Claim Missing Document
Check
Articles

KREATIVITAS DALAM PERIKLANAN Suyanto, Mohammad
ARTIKEL KORAN DAN MAJALAH DOSEN UNIVERSITAS AMIKOM YOGYAKARTA 2004: HARIAN KEDAULATAN RAKYAT OKTOBER - DESEMBER 2004
Publisher : ARTIKEL KORAN DAN MAJALAH DOSEN UNIVERSITAS AMIKOM YOGYAKARTA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Kreativitas adalah kemampuan untuk menyajikan gagasan atau ide baru. Sedangkan inovasi merupakan aplikasi dari gagasan atau ide baru tersebut. Kita semua sesungguhnya merupakan makhluk kreatif, tetapi karena kreativitas ini jarang dipraktekkan secara rutin , maka akhirnya kreativitas ini menjadi lumpuh, ibarat otot-otot seorang yang tidak pernah dilatih. Untuk menciptakan ide yang orisinil tidaklah mudah. Bahkan Voltai mengatakan bahwa “Orisinil itu tidak ada, yang ada adalah tiruan yang bijaksana”. Kreativitas hampir selalu di gunakan dalam periklanan, karena kreativitas dapat membantu periklanan dalam memberi informasi, membujuk, mengingatkan, meningkatkan nilai dan dapat “meledakkan” periklanan. Sosiolog asal Jerman, Max Weber menentukan bahwa orang berfikir dengan menggunakan dua cara, yaitu cara berfikir obyektif, rasional, berdasarkan fakta dan cara berfikir kualitatif, intuitif, berdasarkan nilai. Sebagai contoh, ketika menjawab tes menggunakan gaya berfikir rasional dan berdasarkan fakta. Sedangkan ketika membeli mobil mencoba, menggunakan intuisi dan pengetahuan untuk membuat keputusan yang bernilai kualitatif dari feature, gaya dan kinerja mobil terhadap harga mobil. Kebanyakan teori berfikir sesuai dengan dua kategori umum, yaitu cara berfikir berdasarkan fakta dan cara berfikir berdasarkan nilai. Jika pemasang iklan lebih menyukai  gaya berfikir berdasarkan fakta, maka akan mencari agen periklanan yang menghasilkan iklan yang  sederhana, langsung, rasional dan banyak menggunakan data. Printer Hewlett-Packard yang ditangani oleh agen periklanan Saatchi & Saatchi menggunakan pendekatan ini.   Demikian pula iklan Clear lebih menonjolkan fakta. Tetapi jika tim kreatif lebih menyukai gaya berfikir berdasarkan nilai, cenderung  menghasilkan iklan yang lembut, halus, intuitif, emosional  dan kiasan.  Iklan Nike dan BMW menggunakan pendekatan ini.  Iklan Sunsilk Clean & Fresh dari PT. Unilever yang menampilkan wanita berkerudung dengan bintang iklan Inneke Koesherawati merupakan iklan dengan pendekatan berpikir berdasarkan nilai. Iklan ini menarik, dengan menampilkan sesuatu yang berbeda, yaitu tidak ada rambut yang ditampilkan, tidak seperti dengan iklan shampoo lainnya yang menampilkan model rambut indah berkilau. Terobosan yang cerdik ini membidik wanita berkerudung atau wanita yang rambutnya dalam keadaan tertutup, misalnya karyawan pabrik yang mengenakan tutup kepala yang selama ini tidak terlayani dengan baik. Iklan ini telah terbukti sukses di Malaysia dan diharapkan sukses pula di Indonesia. Meskipun demikian ada pula yang justru mengkombinasikan antara pendekatan keduanya.
MEMBANGUN POLITEKNIK DI INDONESIA BAGIAN TIMUR Suyanto, Mohammad
ARTIKEL KORAN DAN MAJALAH DOSEN UNIVERSITAS AMIKOM YOGYAKARTA 1988: HARIAN SUARA KARYA
Publisher : ARTIKEL KORAN DAN MAJALAH DOSEN UNIVERSITAS AMIKOM YOGYAKARTA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (97.485 KB)

Abstract

       Salah satu kompleksitas utama yang dihadapi oleh negara-negara berkembang di dunia ini adalah bagaimana memajukan bangsa dan negara melalui pemasyarakatan teknologi tanpa "mengejutkan" masyarakat terhadap penerapan teknologi itu sendiri.       Di berbagai negara telah dapat dibuktikan bahwa aspek sosial teknologi  ternyata justru berkembang lebih kompleks diban-ding aspek teknologinya itu sendiri.  Keadaan ini disebabkan oleh kultur masyarakat setempat yang kurang siap menerima kehadiran teknologi secara spontan. Oleh karena itu kalau teknologi dipaksakan kehadirannya pada masyarakat tersebut maka timbullah  kejutan-kejutan yang mengakibatkan munculnya gejala disharmoni sosial.       Dalam posisi seperti tersebut di atas maka aspek sosial teknologi akan berkembang menjadi lebih kompleks dibanding aspek teknologinya itu sendiri.  Indonesia kiranya merupakan salah satu negara yang belum dapat lepas dari kompleksitas ini.       Untuk menciptakan keseimbangan antara aspek sosial tekno-logi dengan aspek teknologinya itu sendiri maka politeknik menjadi salah satu alternatif. Kehadiran politeknik diharapkan mampu memasyarakatkan teknologi tanpa "mengejutkan" masyarakat.  Melalui pendidikan teknologi pada politeknik akan diciptakan tenaga-tenaga terampil tingkat tinggi (high skilled worker) yang potensial guna membangun negara. Jadi dengan demikian maka, diharapkan, kemajuan negara dan bangsa dapat diwujudkan tanpa adanya disharmoni sosial yang menyertainya.
