Abstrak Perubahan iklim dan kebutuhan keberlanjutan lingkungan mendorong penerapan konsep green campus di Universitas Muhammadiyah Bima. Kampus ini memiliki potensi besar untuk mengintegrasikan kearifan lokal dalam desain hijau yang mendukung pendidikan dan melestarikan budaya lokal. Namun, tantangan seperti biaya awal yang tinggi, resistensi terhadap perubahan, dan kurangnya pemahaman tentang integrasi kearifan lokal dalam desain berkelanjutan masih ada. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan metode etnografi dan eco-cultural untuk mengeksplorasi elemen sosial, budaya, dan ekologis masyarakat Bima. Hasilnya menunjukkan desain kampus yang mencakup ruang diskusi Uma Lengge, lapangan seni tradisional, hutan kampus, dan sistem pengolahan air limbah komunal (IPAL). Penggunaan material lokal seperti bambu dan kayu menunjukkan keberlanjutan berbasis sumber daya lokal, sementara fasilitas modern disediakan melalui teknologi pintar dan jalur akses efisien. Desain ini membuktikan bahwa integrasi kearifan lokal dapat menciptakan kampus yang berkelanjutan dan relevan dengan identitas masyarakat setempat. Kata kunci: Kampus Hijau, Kearifan Lokal, Keberlanjutan Abstract Climate change and the need for environmental sustainability have driven the implementation of green campus concepts at Muhammadiyah University of Bima. The campus has great potential to integrate local wisdom into green design that supports education while preserving local culture. However, challenges such as high initial costs, resistance to change, and a lack of understanding about integrating local wisdom into sustainable design remain. This research uses a qualitative approach with ethnographic and eco-cultural methods to explore the social, cultural, and ecological elements of the Bima community. The results show a campus design that includes spaces like the Uma Lengge discussion room, traditional arts performance field, campus forest, and communal wastewater treatment system (IPAL). The use of local materials like bamboo and wood demonstrates sustainability based on local resources, while modern needs are met through smart technology and efficient access pathways. This design proves that integrating local wisdom can create a sustainable campus that aligns with the local community's identity. Keywords: Green Campus, Lokal Wisdom, Sustainability.