Claim Missing Document
Check
Articles

Found 4 Documents
Search

Efektifitas EFEKTIFITAS REMEDIAL WORK PROJECT DALAM MENURUNKAN RESIKO KEGAGALAN BENDUNGAN (Studi Kasus pada Kegiatan Remedial 8 Bendungan di Kabupaten Dompu & Kabupaten Bima): Pendahuluan, Tinjauan Pustaka, Metode Penelitian, Pembahasan, Kesimpulan, Daftar Pustaka sri hayatin, sulis syaputri
Jurnal Teknik Sipil Info Manpro Vol 13 No 2 (2024): JURNAL INFOMANPRO
Publisher : Pascasarjana Teknik Sipil Institut Teknologi Nasional Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36040/infomanpro.v13i2.11078

Abstract

Remedial work project (RWP) adalah suatu proyek konstruksi yang bertujuan untuk merehabilitasi bendungan yang terdiri dari perencanaan dan pemeliharaan serta pemantauan untuk mengurangi risiko kegagalan bendungan. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis implementasi remedial work project (RWP) pada Bendungan Jambu, Bendungan Lanangga, Bendungan Sanggupasante, Bendungan Kesi, Bendungan Woro, Bendungan Tolotangga, Bendungan Paradokanca, dan Bendungan Sumi dari penurunan risiko kegagalan bendungan. Metode yang digunakan dalam penilaian tingkat risiko menggunakan metode modifikasi ICOLD. Pada metode modifikasi ICOLD, penilaian tidak hanya fokus pada karakteristik bendungan saja melainkan tentang analisis evakuasi, kerusahan di hulu dan hilir, serta risiko kegagalan bendungan. Hasil analisa efektifitas akan dihubungkan dengan anggaran yang diberikan terhadap masing-masing bendungan yang kemudian selanjutnya di uji tingkat sensitivitasnya terhadap penurunan risiko. Penyebaran kuesioner juga dilakukan dalam penelitian ini yang bertujuan untuk mengetahui tingkat penilaian dari tenaga ahli terhadap implementasi operasi dan pemeliharaan bendungan. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa remedial work project (RWP) sangat efektif dalam menurunkan risiko kegagalan bendungan dengan rata-rata presentasi penurunan sebesar 24,58%. Alokasi anggaran yang diberikan di setiap bendungan berbeda-beda karena karakteristik setiap bendungan berbeda-beda pula. Analisis sensitivitas menunjukkan bahwa semakin besar anggaran yang diberikan, maka semakin rendah tingkat risiko sehingga dapat diartikan bahwa jumlah anggaran yang diberikan sangat berpengaruh dalam menurunkan risiko bendungan. Pada analisis kuesioner dilakukan uji validasi yang menunjukkan bahwa nilai Rhitung > Rtabel , artinya kuesioner yang digunakan dalam penelitian ini dianggap valid. Dan uji reliabilitas menunjukkan nilai cronbach’s alpha > 0.70, artinya tingkat pengukuran dalam kuesioner yang disebar memiliki konsistensi yang tinggi.
INTEGRASI KONSEP GREEN CONSTRUCTION DENGAN BUDAYA LOKAL MBOJO Israjunna, Israjunna; Setiawan, Wira; Syaputri, Sulis; Setyobudi, Risang
Jurnal SainTekA Vol. 6 No. 2 (2025): Jurnal SainTekA
Publisher : LPPM Universitas Samawa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.58406/sainteka.v6i2.1939

Abstract

Green construction merupakan pendekatan pembangunan yang mengedepankan efisiensi energi, pelestarian lingkungan, dan keberlanjutan. Dalam konteks lokal, budaya Mbojo yang berasal dari wilayah Bima, Nusa Tenggara Barat memiliki nilai-nilai kearifan lokal yang selaras dengan prinsip-prinsip pembangunan hijau. Menggunakan metode etnografi, penelitian ini mengeksplorasi nilai-nilai budaya dalam praktik pembangunan rumah tradisional seperti Uma Lengge, yang telah lama mengadopsi prinsip-prinsip keberlanjutan secara alami, seperti penggunaan material lokal, ventilasi silang alami, struktur tahan gempa, serta harmoni sosial dan spiritual dalam proses pembangunan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa praktik tradisional masyarakat Bima secara tidak langsung telah menerapkan prinsip konstruksi hijau yang selaras dengan pendekatan modern. Dengan memahami nilai-nilai lokal melalui perspektif orang dalam (emik), pendekatan green construction dapat dikembangkan secara lebih kontekstual dan berakar pada budaya setempat. Studi ini menegaskan bahwa pelestarian kearifan lokal tidak hanya penting untuk identitas budaya, tetapi juga relevan dalam mendukung pembangunan berkelanjutan di tingkat lokal dan nasional.
Sosialisasi Bahaya Penyalahgunaan Narkotika dan Psikotropika di Kalangan Remaja: Upaya Preventif Melalui Edukasi dan Pendampingan: Penelitian Nilam Agustryanti; Andhita Kartiwa; Adi Anggarana; Hadijah; Syamsuddin; Sulis Syaputri; Munir
Jurnal Pengabdian Masyarakat dan Riset Pendidikan Vol. 3 No. 4 (2025): Jurnal Pengabdian Masyarakat dan Riset Pendidikan Volume 3 Nomor 4 (April 2025
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/jerkin.v3i4.830