INDUSTRI TEKSTIL (2) Suyanto, Mohammad
ARTIKEL KORAN DAN MAJALAH DOSEN UNIVERSITAS AMIKOM YOGYAKARTA 2009: HARIAN REPUBLIKA EDISI JANUARI - MARET 2009
Publisher : ARTIKEL KORAN DAN MAJALAH DOSEN UNIVERSITAS AMIKOM YOGYAKARTA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (82.117 KB)

Abstract

Kiswah merupakan selubung yang menutupi Ka’bah. Kiswah pertama kali diperkenalkan sejak sebelum datangnya Islam. dari masa awal Islam berukuran 14 meter x 77 meter memiliki sulaman yang berhias emas dan perak (and later Quranic verses), dibuat dengan menunjukkan jahitan yang canggih setiap tahun untuk menutupi Ka`bah selama musim haji. Untuk keperluan kiswah seringkali dimpor dari Yaman atau Mesir.  Menghidupkan terus-menerus tradisi sejak sebelum lahirnya Islam, sejarawan Mekah, al-Fasi meriwayatkan bahwa Nabi Muhammad s.a.w. menutupi Ka’bah dengan al-thiyab al-Yamaniyah dan Khalifah penggantinya memberi pakaian Ka’bah dengan pakaian yang dibuat dari linen Mesir. Meskipun demikian, hiasan lokal dan pembuatan tatahan yang sering muncul adalah hiasan dan tatahan yang rumit. Khalifah Usman bin Affan memperkenalkan pembubuhan hiasan kain brokat pada kiswah, sebuah kebiasaan yang muncul telah mengalami pertumbuhan yang meningkat lebih rumitdengan berjalannya waktu. Meskipun  kiswah tidak sampai awal abad empat belas, menurut al-Fasi, bahwa tulisan Qur’ani pertama kali muncul. Meskipun demikian Nabi Muhammad s.a.w. dan Khalifah penggantinya berkomitmen pada kualitas pembuatan dan berhemat dalam memproduksi kiswah, kejadian ini telah berjalan sampai sekarang. Dahulu pemasangan kiswah satu tahun dua atau tiga kali. Kiswah lama ditutup dengan kiswah yang baru. Sejak Khalifah Al-Nasir, Khalifah Abasiyah memulai tradisi memakaikan kiswah pada Ka’bah dengan satu kiswah, hingga sekarang. Ketika Khalifah Abasiyah melaksanakan ibadah Haji pada 160 setelah hijrah, melihat tumpukan kiswah dapat merusak Ka’bah itu sendiri. Kemudian beliau memutuskan untuk memakai kiswah hanya satu saja. Khalifah Al Ma’mun mengganti kiswah tiga kali per tahun, dengan warna yang berbeda. Merah untuk 8 Dhulhijjah, putih gabati untuk 1 Rajab dan merah brokat pada 29 Ramadhan. Dengan analogi biaya relatif, rata-rata dengan teknologi otomatis modern, khiswah-hitam yang paling baru, 5 buah kain sutera seluas 658 meter persegi dibutuhkan untuk memproduksi setiap tahun equivalen dengan $ 4,5 dolar Amerika Serikat dan dibutuhkan lebih dari 200 karyawan. Sebelumnya disebutkan bahwa 100 dinar pakaian wanita dan 1000 dirham thiyab dikatakan dipakai pada masa Nabi Muhammad s.a.w., tidak disebutkan kain penutup kuburan kakek Rasulullah s.a.w. yang dilaporkan disepuh dengan 1.000 mistqal ( 4.250 gram) emas yang telah dikenal dengan keindahannya mempunyai harga yang mengagumkan.
