Claim Missing Document
Check
Articles

Found 7 Documents
Search

Upaya Peningkatan Pemahaman Masyarakat Melalui Penyuluhan Tentang Pentingnya Imunisasi Dan Pemberian Makanan Tambahan (PMT) Pada Bayi Dan Balita Irmayanti AR; Gusnawati, Yesi
Kolaborasi: Jurnal Pengabdian Masyarakat Vol 5 No 2 (2025): Kolaborasi: Jurnal Pengabdian Masyarakat
Publisher : Yayasan Inspirasi El Burhani

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.56359/kolaborasi.v5i2.513

Abstract

Introduction: Immunization is one of the basic preventive health services aimed at reducing the infant mortality rate. It is also one of the most cost-effective health investments to prevent individuals from contracting infectious diseases, and is routinely provided to the community from infancy. Objective: In addition, broader immunization coverage and the provision of appropriate supplementary feeding (PMT) are expected to help reduce stunting rates, infectious diseases, and child mortality. Method: The purpose of this activity is to provide an understanding of the importance of immunization for children as well as the importance of proper supplementary feeding (PMT) in the village. Result: The method used in this activity was conducting a preliminary study. Conclusion: Increasing public awareness about immunization and the provision of supplementary food for infants and toddlers is essential for creating a healthy and strong generation.
Sosialisasi Pentingnya Penggunaan KB dalam Kesehatan Reproduksi di Desa Mosso gusnawati, Yesi; Irmayanti AR
Kolaborasi: Jurnal Pengabdian Masyarakat Vol 5 No 2 (2025): Kolaborasi: Jurnal Pengabdian Masyarakat
Publisher : Yayasan Inspirasi El Burhani

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.56359/kolaborasi.v5i2.516

Abstract

Introduction Uncontrolled population growth is one of the major challenges in development in Indonesia. The Family Planning (FP) program is a government initiative aimed at controlling birth rates and improving the quality of family life. However, public understanding of family planning remains limited, particularly in rural areas. Therefore, FP counseling is essential to raise awareness and increase public participation, especially among couples of reproductive age, in planning a healthy and responsible family. Objective To increase public knowledge about the benefits of the Family Planning program and to improve participation among couples of reproductive age in using contraceptive methods. Additionally, to reduce the number of unplanned pregnancies. Method The counseling activity was conducted using an interactive lecture method, accompanied by a Q&A session, leaflet distribution, and demonstrations of contraceptive use. The activity took place over one day at the Mosso Village Hall and targeted couples of reproductive age (CRA). Family planning services such as contraceptive injections and pill distribution were also provided. Result The counseling activity was attended by 30 couples of reproductive age. After the session, 80% of participants showed improved understanding of the benefits of family planning and contraceptive methods. Most participants stated that the session helped them better understand the importance of family planning. Conclusion Based on the results of the Family Planning counseling activity in Mosso Village, it can be concluded that the program successfully increased public knowledge and awareness of the importance of family planning. Participants' enthusiasm indicated that an interactive counseling approach and direct service provision were highly effective. It is expected that similar activities will continue to be held regularly to expand their reach and impact within the community.
EDUKASI KESEHATAN REPRODUKSI BAGI REMAJA SEBAGAI UPAYA PENCEGAHAN PERNIKAHAN DINI DI DESA RANNALOE KAB. GOWA 2024 Nurhayati; Sulfiana; AR, Irmayanti; Gusnawati, Yesi
JURNAL PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT (JUPENGMAS) Vol 2 No 1 (2025): Januari-Juni 2025
Publisher : CV. CAHAYA BINTANG CEMERLANG