Abstract

Kegiatan Sosialisasi Bahaya Penyalahgunaan Narkotika dan Psikotropika di Kalangan Remaja ini bertujuan untuk meningkatkan kesadaran, pengetahuan, dan sikap preventif remaja terhadap bahaya narkotika dan psikotropika melalui pendekatan edukatif dan pendampingan langsung. Permasalahan utama yang mendasari kegiatan ini adalah rendahnya literasi remaja mengenai narkoba, serta masih lemahnya pendekatan pembelajaran yang digunakan dalam menyampaikan informasi terkait bahaya penyalahgunaan narkoba di lingkungan sekolah. Metode yang digunakan dalam kegiatan ini meliputi sosialisasi berbasis partisipatif melalui ceramah interaktif, video testimoni, diskusi kelompok, dan simulasi situasi penolakan narkoba. Data dikumpulkan melalui wawancara mendalam dengan siswa dan guru Bimbingan Konseling serta observasi selama pelaksanaan kegiatan di salah satu SMA Negeri 1 Woha, Kabupaten Bima NTB. Hasil wawancara menunjukkan bahwa sebagian besar siswa sebelumnya memperoleh informasi tentang narkoba dari media sosial dan teman sebaya, bukan dari pendidikan formal. Guru BK juga mengakui bahwa pendekatan edukasi selama ini belum menyentuh aspek emosional dan sosial siswa secara mendalam. Observasi selama kegiatan menunjukkan adanya peningkatan keterlibatan siswa dalam diskusi serta munculnya sikap reflektif dan kritis terhadap pengaruh lingkungan. Beberapa siswa secara sukarela menyatakan minat untuk menjadi penyuluh sebaya sebagai bentuk tanggung jawab sosial. Berdasarkan temuan tersebut, dapat disimpulkan bahwa sosialisasi berbasis pengalaman nyata dan pendekatan dialogis memberikan dampak positif dalam membentuk kesadaran dan sikap preventif remaja terhadap bahaya penyalahgunaan narkoba
Membangun Kampus Ramah Lingkungan: Peran Kearifan Lokal dalam Pembangunan Berkelanjutan Universitas Muhammadiyah Bima: Building an Eco-Friendly Campus: The Role of Local Wisdom in Sustainable Construction Muhammadiyah University of Bima junna, isra; Setiawan, wira; Syaputri, Sulis; Setyobudi, Risang; Idrus, Saktiadin
Teras Jurnal : Jurnal Teknik Sipil Vol. 15 No. 2 (2025): Teras Jurnal (September)
Publisher : UNIVERSITAS MALIKUSSALEH

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29103/tj.v15i2.1289

Abstract

Abstrak   Perubahan iklim dan kebutuhan keberlanjutan lingkungan mendorong penerapan konsep green campus di Universitas Muhammadiyah Bima. Kampus ini memiliki potensi besar untuk mengintegrasikan kearifan lokal dalam desain hijau yang mendukung pendidikan dan melestarikan budaya lokal. Namun, tantangan seperti biaya awal yang tinggi, resistensi terhadap perubahan, dan kurangnya pemahaman tentang integrasi kearifan lokal dalam desain berkelanjutan masih ada. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan metode etnografi dan eco-cultural untuk mengeksplorasi elemen sosial, budaya, dan ekologis masyarakat Bima. Hasilnya menunjukkan desain kampus yang mencakup ruang diskusi Uma Lengge, lapangan seni tradisional, hutan kampus, dan sistem pengolahan air limbah komunal (IPAL). Penggunaan material lokal seperti bambu dan kayu menunjukkan keberlanjutan berbasis sumber daya lokal, sementara fasilitas modern disediakan melalui teknologi pintar dan jalur akses efisien. Desain ini membuktikan bahwa integrasi kearifan lokal dapat menciptakan kampus yang berkelanjutan dan relevan dengan identitas masyarakat setempat.   Kata kunci: Kampus Hijau, Kearifan Lokal, Keberlanjutan     Abstract   Climate change and the need for environmental sustainability have driven the implementation of green campus concepts at Muhammadiyah University of Bima. The campus has great potential to integrate local wisdom into green design that supports education while preserving local culture. However, challenges such as high initial costs, resistance to change, and a lack of understanding about integrating local wisdom into sustainable design remain. This research uses a qualitative approach with ethnographic and eco-cultural methods to explore the social, cultural, and ecological elements of the Bima community. The results show a campus design that includes spaces like the Uma Lengge discussion room, traditional arts performance field, campus forest, and communal wastewater treatment system (IPAL). The use of local materials like bamboo and wood demonstrates sustainability based on local resources, while modern needs are met through smart technology and efficient access pathways. This design proves that integrating local wisdom can create a sustainable campus that aligns with the local community's identity.   Keywords: Green Campus, Lokal Wisdom, Sustainability.