KEBIJAKAN FISKAL PADA MASA RASULULLAH S.A.W. (1) Suyanto, Mohammad
ARTIKEL KORAN DAN MAJALAH DOSEN UNIVERSITAS AMIKOM YOGYAKARTA 2006: HARIAN REPUBLIKA EDISI OKTOBER - DESEMBER 2006
Publisher : ARTIKEL KORAN DAN MAJALAH DOSEN UNIVERSITAS AMIKOM YOGYAKARTA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Rasulullah adalah kepala negara pertama yang memperkenalkan konsep baru di bidang keuangan negara di abad ketujuh yaitu semua hasil pengumpulan negara harus dikumpulkan terlebih dahulu dan kemudian dikeluarkan sesuai dengan kebutuhan negara. Hasil pengumpulan itu adalah milik negara dan bukan milik individu. Meskipun demikian, para pemimpin negara dan gubernur dapat menggunakannya untuk mencukupi kebutuhan pribadinya. Tempat pengumpulan itu disebut baitul maal (rumah harta) atau bendahara negara. Ada dua kebijakan yang dilakukan Rasulullah s.a.w untuk pengembangan ekonomi dan peningkatan partisipasi kerja dan produksi. Kebijakan pertama adalah mendorong masyarakat memulai aktivitas ekonomi baik dalam kelompok sendiri maupun kerjasama dengan kelompok lainnya tanpa dibiayai baitul maal. Kebijakan kedua adalah kebijakan dan aksi yang dilakukan Rasulullah s.a.w. dengan mengeluarkan dana baitul maal. Kebijakan pertama yang diambil Rasulullah adalam rangka meningkatkan permintaan agregat masyarakat muslim di Madinah setelah hijrah adalah dengan mempersaudarakan Muhajirin dengan Anshar.  Kesepakatan ini, yang menempatkan setiap Anshar bertanggung jawab atas saudara Muhajirinnya, menyebabkan terjadinya distribusi pendapatan dari Anshar kepada Muhajirin. Karena orang-orang Muhajirin mempunyai kecenderungan konsumsi yang lebih besar dibandingkan orang-orang Anshar, distribusi pendapatan cara ini telah meningkatkan permintaan total di Madinah. Kebijakan lain yang diterapkan Rasulullah di Madinah pada era permulaan Islam setelah hijrah adalah menyediakan lapangan kerja bagi orang-orang Muhajirin sekaligus meningkatkan pendapatan nasional muslim dengan menerapkan kontrak-kontrak muzaraa, musaqat, dan mudharabah serta kerja sama terbatas antara Muhajirin yang menyediakan tenaga kerja dengan Anshar yang memiliki tanah pertanian, perkebunan dan tabungan.  Imam Bukhari meriwayatkan sebagai berikut : Setibanya kaum Muhajirin di Madinah, Rasulullah s.a.w. mempersaudarakan Abdur Rahman bin Auf dan Sa’d bin ar-Rabi’. Kemudian Sa’d bin ar-Rabi’ berkata kepada Abdur Rahman bin Auf, “Aku termasuk orang Anshar yang mempunyai banyak harta. Harta itu akan kubagi dua, setengah untuk Anda dan setengah untuk aku. Aku mempunyai dua orang istri, lihatlah mana yang Anda pandang paling menarik. Sebutkan namanya, dia akan segera aku cerai. Setelah habis masa iddahnya Anda kupersilakan menikahinya.”  Abdur Rahman bin Auf menjawab, “Semoga Allah memberkahi keluarga dan kekayaan Anda. Tunjukkan saja kepadaku, di manakah pasar kota kalian?”. Abdur Rahman bin Auf kemudian ditunjukkan tempat pasar Bani Qainuqa’. Ketika pulang ternyata ia membawa gandum dan samin. Begitulah seterusnya ia berusaha dan berdagang di pasar. Demikian pula diriwayatkan dari Abu Hurairah, ia berkata : Kaum Anshar berkata kepada Nabi s.a.w. ,”Bagikan kami pohon kurma di antara kami dan ikhwan kami.” Beliau berkata, “Tidak.” Kaum Muhajirin berkata, “Kalian memenuhi kebutuhan kami dan kami ikut bekerja bersama kalian dalam mengurus buah itu.” Kaum Anshar menjawab, “Kami dengar dan kami taat.”  Dari hadis tersebut ditunjukkan bahwa kaum Anshar mempunyai sifat rela berkorban, mengutamakan orang lain dan menyayangi kaum Muhajirin. Sedangkan kaum Muhajirin sangat menghargai keikhlasan budi kaum Anshar. Mereka tidak menggunakan hal itu sebagai kesempatan untuk kepentingan yang bukan pada tempatnya. Mereka hanya mau menerima bantuan dari kaum Anshar sesuai dengan jerih payah yang mereka curahkan di dalam suatu pekerjaan. Secara alami, perluasan produksi dan fasilitas perdagangan meningkatkan produksi total kaum muslimin dan menghasilkan peningkatan pemanfaatan sumberdaya tenaga kerja, lahan dan modal. Selanjutnya pada periode yang sama Rasulullah membagikan tanah kepada Muhajirin untuk pembangunan pemukiman. Kebijakan ini juga meningkatkan partisipasi kerja dan aktivitas pembangunan pemukiman di Madinah sekaligus memenuhi kebutuhan penting Muhajirin akan tempat tinggal. Dengan cara ini tingkat kesejahteraan umum kaum muslimin meningkat.