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.1234/jupengmas.v2i1.96

Abstract

Pernikahan dini merupakan permasalahan yang masih sering terjadi di berbagai daerah, termasuk di Desa Rannaloe, Kabupaten Gowa. Dampak negatif pernikahan dini meliputi risiko kesehatan reproduksi, rendahnya tingkat pendidikan, serta permasalahan sosial dan ekonomi. Salah satu upaya strategis dalam pencegahan pernikahan dini adalah melalui edukasi kesehatan reproduksi bagi remaja. Edukasi ini bertujuan untuk meningkatkan pemahaman remaja mengenai kesehatan reproduksi, dampak pernikahan dini, serta pentingnya perencanaan masa depan.Metode yang digunakan dalam kegiatan edukasi ini meliputi ceramah, diskusi interaktif, serta simulasi kasus yang melibatkan remaja, orang tua, dan tenaga kesehatan. Evaluasi dilakukan dengan mengukur tingkat pengetahuan sebelum dan sesudah edukasi melalui kuesioner. Hasil kegiatan menunjukkan adanya peningkatan pemahaman remaja mengenai kesehatan reproduksi dan risiko pernikahan dini. Selain itu, keterlibatan orang tua dan tokoh masyarakat menjadi faktor pendukung dalam keberhasilan program ini.Dengan adanya edukasi kesehatan reproduksi, diharapkan remaja di Desa Rannaloe memiliki pengetahuan yang lebih baik dalam menjaga kesehatan reproduksi dan mampu mengambil keputusan yang bijak terkait pernikahan. Program ini perlu dilakukan secara berkelanjutan dengan dukungan dari berbagai pihak guna menciptakan generasi muda yang sehat dan berdaya.
PENGARUH SUNTIKAN DEPO PROGESTIN TERHADAP KENAIKAN BERAT BADAN AKSEPTOR DI RUMAH SAKIT BHAYANGKARA MAKASSAR PERIODE JANUARI S.D JUNI 2012 Gusnawati, Yesi
Public Health and Medicine Journal Vol 1 No 2 (2023): PAMA Edisi Februari
Publisher : Institute Laboratory of Research and Statistics Centre

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Metode kontrasepsi modern, efektif dan tidak permanen adalah depo progestin yang merupakan salah satu metode suntikan diberikan dengan interval 3 bulan (12 minggu) yang sangat efektif, aman, dapat dipakai oleh semua perempuan dalam usia reproduksi. Wanita yang menggunakan depo progeston atau dikenal dengan KB suntik tiga bulan, rata-rata mengalami peningkatan berat badan sebanyak 11 pon atau 5,5 kilogram dan mengalami peningkatan lemak tubuh sebanyak 3,4% dalam waktu tiga tahun pemakaian. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui pengaruh suntikan depo progestin terhadap kenaikan berat badan di Rumah Sakit Bhayangkara Makassar Periode Januari s.d Juni 2012” Penelitian observasional dengan pendekatan Cross Sectional Study. Sampel diambil dengan tehnik Purposive Sampling dengan jumlah 55 sesuai dengan kriteria inklusi dan ekslusi. Pengolahan data dengan SPSS dengan uji chi-square Hasil penelitian didapatkan ada pengaruh suntikan depo progestin terhadap kenaikan berat badan di Rumah Sakit Bhayangkara Makassar Periode Januari s.d Juni 2012. Bidan dan petugas kesehatan lain dapat memberikan konseling tentang efek samping kontrasepsi depo progestin sehingga tidak ada kekhawatiran dari akseptor KB tersebut, salah satunya dengan adanya peningkatan berat badan.
HUBUNGAN HIPEREMESIS GRAVIDARUM DENGAN KEJADIAN BAYI BERAT LAHIR RENDAH DI RUMAH SAKIT BHAYANGKARA MAKASSAR TAHUN 2011 Gusnawati, Yesi
Public Health and Medicine Journal Vol 1 No 3 (2023): PAMA Edisi Oktober
Publisher : Institute Laboratory of Research and Statistics Centre

