Rumah Sakit adalah fasilitas kesehatan yang melakukan pelayanan kesehatan secara menyeluruh dengan tujuan meningkatkatkan kualitas hidup pasien. Rumah sakit terdiri dari berbagai Instalasi salah satunya adalah Instalasi farmasi yang menunjang terwujudnya pelayanan yang bermutu di rumah sakit. Sumber daya manusia yang kompeten dan terampil merupakan peran penting yang dibutuhkan dalam pelaksanaan pelayanan kefarmasian di rumah sakit, yaitu apoteker dan tenaga vokasi farmasi sehingga tujuan pelayanan kefarmasian yang bermutu dapat tercapai dengan baik. Oleh karena itu jumlah sumber daya manusia di dalam pelaksanaan pelayanan kefarmasian di rumah sakit harus seimbang dengan beban kerja yang dimiliki karena beban kerja yang berlebih dapat menyebabkan turunnya kualitas pelayanan yang dapat berdampak pada mutu rumah sakit sendiri. Metode Workload Indicator Staffing Need (WISN) menjadi salah satu metode yang digunakan untuk menganalisis jumlah kebutuhan SDM di fasilitas kesehatan. Analisis kebutuhan apoteker dan tenaga vokasi farmasi (TVF) di Depo Farmasi BPJS RSUD Al-Ihsan dilakukan dengan metode WISN dan hasil yang didapatkan jumlah kebutuhan apoteker adalah 12-13 apoteker dengan rasio WISN-nya adalah 0,56, sedangkan jumlah kebutuhan TVF adalah 99 TVF dengan rasio WISN-nya adalah 0,08. Berdasarkan hasil yang diperoleh, maka rasio WISN memiliki nilai < 1 yang menunjukkan jumlah SDM apoteker dan TVF belum mencukupi beban kerja yang ada sehingga RSUD Al-Ihsan perlu melakukan pertimbangan kembali terkait jumlah, penempatan, maupun beban kerja yang dimiliki Depo Farmasi BPJS agar pelayanan kefarmasian tetap dilaksanakan secara maksimal dalam mewujudkan pelayanan yang bermutu bagi pasien RSUD Al-Ihsan.