STRATEGI PENETAPAN HARGA NABI SAW Suyanto, Mohammad
ARTIKEL KORAN DAN MAJALAH DOSEN UNIVERSITAS AMIKOM YOGYAKARTA 2008: HARIAN KEDAULATAN RAKYAT OKTOBER - DESEMBER 2008
Publisher : ARTIKEL KORAN DAN MAJALAH DOSEN UNIVERSITAS AMIKOM YOGYAKARTA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Strategi harga yang digunakan Nabi Muhammad s.a.w. berdasarkan prinsip suka-sama-suka. Dalam surat An Nisaa’ ayat 29 : ”Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu saling memakan harta sesamamu dengan jalan yang batil, kecuali dengan jalan perniagaan yang berlaku dengan suka sama-suka di antara kamu. Dan janganlah kamu membunuh dirimu, sesungguhnya Allah adalah Maha Penyayang kepadamu.” Demikian pula Anas meriwayatkan bahwa Nabi pernah menawarkan sebuah kain pelana dan bejana untuk minum seraya mengatakan : “Siapakah yang ingin membeli kain pelana dan bejana air minum?” Seorang laki-laki menawarnya seharga satu dirham dan Nabi menanyakan apakah ada orang yang akan membayar lebih mahal. Seorang laki-laki menawar padanya dengan harga dua dirham dan ia menjual barang tersebut padanya (Timidzi, Abu Dawud dan Ibnu Majah). Dari Anas r.a, katanya Nabi saw. bersabda : “Hai Bani Najjar ! Tetapkanlah harga kebunmu kepadaku didalamnya ada runtuhan dan pohon kurma.” (Bukhari). Strategi harga yang digunakan Nabi Muhammad s.a.w. yang lain adalah prinsip tidak menyaingi harga orang lain dan tidak menyongsong membeli barang sebelum dibawa ke pasar serta tidak berbohong. Dari Abdullah bin Umar r.a. katanya Rasulullah saw, bersabda ”Janganlah kamu menjual menyaingi penjualan saudaramu.” (Bukhari). Dari Abu Hurairah r.a. katanya : “Rasulullah saw melarang orang kota menjualkan barang (dagangan) orang desa dan janganlah kamu membohongkan harga barang dan janganlah seseorang menjual menyaingi harga jual saudaranya, janganlah menawar sesuatu yang sedang dalam penawaran saudaranya dan jangan seorang wanita minta supaya diceraikan saudaranya (madunya) untuk menunggangkan isi bejananya.” (Bukhari). Nabi Muhammad s.a.w. menetapkan strategi harga dengan prinsip membantu orang lain. Dari Jabir bin Abdullah r.a., katanya : “Aku pernah bersama-sama dengan Nabi saw. dalam suatu peperangan tetapi untaku terlambat karena lelah. Nabi saw. datang kepadaku seraya berkata, “Jabir !” Aku menyahut, “Ya, Rasulullah !” Tanya Nabi, “Bagaimana kabarmu ?“ Jawabku, “Untaku lambat dan lelah : makanya aku terlambat.”Lalu dihela beliau untaku itu dengan tongkatknya, dan bersabda : “Nah, naiklah !” Lalu aku naiki unta itu, dan agak kutahan jalannya supaya jangan mendahului Rasulullah saw.” Tanya beliau, “Apakah engkau sudah menikah ?” Jawabku, “Sudah, ya Rasulullah.” Tanya beliau pula, “Apakah gadis atau janda ?” Jawabku, “Dengan janda, ya Rasulullah.” Sabda beliau pula, “Kenapa tidak dengan gadis saja. Engkau dapat bersedagurau dengannya dan dia dapat bersendagurai denganmu.” Jawabku, “Aku mempunyai banyak saudara perempuan. Aku ingin kawin dengan wanita yang mau berkumpul, menyisiri dan mengurus mereka.” Sabda beliau, “Sesungguhnya engkau bakal datang kepada mereka. Apabila engkau tiba, maka senanglah, senanglah !” Selanjutnya beliau bersabda, “Akan engkau jualkah untamu ?” Jawabku, “Ya.” Lalu beliau beli dariku seharga satu uqiyah, Beliau tiba lebih dahulu dariku, dan aku tiba pagi-pagi. Kami pergi ke mesjid, maka di sana aku bertemu dengan beliau di pintu mesjid. Sabda beliau, “Baru tibakah engkau ?” Jawabku, “Ya, benar.” Sabda beliau lagi, “Tinggalkanlah untamu, masuklah dan shalatlah dua raka’at !” Aku masuk ke mesjid, kemudian aku shalat. Beliau menyuruh Bilal supaya menimbang untuk beliau satu uqiyah. Bilal menimbang, dan diberatkannya timbangan untukku. Kemudian aku pergi, Tetapi baru saja aku membelakang, beliau bersabda, “Panggil Jabir !.” Tiba-tiba beliau mengembalikan unta (yang telah dibelinya itu) kepadaku. Belum pernah ada sesuatu lebih kubenci daripada hal itu. Sabda beliau, “Ambillah kembali untamu serta uang harganya untukmu !” (Bukhari).
