Terjadi penurunan titik lokasi yang MSAM dari pengawasan yang dilakukan secara internal pada tahun 2022 dan 2021. Maka dari itu, dilakukan clustering berdasarkan lokasi pengujian kualitas air PT Air Minum Giri Menang (Perseroda) menggunakan Self Organizing Maps (SOM). Karakteristik data hasil pengujian di 60 lokasi dari parameter kekeruhan, pH, besi, dan nitrit menunjukkan kualitas air yang sangat baik. Sebelum melakukan clustering, terdeteksi beberapa outlier. Lokasi Ireng menjadi outlier paling esktrim karena memiliki nilai kekeruhan dan pH yang sangat mendekati batas spesifikasi, yaitu kekeruhan sebesar 4,95 NTU dan pH 8,41. Hasil clustering terbaik adalah dengan menghapus satu outlier dan membentuk dua klaster dengan hasil evaluasi nilai silhouette coefficient 0,668 dengan kategori klaster layak atau sesuai. Dilakukan pengujian multivariat normal yang menghasilkan sampel tidak berditribusi normal multivariat, sehingga digunakan pengujian hipotesis nonparametrik Kruskal-Wallis. Berdasarkan hasil pengujian Kruskal-Wallis diperoleh hasil bahwa klaster 1 dan klaster 2 berbeda secara signifikan, serta variabel yang berbeda secara signifikan antara klaster 1 dan klaster 2 adalah kekeruhan dan besi. Klaster 2 cenderung memiliki kualitas air yang lebih baik dibandingkan klaster 1. Kekeruhan di klaster 1 cenderung lebih tinggi dibanding klaster 2 dan beberapa lokasi di klaster 1 memiliki tingkat kekeruhan yang lebih dari 1 NTU. Pada variabel besi juga begitu, klaster 1 cenderung memiliki kandungan besi yang lebih tinggi dibanding klaster 2. Pihak perusahaan perlu meningkatkan pemantauan dan pengendalian kualitas air di lokasi-lokasi dengan nilai di beberapa parameter mendekati batas spesifikasi.