Artikel ini mendeskripsikan satuan lingual, makna, dan fungsi umpatan dalam bahasa Minangkabau yang terdapat di kolom komentar akun Instagram @baruaktamvan. Dengan menggunakan pendekatan kualitatif dan metode deskriptif, data penelitian berupa komentar-komentar yang mengandung umpatan pada unggahan akun Instagram periode Maret hingga September 2020. Analisis data dilakukan dengan metode padan translasional dan pragmatis, serta mempertimbangkan konteks interaksi virtual.Hasilnya menunjukkan bahwa satuan lingual umpatan bervariasi dalam bentuk kata (leksem tunggal dan reduplikasi), frasa, klausa, dan kalimat. Makna umpatan tidak hanya bersifat konseptual, tetapi juga konotatif (merendahkan, mengejek), tematik (penekanan), dan afektif (ekspresi emosi). Fungsi umpatan yang teridentifikasi meliputi ekspresi marah, kesal, menyesal, heran, menghina, dan menirukan dialog dalam konten media.Penggunaan umpatan dalam bahasa Minangkabau di media sosial merupakan fenomena linguistik yang kompleks, dipengaruhi oleh dinamika interaksi daring dan konteks konten. Umpatan tidak hanya sekadar kata kasar, tetapi juga alat ekspresi multifungsi dengan makna pragmatis yang beragam. Implikasi penelitian ini menyoroti pentingnya kesadaran berbahasa, literasi media, dan peran pendidikan dalam mempromosikan komunikasi daring yang lebih santun. Penelitian lanjutan disarankan untuk pemahaman yang lebih mendalam tentang faktor-faktor yang memengaruhi penggunaan dan interpretasi umpatan di media sosial.