FONDASI KEPEMIMPINAN (1) Suyanto, Mohammad
ARTIKEL KORAN DAN MAJALAH DOSEN UNIVERSITAS AMIKOM YOGYAKARTA 2005: HARIAN KEDAULATAN RAKYAT APRIL - JUNI 2005
Publisher : ARTIKEL KORAN DAN MAJALAH DOSEN UNIVERSITAS AMIKOM YOGYAKARTA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

 Menurut Drucker, fondasi dari kepemimpinan yang efektif adalah memikirkan visi dan misi organisasi, mendefinisikannya, dan menegakkannya secara jelas dan nyata. Pemimpin menetapkan tujuan, menentukan prioritas, serta menetapkan dan memonitor standar. Sedangkan menurut Tony Buzan dalam buku The Power of Spiritual Intelegence, visi didefinisikan sebagai kemampuan berpikir atau merencanakan masa depan dengan bijak dan imajinatif, menggunakan gambaran  mental tentang situasi yang dapat dan mungkin terjadi di masa mendatang. “Kepemimpinan merupakan inti dari strategi” kata Jack Trout . Tidak seorangpun akan mengikuti Anda jika Anda tidak tahu kemana mesti melangkah. Akio Morita memberikan arah Sony untuk menemukan pasar-pasar baru dengan sebutan “semangat perintis”. “Sony adalah perintis dan tidak pernah bertujuan untuk mengikuti yang lain. Melalui kemajuan, Sony ingin melayani seluruh dunia. Sony akan selalu menjadi penemu hal yang belum diketahui. Sony memiliki prinsip menghargai dan mendukung kemampuan seseorang dan selalu membawa yang terbaik dari seseorang. Ini merupakan kekuatan vital bagi Sony” kata Morita. Sony menciptakan handycam, home video recorder pertama dan floppy disk.  Kesuksesannya paling terkenal adalah ide Morita tetantang Walkman.  “Sebuah komputer di atas setiap meja kerja di setiap rumah, menjalankan perangkat Microsoft” kata Bill Gates. Maka setelah Bill Gates menciptakan MS-DOS, ia membuat sistem operasi Windows seperti halnya rumah menggunakan jendela (window) yang menyebabkan Bill Gates menjadi entrepreneur terkaya di dunia. Tidaklah benar benar bahwa hanya Bill Gates semata yang berperan dalam menempatkan PC di kantor-kantor dan di rumah-rumah di seluruh dunia, tetapi Bill Gates mempunyai visi untuk melihat apa yang mungkin dan keinginan untuk mengubah visi tersebut menjadi kenyataan.  Thomas Watson Sr. mengganti nama perusahaan Computing Tabulating Recording Company menjadi International Business Machine (IBM), meskipun pada saat belum beroperasi secara internasional, tetapi Thomas Watson mempunyai visi bahwa perusahaan tersebut di kemudian hari menjadi perusahaan yang beroperasi secara internasional. Ketika Watson menamai International Business Machine (IBM) banyak orang ketika itu mentertawakannya. Bahkan ada yang bilang bahwa Watson memberi nama tersebut terlalu membesar-besarkan perusahaannya. Tetapi sekarang IBM merupakan perusahaan modern dan para manajernya menjadi model peranan utama dengan setelan baju putih, dasi polos, semangat menjual yang luar biasa. Pada tahun 2003 ini IBM terpilih sebagai Perusahaan Komputer yang paling mengagumkan dunia versi majalah Fortune.
RIBA DALAM BERBAGAI AGAMA (7) Suyanto, Mohammad
ARTIKEL KORAN DAN MAJALAH DOSEN UNIVERSITAS AMIKOM YOGYAKARTA 2009: HARIAN REPUBLIKA EDISI JULI - SEPTEMBER 2009
Publisher : ARTIKEL KORAN DAN MAJALAH DOSEN UNIVERSITAS AMIKOM YOGYAKARTA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (85.969 KB)

Abstract

 Dari Abu Sa’id Al Khudri, dari Abu Hurairah r.a. katanya : ”Rasulullah saw. memperkerjakan seorang laki-laki di Khaibar. Kemudian orang itu datang kepada beliau membawa kurma yang bagus, Rasulullah saw, bertanya kepadanya, ”Apakah semua kurma Khaibar sebagus ini ?” Jawabnya, ”Tidak ! Demi Allah, ya Rasulallah ! Sesungguhnya kami menukar satu gantang kurma ini dengan dua gantang (kurma lain), atau dua gantang (kurma ini) dengan tiga gantang (kurma lain).” Sabda Rasulullah saw., ”Jangan kamu lakukan lagi seperti itu. Juallah (kurma) campuran dengan (uang) dirham, kemudian belilah (kurma) yang lebih baik dengan dirham (Bukhari). Demikian pula dari Barra’ bin ’Azib dan Zaid bin Arqam r.a., keduanya ditanya orang tentang pertukaran. Masing-masing mengatakan. ”Orang ini lebih (tahu) dengan baik daripada saya.” Keduanya berkata, ”Rasulullah s.a.w. melarang menjual emas dengan perak secara berutang.” (Bukhari). Dari Abu Sa’id Al Khudri r.a., katanya : “Bilal datang kepada Nabi saw, membawa akurma Barni. Nabi saw, bertanya : “Dari mana ini ?” Jawab Bilal, “Aku mempunyai kurma yang kurang bagus. Lalu kujual dua gantang denga segantang untuk dimakan Rasulullah saw.” Sabda Nabi saw, “Wah, Wah ! Itulah riba ! Itulah riba! Janganlah engkau lakukan lagi. Tetapi apabila engkau hendak membeli kurma yang bagus, juallah kurma yang kurang bagus secara jual beli, kemudian belilah kurma Barni.” (Bukhari).          