Pernikahan dini merupakan permasalahan yang masih sering terjadi di berbagai daerah, termasuk di Desa Rannaloe, Kabupaten Gowa. Dampak negatif pernikahan dini meliputi risiko kesehatan reproduksi, rendahnya tingkat pendidikan, serta permasalahan sosial dan ekonomi. Salah satu upaya strategis dalam pencegahan pernikahan dini adalah melalui edukasi kesehatan reproduksi bagi remaja. Edukasi ini bertujuan untuk meningkatkan pemahaman remaja mengenai kesehatan reproduksi, dampak pernikahan dini, serta pentingnya perencanaan masa depan.Metode yang digunakan dalam kegiatan edukasi ini meliputi ceramah, diskusi interaktif, serta simulasi kasus yang melibatkan remaja, orang tua, dan tenaga kesehatan. Evaluasi dilakukan dengan mengukur tingkat pengetahuan sebelum dan sesudah edukasi melalui kuesioner. Hasil kegiatan menunjukkan adanya peningkatan pemahaman remaja mengenai kesehatan reproduksi dan risiko pernikahan dini. Selain itu, keterlibatan orang tua dan tokoh masyarakat menjadi faktor pendukung dalam keberhasilan program ini.Dengan adanya edukasi kesehatan reproduksi, diharapkan remaja di Desa Rannaloe memiliki pengetahuan yang lebih baik dalam menjaga kesehatan reproduksi dan mampu mengambil keputusan yang bijak terkait pernikahan. Program ini perlu dilakukan secara berkelanjutan dengan dukungan dari berbagai pihak guna menciptakan generasi muda yang sehat dan berdaya.
                        
                        
                        
                        
                            
                                Copyrights © 2025