Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

KURAS SUMUR GEDE: TRADISI SAKRAL DAN KONSERVASI ALAM DI DESA SOBONTORO KECAMATAN TAMBAKBOYO KABUPATEN TUBAN Arika Nadia Zalfa; Fikky Dian Roqobih; Sapti Puspitarini; Enny Susiawati
Jurnal Penelitian Pendidikan Indonesia (JPPI) Vol. 2 No. 3 (2025): April
Publisher : Publikasi Inspirasi Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.62017/jppi.v2i3.4368

Abstract

Tradisi “Kuras Sumur Gede” di Desa Sobontoro, Tuban, merupakan praktik kearifan lokal yang diwariskan untuk menjaga keseimbangan ekosistem dan konservasi air. Penelitian ini bertujuan menganalisis relevansi tradisi ini di tengah modernisasi dan perubahan lingkungan. Metode penelitian yang digunakan adalah deskriptif kualitatif, dengan pengumpulan data melalui wawancara mendalam dan studi literatur. Hasil penelitian menunjukkan bahwa “Kuras Sumur Gede” tidak hanya berfungsi sebagai ritual pembersihan sumur, tetapi juga mengandung nilai filosofis, sosial, dan spiritual yang mendalam. Tradisi ini efektif dalam menjaga kualitas air dan mempererat solidaritas masyarakat. Kesimpulannya, “Kuras Sumur Gede” adalah model adaptif pelestarian lingkungan yang relevan untuk menjamin ketersediaan air di Desa Sobontoro. Implikasi penelitian ini adalah perlunya integrasi tradisi dengan inovasi modern untuk meningkatkan kesadaran generasi muda dan memperluas dampak konservasi.
LELANG BANDENG KAWAKAN SEBAGAI WUJUD KEARIFAN LOKAL DALAM KONSERVASI SUMBER DAYA PERIKANAN DI SIDOARJO Novita Azzahra Ramadhina; Fikky Dian Roqobih; Sapti Puspitarini; Enny Susiawati
Jurnal Penelitian Pendidikan Indonesia (JPPI) Vol. 2 No. 4 (2025): Juli
Publisher : Publikasi Inspirasi Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.62017/jppi.v2i4.4405

Abstract

Tradisi Lelang Bandeng Kawakan yang telah berlangsung sejak 1962 di Sidoarjo merupakan inisiatif lokal yang menggabungkan nilai ekonomi, budaya, dan sosial dalam pengelolaan sumber daya perikanan. Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji kontribusi tradisi tersebut terhadap konservasi perikanan dan keberlanjutan ekosistem perairan. Dengan pendekatan kualitatif melalui studi literatur dan wawancara dengan petani tambak dan masyarakat lokal, ditemukan bahwa lelang ini tidak hanya meningkatkan kesejahteraan ekonomi, tetapi juga mendorong praktik perikanan berkelanjutan. Partisipasi masyarakat dalam lelang memperkuat ikatan sosial dan kesadaran akan pentingnya menjaga sumber daya alam, khususnya ikan bandeng sebagai simbol kekayaan lokal. Selain itu, penerapan budidaya berkelanjutan dan pengelolaan limbah turut memperkecil dampak lingkungan. Tradisi ini juga berpotensi meningkatkan daya saing produk bandeng, menarik investasi, dan menciptakan peluang ekonomi jangka panjang bagi masyarakat pesisir.
Mitos Gunung Kelud Dalam Perspektif Konservasi: Menjaga Ekosistem Melalui Narasi Budaya Arum Ramadina; Fikky Dian Roqobih; Sapti Puspitasari; Enny Susiawati
Jurnal Penelitian Pendidikan Indonesia (JPPI) Vol. 2 No. 4 (2025): Juli
Publisher : Publikasi Inspirasi Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.62017/jppi.v2i4.4475

Abstract

Mitos Lembu Suro di Gunung Kelud telah lama menjadi bagian integral dari praktik konservasi lokal, namun belum banyak dikaji secara terstruktur dalam konteks scientific community. Penelitian ini bertujuan menggali sejauh mana narasi budaya tersebut memengaruhi perilaku pelestarian ekosistem di lereng Gunung Kelud, serta merumuskan implikasi integrasi kearifan lokal ke dalam strategi konservasi modern. Dengan desain mixed methods non-eksperimen, data kuantitatif dikumpulkan melalui kuesioner online pada 14 responden dewasa, sedangkan data kualitatif diperoleh dari wawancara semi-terstruktur dengan tiga narasumber kunci (Juru Kunci, warga desa, dan generasi muda). Hasil menunjukkan bahwa > 92 % responden meyakini larangan memburu hewan dan menebang pohon keramat, serta 100 % percaya pada konsepsi karma; wawancara mengungkap bahwa mitos Lembu Suro dan ritual Larung Sesaji menanamkan kontrol sosial informal yang efektif menjaga kelestarian flora dan fauna. Studi ini menegaskan korelasi positif antara kepercayaan tradisional dan kepatuhan konservasi, meski terbatasnya sampel dan potensi bias sosial menjadi catatan. Implikasi penelitian mencakup rekomendasi penguatan dokumentasi adat, pengembangan modul pembelajaran SSI berbasis cerita lokal, dan perluasan wawancara ke kelompok masyarakat lebih luas untuk memperkuat validitas.