Hukum Islam berkembang dimulai dari kaum muslim awal, ketika mereka menghadapi langsung berbagai problem sosial dan politik, untuk menyusun suatu sistem hukum sesuai dengan aturan perilaku yang diserukan oleh Al-Qur’an Suci dan Hadis (‘tradisi’ atau ‘ucapan’ yang berhubungan dengan kehidupan Nabi Muhammad saw). Para ulama mengembangkan sistem ini dengan menjadikan Al-Qur’an sebagai sumber prinsip umum yang mengatur semua persoalan, dan apabila makna Al-Qur’an tidak jelas maka mereka mencari penjelasannya dari hadis. Jadi dasar syariah merupakan perintah dan larangan yang jelas dan tidak bermakna ganda yang terdapat dalam sumber ini. Seiring berjalannya waktu, para ulama pun sampailah pada kesepakatan untuk ditegakkannya hukum dasar tersebut dan prinsip ijma (konsensus kaum beriman). Pada satu sisi, Islam melarang riba dan pada sisi lain memberikan konsep baru yang telah merubah seluruh cara pandang kaum Muslimin. Mereka diminta untuk meneluarkan sebagian pendapatannya untuk sebab-sebab yang sangat mulia sesuai dengan penjelasan dalam Quran yaitu “sebab Allah semata”. Sebab-sebab mulia yang dimaksud telah dijelaskan. Sebab-sebab itu mencakup tolong menolong pemberian makan, memberi pinjaman pada sanak saudara yang miskin dan pada kerabat yang miskin, yatim piatu, para janda, orang yang sangat membutuhkan, para tawanan, para pengembara, muhajirin yang miskin, para pengutang, para budak dan bahkan para tetangga serta lembaga. Jumlah yang dikeluarkan untuk pinjaman seperti itu dalam beberapa ayat disebut sebagai pinjaman yang sangat berarti yang ditujukan kepada Allah dan niscaya Allah akan melipatgandakan pembayaran kepadanya (dengan jumlah) yang banyak sekali, jika dikeluarkan dengan niat karena Allah semata tanpa ada maksud untuk keuntungan pribadi ataupun duniawi, disebutkan dalam Al-Qur’an (2:245; 2:261; 5:12; 57:11; 57:18).  
CORE STRATEGY DI ERA SULIT Suyanto, Mohammad
ARTIKEL KORAN DAN MAJALAH DOSEN UNIVERSITAS AMIKOM YOGYAKARTA 2007: HARIAN KEDAULATAN RAKYAT APRIL - JUNI 2007
Publisher : ARTIKEL KORAN DAN MAJALAH DOSEN UNIVERSITAS AMIKOM YOGYAKARTA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Menurut Gary Hamel, untuk menjadi revolusioner industri atau dapat membuat aturan permainan baru di era sulit atau era revolusi harus menciptakan konsep bisnis beserta komponen-komponennya. Suatu konsep bisnis di era sulit terdiri dari empat komponen utama, yaitu strategi inti (Core Strategy), sumber daya strategis (Strategic Resources), perantara pelanggan (Customer Inteface) dan jaringan nilai (Value Network). Komponen pertama dari konsep bisnis ini adalah strategi inti (Core Strategy), yang merupakan inti dari bagaimana suatu perusahaan memilih cara untuk berkompetisi. Unsur-unsur dari strategi inti tersebut meliputi visi dan misi bisnis, cakupan produk/pasar dan basis diferensiasi. Visi bisnis merupakan apa yang diinginkan perusahaan yang bersifat ideal dan misi bisnis merupakan operasionalisasi dari visi bisnis. Visi dan misi bisnis ini akan mengarah pada pernyataan nilai, kehendak strategi, tujuan dan sasaran yang besar, banyak dan berani serta semua sasaran kinerja. Visi dan misi bisnis ini untuk memberi arah dan seperangkat kriteria untuk mengukur kemajuan yang dicapai. Menurut Gary Hamel, untuk menjadi revolusioner industri atau dapat membuat aturan permainan baru di era sulit atau era revolusi harus menciptakan konsep bisnis beserta komponen-komponennya. Suatu konsep bisnis di era sulit terdiri dari empat komponen utama, yaitu strategi inti (Core Strategy), sumber daya strategis (Strategic Resources), perantara pelanggan (Customer Inteface) dan jaringan nilai (Value Network). Komponen pertama dari konsep bisnis ini adalah strategi inti (Core Strategy), yang merupakan inti dari bagaimana suatu perusahaan memilih cara untuk berkompetisi. Unsur-unsur dari strategi inti tersebut meliputi visi dan misi bisnis, cakupan produk/pasar dan basis diferensiasi. Visi bisnis merupakan apa yang diinginkan perusahaan yang bersifat ideal dan misi bisnis merupakan operasionalisasi dari visi bisnis. Visi dan misi bisnis ini akan mengarah pada pernyataan nilai, kehendak strategi, tujuan dan sasaran yang besar, banyak dan berani serta semua sasaran kinerja. Visi dan misi bisnis ini untuk memberi arah dan seperangkat kriteria untuk mengukur kemajuan yang dicapai. Core Strategy di Era Sulit (1) Menurut Gary Hamel, untuk menjadi revolusioner industri atau dapat membuat aturan permainan baru di era sulit atau era revolusi harus menciptakan konsep bisnis beserta komponen-komponennya. Suatu konsep bisnis di era sulit terdiri dari empat komponen utama, yaitu strategi inti (Core Strategy), sumber daya strategis (Strategic Resources), perantara pelanggan (Customer Inteface) dan jaringan nilai (Value Network). Komponen pertama dari konsep bisnis ini adalah strategi inti (Core Strategy), yang merupakan inti dari bagaimana suatu perusahaan memilih cara untuk berkompetisi. Unsur-unsur dari strategi inti tersebut meliputi visi dan misi bisnis, cakupan produk/pasar dan basis diferensiasi. Visi bisnis merupakan apa yang diinginkan perusahaan yang bersifat ideal dan misi bisnis merupakan operasionalisasi dari visi bisnis. Visi dan misi bisnis ini akan mengarah pada pernyataan nilai, kehendak strategi, tujuan dan sasaran yang besar, banyak dan berani serta semua sasaran kinerja. Visi dan misi bisnis ini untuk memberi arah dan seperangkat kriteria untuk mengukur kemajuan yang dicapai. Intel