Ofani, Maria farnilinda
Unknown Affiliation

Published : 1 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 1 Documents
Search

USAHA RUMAH TANGGA KONVEKSI DI DESA TUGU, KECAMATAN SENDANG, KABUPATEN TULUNG AGUNG, PROPINSI JAWA TIMUR Suyanto, Mohammad; Abdulrahim, Muslimin; Ofani, Maria farnilinda
Journal Community Service Consortium Vol 2 No 1 (2021): Journal Community Service Consortium
Publisher : Universitas Ciputra Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37715/consortium.v2i1.3306

Abstract

Desa Tugu. Kecamatan Sendang, Kabupaten Tulung Agung berada dilereng Gunung Wilis. Mayoritas warga berpenghasilan dari hasil pertanian dan perkebunan, begitu juga dengan ibu Karyati. Ibu Karyati sebagai warga desa tersebut tinggal bersama suami dengan empat orang anak, suaminya sehari hari bekerja sebagai petani yang merupakan andalan ekonomi keluarga. Ibu Karyati. Ibu Karyati memiliki usaha sampingan yaitu sebagai penjahit dan memiliki banyak pelanggan dari warga setempat juga sudah dikenal oleh beberapa desa tetangga terutama untuk seragam sekolah juga guru-gurunya, hal ini terjadi karena hasil jahitannya disukai oleh pelanggannya juga sangat sedikit pesaingnya.Ibu Karyati sehari harinya dibantu oleh seorang tenaga penjahit yang sudah dikader dari awal yang bekerja paruh waktu, hal ini disebabkan karena mesin jahit yang dimiliki hanya satu unit sehingga bergantian. Berdasarkan hasil survei dan penjelasan mitra diperoleh informasi bahwa mitra sering menolak pelanggan yang menginginkan selesai lebih cepat dari jadwal yang ditentukan oleh mitra karena harus antri. Dimusim tahun ajaran baru dan menjelang hari raya Idhul Fitri mengalami kesulitan karena pekerjaan yang menumpuk Masalah yang dihadapi Mitra yaitu: (1). Kurangnya mesin jahit, (2) Kurangnya kemampuan dalam managemen pengelolaan usaha. Memperhatikan permasalahan tersebut pengabdi memberikan solusi pengadaan mesin jahit serta memberikan pelatihan manajemen pengelolaan usaha. Dengan menggunakan mesin jahit yang dimiliki hanya satu unit rata-rata sehari hanya mampu menyelesaikan 3- 5 potong pakaian, setelah diberi bantuan satu mesin jahit dan diberi pelatihan managemen pengelolaan usaha yaitu dengan membuat jadwal antrian serta sistem pola kerja ibu karyati dapat menyelesaikan 15-20 potong pakaian, sehingga sangat membantu ekonomi keluarga dan hal ini masih bisa dikembangkan lebih besar lagi menjadi usaha konveksi