Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui konsep transformasi pendidikan karakter dalam mewujudkan kesadaran diri siswa. Pendekatan kualitatif dengan jenis studi kasus digunakan dalam penelitian ini. Teknik pengumpulan data menggunakan observasi non partisipan, wawancara mendalam terhadap 5 orang informan, dan dokumentasi. Analisis data menggunakan kondensasi, penyajian data, dan penarikan simpulan. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa strategi dalam melaksanakan transformasi pendidikan karakter dalam mewujudkan kesadaran diri siswa adalah melalui 1) Metode pembelajaran berbasis nilai dengan mengintegrasikan pendidikan karakter ke dalam kurikulum, khususnya pada mata pelajaran agama dan kewarganegaraan; 2) Kegiatan ekstrakurikuler berbasis karakter, dan 3) Keterlibatan orang tua dan masyarakat yang melibatkan mereka dalam diskusi rutin tentang pendidikan karakter sehingga menunjukkan hasil yang lebih positif. Kendala dalam proses ini meliputi kurangnya pelatihan guru, keterbatasan waktu dan beban kurikulum, dan kurangnya partisipasi orang tua. Namun demikian, ada tantangan yang harus diatasi, seperti pengaruh negatif media sosial dan kurangnya pelatihan bagi pendidik. Oleh karena itu, diperlukan strategi yang lebih komprehensif dan berkelanjutan, termasuk peningkatan kompetensi guru, penguatan peran keluarga, dan pemanfaatan teknologi secara bijak untuk memaksimalkan efektivitas pendidikan karakter dalam membangun kesadaran diri siswa.