mempunyai visi mendorong secara terus-menerus batas-batas inovasi agar dapat membuat hidup orang lebih bergairah, lebih terpenuhi dan lebih mudah untuk mengelolanya. Komitmen Intel yang kokoh untuk menggerakkan teknologi menuju ke depan telah membuat transformasi dunia dengan lompatan dan lambungan. Intel merupakan perusahaan yang selalu dalam keadaan bergerak, membara, membuat sebuah industri yang tidak pernah istirahat. Bill Gates pada awal berdirinya Microsoft, mempunyai visi ‘Sebuah komputer di atas setiap meja kerja di setiap rumah, menjalankan perangkat Microsoft’. Maka setelah Bill Gates menciptakan MS-DOS, ia membuat sistem operasi Windows seperti halnya rumah menggunakan jendela (window) yang menyebabkan Bill Gates menjadi entrepreneur terkaya di dunia. Tidaklah benar bahwa hanya Bill Gates semata yang berperan dalam menempatkan PC di kantor-kantor dan di rumah-rumah di seluruh dunia, tetapi Bill Gates mempunyai visi untuk melihat apa yang mungkin dan keinginan untuk mengubah visi tersebut menjadi kenyataan. Sedangkan misi dari Microsoft adalah membantu orang untuk meraih potensi mereka. Misi dari FedEx adalah menghasilkan pendapatan finansial yang tinggi untuk pemegang saham dengan menyediakan rantai suplai, transportasi, bisnis dan jasa informasi yang berhubungan dengan nilai tambah yang tinggi melalui perusahaan yang beroperasi secara terfokus. Kebutuhan pelanggan dipertemukan dalam kesesuaian dengan gaya kualitas tertinggi untuk masing-masing segmen pasar yang dilayani. FedEx akan berusaha keras mengembangkan hubungan penghargaan secara bermutu dengan karyawannya, partnernya dan suplaiernya. Keselamatan akan dinomorsatukan dalam operasinya. Aktivitas perusahaan akan menghantarkan ke etika tertinggi dan standar profesional. Pertanyaan kuncinya adalah apakah visi dan misi bisnis kita berbeda dengan perusahaan lain ?
PASAR DABA Suyanto, Mohammad
ARTIKEL KORAN DAN MAJALAH DOSEN UNIVERSITAS AMIKOM YOGYAKARTA 2008: HARIAN REPUBLIKA EDISI JANUARI - MARET 2008
Publisher : ARTIKEL KORAN DAN MAJALAH DOSEN UNIVERSITAS AMIKOM YOGYAKARTA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Daba merupakan kota pantai yang terletak di Timur Laut semenanjung Uni Emirat Arab / Oman. Daba atau Dibba merupakan tempat pedagangan laut yang sangat penting pada masa sebelum Islam. Setelah selesai, dari pasar Suhar, para pedagang berpindah menuju Daba. Pasar Daba dimulai pada akhir Rajab. Pada masa kekuasaan Sasania, Daba merupakan pasar yang sangat penting. Bangsa Sasania adalah bangsa yang berasal dari wilayah Persia (Iran). Bangsa Sasania menduduki daerah yang disebut Oman dan Uni Emirat Arab diperkirakan sejah 240 Masehi. Gelas, tembikar dan koin bangsa Sasania ditemukan di sekitar Oman dan Uni Emirat. Pada periode inilah pekan raya dan perdagangan laut menetap. Menurut Ibnu Habib dalam Kitab al-Muhabbar, terjadi pekan raya di Daba. Daba merupakan pelabuhan penting kedua setelah Sohar dan para pedagang dari Cina, India, orang Timur dan Barat juga berdagang di Daba. Meskipun demikian, juga ditemukan kuburan kuno yang diperkirakan akhir tahun 2000 sebelum Masehi sampai 1300 sebelum Masehi, yang sejaman dengan situs Shimal, Tell Abraq dan Rumeilah yang diperkirakan pada periode al-Dur dan Meleiha. Di Shimal juga ditemukan tembikar, tempat bejana dari batu lunak, senjata dari perunggu atau tembaga dan manik-manik. Tell Abraq terdapat pula benda-benda bersejarah yang diperkirakan berasal dari lembah Indus, Mesopotamia, Iran dan Afganistan. Sedangkan di Rumeilah merupakan abad situs Zaman Besi yang pertama digali yang terdiri dari serangkaian  bangunan batubata yang sebagian masih terpelihara dengan baik dan sebagian atapnya masih utuh. Situs ini terkubur dengan tanah dan memuat dalam jumlah besar tembikar, batu gerinda dan peralatan dari logam, misalnya stempel, manik-manik dan beberapa buah senjata dari perunggu. Pada 630 Masehi, utusan Nabi Muhammad s.a.w. tiba di Oman dan Uni Emirat dan menganjurkan untuk memeluk Islam dan akhirnya penduduk di wilayah Oman dan Uni Emirat memeluk Islam. Setelah Rasulullah s.a.w. meninggal dunia, beberapa penduduk di Daba melakukan permutadan, sehingga Khalifah Abu Bakar bertindak untuk mencegahnya. Hal ini terjadi pada 633 Hijriah. Saat ini Daba terdiri dari Daba Bayah di bawah Kesultanan Oman, Daba Fujairah dan Hisn Daba yang masuk pada wilayah Uni Emirat Arab. Daba Bayah merupakan Daba yang paling utara dan sebagai pintu masuk ke semenanjung Musandam.  Daba Baya merupakan pelabuhan yang menyediakan akses ke laut dan tersedia kapal untuk disewa untuk melakukan penyelaman di semenanjung Musandam yang digambarkan sebagai “Mengrungi Matahari”. Daba Bayah merupakan pelabuhan yang airnya dalam dengan arus kuat serta memiliki banyak kehidupan laut yang indah. Pelabuhan ini digunakan untuk menuju Daba bagi orang yang tinggal di daerah pantai Musandam. Daba Fujairah merupakan salah satu kota yang paling besar di Fujairah yang terletak di pantai timur. Daba Fujairah dibangun dari  kampung kecil yang terletak di antara gunung dan laut.     