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Hiperemesis gravidarum dapat menyebabkan dehidrasi dan tidak seimbangnya elektrolit dalam tubuh. Kekurangan cairan yang diminum dan kehilangan cairan karena muntah menyebabkan dehidrasi, sehingga cairan ekstraselurer dan plasma berkurang, beberapa sistem tubuh akan terpengaruh jika hiperemesis gravidarum meluas atau jika tidak mendapat penanganan baik akan meningkatkan morbiditas dan mortalitas ibu. Tujuan penelitian untuk mengetahui hubungan hiperemesis gravidarum dengan kejadian bayi berat lahir rendah. Jenis penelitian observasional dengan pendekatan cross sectional study, data sekunder dengan jumlah sampel 91 yang diambil dengan tehnik systematic sampling. Hasil penelitian didapatkan tidak ada hubungan hiperemesis gravidarum dengan kejadian bayi berat lahir rendah di Rumah Sakit Bhayangkara Makassar tahun 2011. Pentingnya peningkatan pengetahuan ibu hamil tentang hiperemesis gravidarum dan risiko bagi kehamilan dan upaya yang dapat dilakukan untuk meminimalkan risiko terssebut melalui penyuluhan dan konseling dengan melibatkan lintas program dan lintas sektoral.
FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN PEMAKAIAN KONTRASEPSI IMPLANT DI PUSKESMAS PANNAMBUNGAN KOTA MAKASSAR PERIODE JANUARI S.D MEI TAHUN 2012 Gusnawati, Yesi
Public Health and Medicine Journal Vol 2 No 2 (2024): PAMA Edisi Juni
Publisher : Institute Laboratory of Research and Statistics Centre

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Implan merupakan salah satu metode hormonal yang mengandung 36 mg Levonorgestrel dengan konsep mekanisme kerjanya sebagai progesteron yang dapat menghalangi pengeluaran Luitenizing Hormon sehingga tidak terjadi ovulasi, mengentalkan lendir serviks dan menghalangi migrasi spermatozoa, serta menyebabkan situasi endometrium tidak siap untuk tempat nidasi. Ada beberapa faktor yang berhubungan dengan penggunaan kontrasepsi implan diantaranya pendidikan, umur, paritas dan jarak kehamilan. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui faktor-faktor yang berhubungan dengan pemakaian kontrasepsi implant di Puskesmas Pannambungan Kota Makassar Periode Januari S.D Mei 2012. Jenis penelitian survey dengan pedekatan Cross Sectional Study. Data sekunder dari rekam medik dengan jumlah sampel 76 orang, yang diolah dengan program SPSS dan uji statistik Chi-Square. Hasil penelitian tidak ada hubungan antara pendidikan, umur dan paritas dengan pemakaian kontrasepsi implant di Puskesmas Pannambungan Kota Makassar Periode Januari S.D Mei 2012. Perlunya penjelasan secara benar penggunaan kontrasepsi implan dalam rangka memotivasi calon akseptor untuk tetap memilih dan menggunakannya secara teratur, terutama juga bagi mereka yang tingkat pendidikannya rendah.
Kenali, Pahami dan Terapkan Edukasi Keluarga Berencana dalam SAFARI KB serta Pemeriksaan Kesehatan Dasar di Puskemas Lembang Gusnawati, Yesi; Raehan, Raehan
Kolaborasi: Jurnal Pengabdian Masyarakat Vol 5 No 5 (2025): Kolaborasi: Jurnal Pengabdian Masyarakat
Publisher : Yayasan Inspirasi El Burhani

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.56359/kolaborasi.v5i5.643

Abstract

Introduction: One of the important problems faced by developing countries, such as Indonesia, is population explosion. The population explosion resulted in a rapid population growth rate.. The National Family Planning Movement aims to control the rate of population growth and also to improve the quality of human resources Objective: Raising public awareness on family planning and early detection of non-communicable diseases through education, contraceptive services, free basic health checks, and promotion of healthy lifestyles. Method: The counseling activity was conducted using an interactive lecture method, accompanied by a Q&A session, leaflet distribution, and The outreach activity Recognize, Understand and Apply Family Planning Education in family planning safaris and basic health checks at Pkm Lembang was carried out on August 22 2025 for 25 PUS people who were given an explanation about family planning and basic health checks. The activity took place over one day at the lembang health center Hall and targeted couples of reproductive age (CRA). Family planning services such as contraceptive injections and pill distribution were also provided. Result: Based on observations during the activity, this community service activity resulted in increased knowledge and understanding of PUS regarding the importance of family planning for reproductive health and PUS understands that using family planning has many benefits such as being able to regulate pregnancy spacing, maintain maternal reproductive health, and reduce maternal and infant mortality rates. Conclusion: It is necessary to carry out regular evaluation and monitoring to determine the level of public understanding of the importance of family planning and early detection of non-communicable diseases. It is necessary to utilize social media to disseminate information about family planning and early detection of non-communicable diseases and reach the wider community.