<![CDATA[Pembelajaran Pendidikan Agama Islam (PAI) memiliki peran strategis dalam membentuk karakter dan akhlak peserta didik yang sesuai dengan nilai-nilai Islam. Untuk mencapai tujuan tersebut, diperlukan metode pembelajaran yang tidak hanya efektif secara pedagogis, tetapi juga relevan secara teologis dan psikologis. Klasifikasi metode pembelajaran PAI menjadi krusial dalam menentukan pendekatan terbaik yang sesuai dengan karakteristik materi, kondisi peserta didik, serta lingkungan sosial dan budaya. Secara umum, metode pembelajaran PAI dapat diklasifikasikan ke dalam tiga kelompok utama: metode tradisional (seperti ceramah dan hafalan), metode interaktif (seperti diskusi, tanya jawab, dan studi kasus), serta metode kontekstual dan aplikatif (seperti metode proyek, simulasi, dan pembelajaran berbasis pengalaman). Masing-masing metode memiliki kelebihan dan keterbatasan yang perlu disesuaikan dengan tujuan pembelajaran serta tingkat kognitif dan afektif peserta didik. Kajian ini menekankan pentingnya pendekatan integratif dalam pemilihan metode pembelajaran PAI, dengan mempertimbangkan aspek spiritualitas, kemampuan berpikir kritis, dan internalisasi nilai-nilai agama dalam kehidupan nyata. Diharapkan dengan klasifikasi metode yang jelas dan aplikatif, guru dapat lebih optimal dalam menyampaikan materi ajar, dan peserta didik mampu mengalami proses pembelajaran yang lebih bermakna dan transformatif]]>
