Claim Missing Document
Check
Articles

Found 1 Documents
Search

POLA DISTRIBUSI HASIL TANGKAPAN DI PELABUHAN PERIKANAN PANTAI LEMPASING TELUK BETUNG LAMPUNG Syah Putri, Aprilia; Alfareza, Anisa; Syahputra, Fauzi; Salistia Citra, Lalik
Jurnal Marshela (Marine and Fisheries Tropical Applied Journal) Vol 3 No 1 (2025): Mei
Publisher : Program Studi Perikanan Tangkap Politeknik Negeri Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25181/marshela.v3i1.4091

Abstract

Pelabuhan perikanan pantai (PPP) lempasing terletak di kecamatan teluk betung barat kota bandar lampung dengan luas lahan 42.500 m². Pola distribusi adalah kegiatan mulai dari pembongkaran hasil tangkapan, penyimpanan, transportasi hingga pemasaran. Beberapa saluran pola distribusi yaitu dari pemilik kapal, pegepul, agen, pedagang pasar, pedagang transportasi, pengecer lalu terakhir ke konsumen. Tujuan penelitiaan mengetahui pola distribusi ikan hasil tangkapan di pelabuhan perikanan pantai (PPP) lempasing dan mengidentifikasi pelaku-usaha dalam rantai pola distribusi hasil penangkapan. Penelitian di laksanakan di pelabuhan perikanan pantai lempasing yang terletak di Sukamaju, Kecamatan Teluk Betung Barat Kota Bandar Lampung 35236, Indonesia. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode survey. Metode ini dilakukan dengan wawancara, observasi langsung kelapangan dengan cara peninjauan, pengamatan dan informasi secara langsung dilapangan serta data yang dikumpulkan terdiri dari data data primer, yaitu data hasil wawancara dengan responden langsung. Pola distribusi hasil tangkapan ikan nelayan di pelabuhan perikanan pantai lempasing yang paling umum terjadi adalah pemilik kapal – pengepul – agen – pedagang pasar – pedagang transportasi – pedagang eceran – konsumen. Pola ini menjadi pola distribusi yang paling umum terjadi dikarenakan para pemilik kapal tidak membutuhkan waktu hingga tenaga untuk mendistribusikan hasil tangkapan sehingga pola ini dapat menguntungkan para pemilik kapal dari segi waktu dan lebih efisien. Tetapi juga menjadi kerugian pada pemilik kapal karena harga penjualan lebih murah mengikuti ketentuan dari pengepul.