPR BTN Syariah yang menggunakan  prinsip Islam. Hasil dan pembahasan  penelitian ini yaitu sistem transaksi KPR yang dilakukan BTN Syariah menggunakan akad jual beli murabahah dan istishna. Tinjauan hukum Islam terhadap Akad murabahah yaitu dengan 3 pendekatan yang terdiri dari ditinjau dari rukun jual beli, syarat sah jual beli serta syarat jual beli kredit. Untuk akad  Istishna,  BTN  Syariah  tidak  bisa  menggunakan  akad  ini karena  BTN  Syariah bukanlah produsen melainkan trader. Simpulannya skema transaksi KPR yang dilakukan BTN Syaraih hakekatnya bukan jual beli murabahah atau istishna, tetapi hutang piutang / qardh. Home is a basic need that is very important for everyone. but some people still do not have their own home. The factor is the high cost of house cash. Therefore, the government through the minister of public housing makes the program of Housing Loans (KPR).  The mortgage  program  is aimed at low-income  communities  called  subsidized KPR. One of the banks that became the implementer of the program is the State Savings Bank Syariah  (BTN Syariah).  This thesis research  about  mortgage  transaction  system conducted by BTN Syariah Semarang and review of Islamic law to mortgage transaction system in BTN Syariah Semarang.  This type of research uses normative legal research with a conceptual approach in order to understand the transaction system of KPR BTN Syariah using Islamic principles.  Results and discussion of this research is a system of mortgage transactions  conducted  BTN Syariah using the sale and purchase agreement murabaha and istishna. Review of Islamic Law against Murabahah Akad that is with 3 approach  consisting  of  observed  from  rukun  jual  beli,  legal  condition  of sale  and purchase and condition of sale and purchase credit. For Istishna contract, BTN Syariah    can  not  use  this  contract  because  BTN  Syariah  is  not  a producer  but  trader.  The conclusion of the scheme of mortgage transactions conducted by BTN Syaraih is not the sale and purchase of murabahah or istishna, but the accounts payable / qardh.Â