<![CDATA[Aceh memiliki banyak bangunan bersejarah yang masih membutuhkan informasi yang akurat salah satunya adalah Mesjid Tuha Lam Ura di Desa Ateuk Monpanah Kecamatan Simpang Tiga Kabupaten Aceh Besar yang sudah ditetapkan sebagai Cagar Budaya. Saat ini banyak orang kurang mengetahui keberadaan Mesjid Tuha Lam Ura tersebut, menampakkan adanya pengaruh karakteristik arsitektur Masjid Tuha Lam Ura adanya pengaruh dari India yang terlihat pada atap bangunan nya, yang kemungkinan berdiri pada masa India Belanda masuk ke Aceh. Oleh karena itu perlu kajian karakteristik arsitektur mesjid tersebut untuk memperkenalkan dan menghidupkan kembali mesjid. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui karakteristik arsitektur mesjid serta mengkaji aspek yang mempengaruhi karakteristik mesjid. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif untuk melihat ekspresi arsitektur secara spesifik. Data amatan berupa aspek spasial berupa bentuk dan wujud bangunan. Metode amatan dengan melakukan observasi, pemetaan dan penggambaran ulang lingkungan dan bangunan masjid. Data pendukung berupa studi literatur dan dokumentasi sejarah yang terkait dan wawancara. Pengaruh karakteristik arsitektur Masjid Tuha Lam Ura terlihat adanya pengaruh dari tempat ibadah ummat hindu yang terlihat dari atap bangunannya tersusun secara tumpang tindih dengan bentuk atap perisai, adanya dinding masjid yang berukuran sekitar pinggang orang dewasa (60 cm), dimana dinding sebagai pelingkup pembatas antara ruang luar dan dalam bangunan, yang kemungkinan diperkirakanya adanya perubahan fungsi candi menjadi masjid. Metode amatan dengan melaukan observsai, wawancara dan penggambaran ulang mesjid dengan data pendukung berupa studi literatur dan dokumentasi lapangan. Manfaat dari penelitian ini adalah menjadi sumber informasi dan pengetahuan masyarakat terkait karakteristik arsitektur Mesjid Tuha Lam Ura dan menjadi maskot penetapan objek situs bersejarah di Aceh.]]>