MENJADI PEMIMPIN BESAR Suyanto, Mohammad
ARTIKEL KORAN DAN MAJALAH DOSEN UNIVERSITAS AMIKOM YOGYAKARTA 2005: HARIAN KEDAULATAN RAKYAT OKTOBER - DESEMBER 2005
Publisher : ARTIKEL KORAN DAN MAJALAH DOSEN UNIVERSITAS AMIKOM YOGYAKARTA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

 Pemimpin besar dan peraih prestasi yang gemilang percaya bahwa dirinya sendirilah yang menciptakan dunianya. Kejadian baik atau buruk merekalah yang menciptakannya. “Saya yang bertanggungjawab dengan kejadian ini” kata mereka.  Tetapi kalu Anda berpikir sebaliknya bahwa segala sesuatu yang terjadi karena korban keadaan, maka  Anda menempatkan diri Anda sebagai obyek bukan subyek. Maka yang terjadi Anda akan menderita dan tidak berpikir, dibalik kegagalan itu masih ada peluang. Bertanggungjawab merupakan ukuran kemantangan seorang pemimpin. Bertanggungjawab akan menimbulkan kepercayaan anak buah kepada pemimpinnya yang dapat menimbulkan sinergi yang luar biasa. John F. Kennedy merupakan salah satu pemimpin yang semacam ini. Ketika terjadi insiden Bay of Pigs, yaitu kejahatan yang seharusnya tidak pernah terjadi, ia menyatak kepada rakyat amerika bahwa insiden tersebut adalah dibawah tanggungjawabnya. Ketika itu diucapkan kepada rakyatnya, maka Kennedy berubah dari politikus menjadi pemimpin sejati. Kennedy melakukan apa yang harus dilakukan setiap pemimpin besar. ”Mereka yang bertanggungjawab itulah yang berkuasa dan mereka yang menghindari tanggungjawab itulah yang tidak berdaya ” kata Anthony Robbins. Pengalaman saya sebagai pemimpin kecil di salah satu perusahaan saya yang kecil juga mengajarkan bahwa dengan bertanggungjawab justru dapat menyelesaikan masalah. Ketika salah satu lembaga kecil yang saya pimpin, para siswanya mengadakan demonstrasi agar saya memecat tiga karyawan saya yang bertindak arogan kepada mereka, maka saya katakan kepada siswa yang demonstrasi tersebut. Pertama, saya mengucapkan terima kasih karena para siswa perduli dengan lembaga ini dan berkeinginanan agar lembaga ini menjadi lebih baik dalam pelayanan. Kedua, saya menyatakan bertanggungjawab atas karyawan saya. Bila para siswa memang menghendaki untuk dipecat maka sebelum dipecat, saya siap untuk dipecat lebih dahulu. Kemudian para siswa tersebut menyatakan bahwa yang diinginkan bukan saya, tetapi tiga karyawan tersebut. ”Untuk memecat karyawan bagi saya sebagai pimpinan mudah saja, tinggal membuatkan SK PHK, tetapi ketiga karyawan tersebut merupakan sumber pendapatan dari keluarganya. Jika saya pecat, bagaimana istrinya, anaknya dan bagaimana mereka menghidupi keluarganya. Apalagi saat ini dalam situasi krisis  untuk mendapatkan pekerjaan yang baru mereka pasti kesulitan” jawab saya.  Ternyata jawaban saya tersebut menyentuh hati para siswa tersebut, kemudian mereka berkata ”Baiklah Pak Yanto, kalau begitu paling tidak karyawan tersebut diberi peringatan keras, agar tidak arogan lagi”. ”Saya akan berusaha memberikan peringatan keras dan mendidiknya” jawab saya. Akhirnya persoalan tersebut dapat selesai dengan damai dan para siswa tersebut memohon maaf kepada saya. Saya juga memaafkan mereka.